Tabel 4  Matriks analisis efektivitas kelembagaan
Tujuan Indikator
Parameter Metode analisis
Efektivitas kelembagaan  kawasan
wana Wisata Substansi
kelembagaan
Persepsi kelembagaan
Dampak ekologi Struktur
kelembagaan dan kelengkapan,
Aspek monitoring dan proses
penegakan hukum Apakah
substansi berjalan dengan baik.
Dampak  lingkungan yang  dihasilkan  oleh
kegiatan kelembagaan
Melalui kuesioner
persepsi menggunakan  skala
likert berdasarkan
persepsi anggota
organisasi dan
anggota non
organisasi serta
analisis deskriptif
dan dokumen
Sumber: Penulis 2013
4.4.3 Identifikasi dan Analisis Stakeholder
Penelitian  pengelolaan  kawasan  wana  wisata  menggunakan  analisis stakeholde
r sebagai alat analisis untuk mengetahui kepentingan dan peran masing- masing  stakeholder  serta  wewenang  dalam  pengelolaan  kawasan  wana  wisata.
Analisis  stakeholder  menggunakan  matriks  berdasarkan  kepentingan  dan kewenangan.  Kepentingan  masing-masing  stakeholder  dapat  dilihat  dari  tupoksi
masing-masing stakeholder
.  Sedangkan  kewenangan  adalah  kekuasaan stakeholder
untuk mempengaruhi peraturan yang berlaku maupun kebijakan yang berkaitan  dengan  pengelolaan  wana  wisata  Gunung  Galungung.  Analisis
stakeholder dapat dianalisis melalui beberapa tahapan berikut Wijayanti 2009:
1.  Membuat tabel stakeholder  yang berisi informasi mengenai: a.  Daftar stakeholder
b.  Kepentingan stakeholder, yaitu motif dan perhatiannya pada kebijakan. Untuk melihat
tingkat kepentingan
aktor dilakukan
pengkodean dengan
menggunakan skala likert  yaitu antara 1 sampai 5, dimana; 5 = sangat tinggi; 4  = tinggi;  3  =  cukup  tinggi;  2  =  kurang  tinggi;  1  =  rendah.  Indikator tinggi
dilihat  dari  seberapa  penting  pengelolaan  kawasan  wisata  terhadap  masing- masing stakeholder.
c.  Sikap  stakeholder  terhadap  kebijakan  atau  program.  Sikap  stakeholder mengacu kepada reaksi terhadap kebijakan yang ditetapkan.
2.  Mengidentifikasi dan pemetaan aktor berdasarkan kekuatan dan pengaruh dari aktor  lain.  Kekuatan  stakeholder  mengacu  pada  kuantitas  sumberdaya  yang
dimiliki stakeholder, yaitu sumberdaya manusia SDM, finansial, dan politik.