Menganalisis Efektivitas Kelembagaan Metode Pengolahan dan Analisis Data

Ratio Income Multiplier Tipe II, secara matematis ditulis: = dimana: D: Pendapatan lokat yang diterima secara langsung dari E rupiah N: Pendapatan lokal yang diterima secara tidak langsung dari E rupiah E: Tambahan pengeluaran wisatawan rupiah U: Pendapatan lokal yang diterima secara lanjutan dari E rupiah Multiplier effect memiliki kriteria-kriteria, sebagai berikut:  Jika nilai koefisien multiplier tersebut kurang atau sama dengan nol ≤ 0, maka kawasan wana wisata belum mampu memberikan dampak ekonomi terhadap aktivitas wisatanya.  Jika nilai koefisien multiplier diantara nol dan satu 0 ≤ x ≤ 1, maka kawasan wana wisata memberikan nilai dampak ekonomi yang rendah.  Jika nilai koefisien multiplier tersebut lebih atau sama dengan satu ≥ 1 , maka kawasan wana wisata mampu memberikan dampak ekonomi terhadap aktivitas wisatanya. ........................................4

V. GAMBARAN UMUM 5.1 Kondisi Geografis dan Administratif

Kabupaten Tasikmalaya secara geografis terletak di 107.56 – 108.8 BT dan 7.10-7.49 LS. Kabupaten Tasikmalaya memiliki luas 2 712.52 km. Kabupaten Tasikmalaya mengalami pemekaran daerah secara bertahap sejak tahun 2000- 2005 sehingga memiliki kawasan wilayah administratif 39 kecamatan yang terdiri dari 351 desa. Salah satu kecamatan yang berada di Kabupaten Tasikmalaya adalah Kecamatan Sukaratu. Sukaratu merupakan kecamatan baru yang mengalami pemekaran pada tanggal 21 Juni 2000 sesuai dengan Perda No. 25 tahun 2000. Kecamatan Sukaratu memiliki 8 desa. Desa Linggarjati merupakan salah satu desa di Kecamatan Sukaratu dengan luas 780.559 Ha, dengan batasan wilayah berikut: Batas Utara : Desa Sinagar, Kecamatan Sukaratu Batas Timur : Desa Tawabanteng, Kecamatan Sukaratu Batas Selatan : Desa Mekarjaya, Kecamatan Padakembang Batas Barat : Gunung Galunggung, Kecamatan Sukaratu

5.2 Kondisi dan Potensi Wilayah

Desa Linggarjati memiliki kondisi topografi yang terdiri dari daerah pegunungan dengan tingkat kecuraman yang cukup curam ±15-25 persen. Desa Linggarjati memiliki kualitas tanah yang kaya unsur hara, subur, dan mampu memberikan kelimpahan air. Desa Linggarjati yang berada pada bagian rongga lereng Gunung Galunggung mampu memasok tangkapan air yang berasal dari curah hujan yang berkisar 2 072 mm pertahun dan memiliki kawasan daerah resapan air. Iklim tropis hutan hujan mendukung ketersediaan air. Kawasan Cipanas Gunung Galunggung yang merupakan sumber air Desa Linggarjati mengairi desa melalui Sungai Cikunir. Aliran Sungai bermanfaat sebagai sistem pengairan sawah dan kolam tampung yang digunakan warga sebagai kolam ikan.