IV. METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian dilakukan di Gunung Galunggung yang terletak di Desa Linggarjati, Kecamatan Sukaratu, Kabupaten Tasikmalaya, Provinsi Jawa Barat.
Lokasi penelitian dipilih secara purposive sengaja dengan mempertimbangkan bahwa lokasi tersebut memenuhi kriteria perubahan kelembagaan yang sesuai
dengan tujuan penelitian. Pengambilan data primer untuk penelitian pada bulan April hingga Juni 2013.
4.2 Jenis dan Sumber Data
Penelitian ini menggunakan data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh melalui tahap wawancara langsung dengan para responden
menggunakan daftar pertanyaan yang terstruktur kuesioner. Sedangkan data sekunder diperoleh melalui literatur, referensi, dan data pendukung yang diperoleh
dari Pemerintah Daerah Kabupaten Tasikmalaya, Dinas Pariwisata dan Kebudayaan
Kabupaten Tasikmalaya,
Dinas Perhubungan
Kabupaten Tasikmalaya, Kantor Desa Linggarjati, Perum Perhutani Unit III Jawa Barat, KPH
Perhutani Tasikmalaya, Koparga, dan Lembaga Masyarakat Desa Hutan Wana Lingga Mukti.
Data primer digunakan untuk menganalisis proses perubahan kelembagaan stakeholder
yang berperan, pola interaksi antar stakeholder, kesejahteraan masyarakat sekitar kawasan wana wisata, dan analisis terhadap efektivitas
kelembagaan. Sedangkan data sekunder meliputi struktur kelembagaan, pembagian peran, fungsi, wewenang masing-masing aktor, Infrastruktur
kelembagaan terkait pengelola kawasan wana wisata, dan peraturan perundang- undangan.
4.3 Metode Penentuan Sampel Data
4.3.1 Penentuan Sampel
Pengambilan sampel dimulai dengan menentukan populasi masing-masing responden. Target penentuan sampel adalah responden dan key person. Key
person ditentukan secara purposive sengaja. Key person dipilih melalui
identifikasi pihak-pihak yang terlibat didalam pengelolaan kawasan wana wisata. Informan adalah stakeholder yang terlibat didalam kelembagaan dan menguasai
akses informasi terkait keluarga, diri sendiri, lingkungan, serta pihak lain sehingga mampu memberikan informasi yang berkaitan dengan penelitian. Apabila
informasi yang diberikan key person masih kurang digunakan teknik snowball untuk memenuhi kelengkapan informasi. Sedangkan responden adalah pihak yang
memiliki pandangan terhadap objek penelitian dan mampu menginformasikan persepsi tersebut. Responden pada penelitian ini terdiri dari pengunjung, pelaku
usaha di lokasi wana wisata, dan tenaga kerja lokal. Penentuan sampel responden pengunjung bersifat accidental sampling.
Penentuan jumlah pengunjung berdasarkan tingkat kunjungan periode II bulan Maret tahun 2013 sebagai populasi dalam perhitungan menggunakan metode
slovin Wulandari 2010, yaitu 27 993 Jiwa. Populasi tersebut dipilih karena penelitian dilakukan bulan April. Error yang digunakan sebesar 10 persen.
n =
²
Keterangan : n = Jumlah responden N = Jumlah populasi kunjungan periode II Bulan Maret Tahun
2013 e = Galat error yang dapat diterima 10
Dari hasil perhitungan diperoleh jumlah responden sebesar 100 orang. Sedangkan populasi pelaku usaha sekitar 80 orang. Jumlah pelaku usaha yang
aktif berjumlah 40 orang. Keaktifan dilihat berdasarkan intentitas berjualan dan kewajiban membayar retribusi berjualan kepada KPH. Jumlah sampel diambil
secara purposive sengaja. Jumlah sampel pelaku usaha yang digunakan adalah 44 orang.
Tenaga kerja lokal yang berkerja di lokasi wisata dipilih secara purposive sengaja. Jumlah sampel tenaga kerja yang diambil berdasarkan jumlah populasi
tenaga kerja, yaitu 23 orang. Tenaga kerja lokal adalah pihak-pihak dari kelembagaan yang berkerja langsung di lokasi wisata, seperti anggota Disparbud
KPH Perhutani, Dishub, dan Koparga. ........................................1