Tujuan Penelitian PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

tertulis seperti adat istiadat, pamali, tradisi, kesepakatan, konvensi, dan sejenisnya dengan beragam nama. Bentuk kelembagaan yang beragam seperti informal dan formal sama-sama memiliki tujuan kelembagaan, yaitu mengurangi ketidakpastian melalui pembentukan struktur atau pola interaksi. Sedangkan menurut Ostrom 1990 dalam Hidayat 2007 tujuan kelembagaan adalah untuk mengarahkan perilaku individu menuju arah yang diinginkan oleh anggota masyarakat serta untuk meningkatkan kepastian dan keteraturan dalam masyarakat serta mengurangi perilaku oportunis.

2.2 Kelembagaan Wana Wisata

Wana wisata merupakan bagian dari ekowisata. Wana wisata adalah ekowisata yang hanya meliputi wilayah kawasan hutan. Menurut Fandeli 2000 yang dikutip oleh Avenzora 2008, ekowisata merupakan suatu perpaduan dari berbagai minat yang tumbuh dari keprihatinan lingkungan, ekonomi, dan sosial. Pada hakekatnya juga merupakan suatu bentuk wisata yang bertanggung jawab terhadap pelestarian areal, memberi manfaat secara ekonomi, dan mempertahankan keutuhan budaya bagi masyarakat sekitar. Pengelolaan kawasan wana wisata harus dilakukan dengan pendekatan sebagai fungsi konservasi. Pendekatan fungsi konservasi adalah fungsi yang meliputi fungsi kelestarian dan menjamin kesejahteraan masyarakat. Pengelolaan kawasan wana wisata membentuk suatu kelembagaan wana wisata. Kelembagaan kawasan wana wisata adalah kelembagaan yang mengelola kawasan wana wisata berdasarkan peraturan yang berlaku serta aturan main yang ditetapkan. Menurut Eplerwood 1999 dalam Zulaifa 2006, terdapat delapan prinsip pokok di dalam pengelolaan wana wisata yang berbasis kerakyatan community based, yaitu: 1. Mencegah dan menanggulangi dampak dari aktivitas wisatawan terhadap hutan. 2. Pendidikan konservasi lingkungan dengan sasaran wisatawan dan masyarakat setempat. 3. Pendapatan langsung untuk kawasan. Masyarakat sekitar kawasan dan pemerintah daerah setempat serta pengelola kawasan dapat menerima langsung penghasilan dari kegiatan wana wisata tersebut. Retribusi yang