Konsultan Lanskap Manajemen Proyek Lanskap

4. Pengelolaan Maintenance Sedangkan proses perancangan lanskap menurut Hill 1995, tahapannya terdiri dari 4 tahapan yaitu : 1. Inferences pada tahapan ini terdiri dari 4 proses didalamnya yaitu : brief, survey analysis, development controls, dan initial environmental impact assessment. 2. Design Pada tahapan ini terdiri dari 3 proses juga didalamnnya yaitu : proposals, sketch scheme, dan final scheme. 3. Freeze, merupakan fase peralihan sebelum masuk ketahapan terakhir dalam proses perancangan. 4. Execution Pada tahapan ini terdapat 5 proses yaitu : working details, contract, implementations, completion, feedback, dan aftermath.

2.7 Konsultan Lanskap

Konsultan lanskap adalah pengembang swasta yang memiliki tanggung jawab moral dalam hal penyediaan ruang dan fasilitas rekreasi dalam kota. Perencana kota dan arsitek lanskap berperan penting dalam kegiatan preservasi, perencanaan ruang terbuka, pembangunan fasilitas rekreasi, dan program sosial sebagai pelayanan kebutuhan bagi manusia Gold, 1980. Adapun ruang lingkup seorang Konsultan Arsitektur Lanskap menurut John F. Papilaya 2007 yang terutama yaitu; a. riset dan analisis persyaratan proyek; b. rekomendasi perencanaan tapak; c. riset dan studi persyaratan ruang, fungsi dan operasi; d. analisa dan rekomendasi tentang hal-hal yang tercakup dalam disiplin ilmumereka,dan juga hal-hal yang langsung atau tidak langsung berhubungan dengandisiplin ilmu mereka; e. perencanaan tapak dan rekomendasi penyusunan program; f. analisa proyeksi pertumbuhan dan perubahan serta pertimbangan dan efek- efeknya; g. persyaratan filosofi perancangan proyek; h. analisis biaya pembangunan arsitektur lanskap, studi perawatan; i. ketersediaan dan regionalitas kawasan lahan.

2.8 Manajemen Proyek Lanskap

Menurut Orberlender, 1993 manajemen proyek adalah sebuah ilmu dan seni yang mengatur Sumber Daya manusia, peralatan, bahan, ruang, uang, dan waktu untuk menyelesaikan suatu pelaksanaan dengan waktu dan biaya yang optimal. Manajemen proyek mencakup multidisiplin yang terfokus untuk mengkoordinasi semua kebutuhan dalam pelaksanaan. Prinsip utama manajemen proyek adalah mengorganisir pelaksanaan pekerjaan agar selesai dengan sempurna. Manajemen proyek ini berperan penting menentukan keberhasilan dari pelaksanaan suatu proyek lanskap. Menurut Stoner dan Freeman 1992, proses manajemen proyek lanskap mencakup empat fungsi utama yaitu: 1. Perencanaan Planning, merupakan konsep dasar dari suatu proses manajemen, dimana tugas-tugas manajemen disusun dan tujuan serta sasarannya telah ditetapkan. Kebijakannya dan tata cara pelaksanaannya dibuat dalam perumusan perencanaan sasaran jangka pendek dan jangka panjang. 2. Pengorganisasian Organizing, adalah proses pengaturan dan pengalokasian kerja, wewenang, dan Sumber Daya di kalangan anggota organisasai sehingga mereka dapat mencapai tujuan organisasi secara optimum. 3. Pengarahan directing, merupakan tahapan yang mencakup hal yang mengarahkan, mempengaruhi, dan memotivasi karyawan untuk bekerja dan menjalankan tugasnya dengan baik. 4. Pengendalian controlling, adalah fungsi pengendalian manajmen untuk mengantisipasi apabila terjadi penyimpangan.

BAB III METODOLOGI