Penamaan Layers Simbol Warna Ketebalan Skala Tekstur TX Perwujudan proyek

e. Keterangan gambar

Berisi inisial nama-nama perancang, mengecek, dan draftman serta skala gambar.

f. Judul dan nomor gambar

Berisi judul lembaran gambar proyek dan urutan nomor gambar.

g. Judul proyek

Terdiri dari keterangan nama proyek yang sedang ditangani SFA.

5.2.4 Standar Gambar Kerja Proyek

SFA memiliki standar pengerjaan gambar kerja proyek dalam bentuk CAD yang telah disepakati oleh direktur SFA dan SF UK.Standar tersebut tersimpan di server sebagai acuan bagi staf saat mengerjakan gambar CAD. Tujuan dari standar ini adalah untuk menciptakan keseragaman format yang ditampilkan pada produk yang dikerjakan oleh SFA atau SF UK, serta untuk kemudahan revisi gambar CAD. Standar gambar kerja SFA ini dapat diakses oleh semua staf, tetapi tidak boleh sembarangan mengubah standar tanpa ada instruksi dari direktur SFA dan SF UK. Adapun standar gambar kerja proyek di SFA adalah sebagai berikut :

a. Penamaan Layers

Setiap layers dibubuhi huruf “L_” singkatan dari Layers dan ditulis dengan huruf balok. Contoh L_COMMENTS. Hal ini mempermudah membedakan format layers dari pihak lain.

b. Simbol

Gambar kerja akan lebih mudah dibaca apabila menggunakan simbol yang baku, seperti simbol jembatan, arah sirkulasi, dll.

c. Warna

Warna pada CAD mempengaruhi tebal tipisnya garis pada gambar kerja. Warna merah Red mempunyai ketebalan garis 0,3 mm, warna kuning yellow memiliki ketebalan 0,2 mm dan kelipatannya, warna cyan memiliki ketebalan garis paling tebal yaitu 0,5 mm dan digunakan sebagai warna garis bangunan. Sedangkan garis dengan ketebalan paling tipis adalah warna abu-abu dengan kode warna 08 dan 09.

d. Ketebalan

Setiap garis dalam gambar kerja mempunyai fungsi yang berbeda-beda sehingga adanya perbedaan ketebalan garis akan memudahkan memahami maksud gambar dan fungsi gambar. Sebagai contoh yaitu untuk posisi material dalam potongan menggunakan ketebalan yang tipis kode 08 yang menunjukkan posisi material tersebut berada di posisi belakang background layers. Hal ini dilakukan untuk memudahkan gambar untuk dimengerti dan dipahami.

e. Skala

Tinggi yang digunakan untuk teks menyesuaikan skala gambar sehingga akan terlihat proporsional dan memudahkan pembaca. Perbandingan tinggi teks dengan skala gambar yang secara umum digunakan di SFA adalah sebagai berikut : - Tinggi teks 0.125 untuk skala gambar 1:50 - Tinggi teks 0.25 untuk skala gambar 1:100 - Tinggi teks 0.5 untuk skala gambar 1:200

f. Tekstur TX

Istilah tekstur untuk gambar kerja di SFA sering disebut hatching. Fungsi hatching adalah untuk membedakan setiap bentuk, area, ataupun fungsi yang ditampilkan pada gambar kerja.

5.2.5 Sistem Penanganan Proyek

SFA juga memiliki standar penanganan proyek tersendiri yang terdiri dari 3 tahapan, yaitu :

a. Perwujudan proyek

Perwujudan proyek yang dilakukan oleh SFA untuk mendapatkan proyek terbagi atas dua cara yaitu: - Permintaan klien Pada tahapan ini, SFA mendapatkan proyek langsung karena klien tersebut merupakan langganan dari SFA itu sendiri, atau karena rekomendasi dari klien yang merasa puas dengan hasil pekerjaan dari SFA. Permintaan klien pun bermacam-macam, mulai dari hanya permintaan konsep dan RAB hingga permintaan yang full hingga konstruksipelaksanaan. - Seleksi tender. Tahapan berikutnya adalah tender, atau lebih seperti kompetisisayembara antar beberapa konsultan untuk mendapatkan sebuah proyek. Persyaratannya berbeda dengan tahapan pertama, pada tahap ini konsultan diwajibkan pekerjaan awal mereka mengikuti TOR dari penyelenggara tender. Adapun persyaratannya tsb meliputi : profil SFA, konsep hingga ilustrasi desain, rencana anggaran biaya RAB dan rencana waktu pengerjaan proyek.

b. Skala Proyek