bahwa konsep dasar menjadi landasan pemikiran munculnya sebuah ide

5.4.7 FASE-3 : Concept Design Konsep Desain

Tahapan Concept Design merupakan tahapan lanjutan dalam proses perancangan, dimana hasil dari tahap ini baru berupa conceptual plan. Menurut Booth 1983, conceptual plan adalah gambar rencana awal yang menampilkan usulan pengembangan tapak. Gambar ini yang akan digunakan untuk perumusan master plan. Master plan untuk main area dibuat berdasarkan master plan yang telah dibuat oleh tim arsitek, namun terdapat beberapa perubahan pada master plan yang baru. Perubahan-perubahan tersebut diantaranya adalah perubahan pada bagian welcome area, dan area di sekitar tower yang termasuk dalam tapak pengembangan desain lanskapnya. Tetapi, perubahan tersebut tetap berorientasi pada konsep dasar dan desainnya. Dalam tahapan ini terdapat dua tahapan lainnya, yaitu : 1. Perumusan Konsep Dasar dan 2. Perumusan Konsep Desain

a. Konsep Dasar

Konsep dasar adalah hal pertama yang ditentukan dalam pembuatan sebuah konsep desain. Seperti yang dipaparkan oleh Booth 1983 dan Hill

1995, bahwa konsep dasar menjadi landasan pemikiran munculnya sebuah ide

desain, dan menjadi orientasi pengembangan konsep desain yang dituangkan ke dalam sebuah conceptual plan. Oleh karena itu, SFA melakukan tindakan serupa yang telah dipaparkan jauh sebelumnya dalam teori yaitu perumusan konsep dasar. Pendekatan konsep dasar yang dikembangkan oleh SFA dalam proyek ini yaitu pencitraan atau perwujudan ciri khas dari perkebunan tembakau yang menjadi andalan PT. Gudang Garam Tbk di Jawa Timur ke dalam desain lanskap dari kantor baru yang akan dibangun, baik dari segi elemen hardscape maupun elemen softscape sehingga dapat dinikmati oleh public. Dalam tahapan ini SFA melakukan analisis dan ilustrasi dengan gambar dasar yang telah dibuat pada tahapan sebelumnya. Untuk mendapatkan desain yang sesuai dengan keinginan klien, pihak SFA melakukan wawancara tentang hal-hal apa saja yang diinginkan dan tidak diinginkan oleh klien untuk ditampilkan dalam desainnya. Selain melakukan sharing dengan pihak klien, SFA juga melakukan kontak dengan SF UK perihal pengambilan keputusan desain seperti apa yang akan ditampilkan. Adapun yang menjadi kendala dalam proses ini adalah koordinasi antara pihak SFA selaku konsultan dengan pihak terkait lainnya. Seperti yang telah dijelaskan pada bagan proses perancangan dan faktor pengaruh sebelumnya, bahwa pada tahapan ini pihak yang memberikan pengaruh terkait pembuatan konsep selain SFA adalah klien utama, arsitek, QS, serta ME. Keempat pihak terkait tersebut saling bergantian memberikan masukan, dan hal tersebut mejadi kendala bagi SFA dalam menentukan titik temu karena setiap pihak memiliki pertimbangan masing-masing. Waktu yang dibutuhkan oleh SFA untuk menyusun konsep dasar yaitu selama 1 minggu pengerjaan. Konsep dasar dari proyek Gudang Garam Office Complex berawal dari keinginan klien utama yaitu PT.Gudang Garam tbk untuk menampilkan ikon atau wajah baru dari perusahaanya. Untuk mewujudkan hal tersebut dibutuhkan sesuatu yang berkarakter sebagai dasar pemikirannya. Oleh karena itu, sebagai interprestasi dari dasar pemikiran tersebut diterapkan konsep Tri Hita Karana yang dinaungi dengan budaya khas Indonesia. Secara leksikal Tri Hita Karana berarti tiga penyebab kesejahteraan. Tri = tiga, Hita = sejahtera, Karana = penyebab. Pada hakikatnya Tri Hita Karana mengandung pengertian tiga penyebab kesejahteraan yang bersumber pada keharmonisan hubungan antara keagungan, interaksi manusia dengan alam, dan manusia dengan manusia. Ketiga unsur tersebut diklasifikasikan menjasi 3 tata ruang, yaitu parahyangan, palemahan dan pawongan. Sumber : blog.yayasan bali galang.com, 2012. Interpretasi ketiga unsur tersebut diwujudkan semua ke dalam desain. Seperti kemegahan atau nilai keagungan diinterpretasikan melalui towerbuilding utama. Strata atau tingkatan di interpretasikan melalui tingkatan area, sedangkan suasana natural dan budaya dituangkan melalui desain keseluruhan dan vegetasinya. Konsep tersebut diharapkan dapat menciptakan keselarasan, keserasian, dan keseimbangan dalam desain. Skema konsep dasar tersebut secara terorganisir terlihat pada Gambar 28 di bawah ini. Gambar 28. Diagram Konsep Dasar Project Gudang Garam Office Complex Sumber : Chandra, 2012

b. Konsep Desain