Proses Perancangan Lanskap TINJAUAN PUSTAKA

bahan, warna, dan kualitas lainnya. Semuanya dapat mengekspresikan dan mengakomodasikan fungsi-fungsi yang ingin dicapai dengan baik sehingga ruang dapat memberikan dampak yang berbeda pada psikologis manusia. Dari pernyataan tersebut dapat dikatakan bahwa perancangan akan menghasilkan ruang tiga dimensi. Seperti halnya yan diutarakan Loidl dan Bernard 2003, bahwa perancangan adalah proses yang dinamis dengan perpindahan yang konstan dari kepala menuju tangan, dari ide menjadi tanda, lalu kembali lagi. Setiap garis dan setiap titik yang ditempatkan di lembaran kertas adalah bagian dari usaha untuk menghubungkan ide di kepala. Perancangan merupakan tahapan lanjut dari perencanaan. Menurut Laurie 1984, perancangan menekankan pada seleksi komponen-komponen rancangan, bahan-bahan, tumbuh-tumbuhan, dan kombinasinya sebagai pemecahan masalah yang ada dalam rencana tapak. Dalam perancangan suatu lanskap terdapat prinsip- prinsip yang mendasarinya, yaitu: 1. Unity kesatuan, merupakan kesatuan seluruh elemen lanskap. Dapat diciptakan dengan pengulangan repetition, penggunaan grid, dan tema. 2. Balance keseimbangan, berupa keseimbangan dalam skala, proporsi, bentuk, dan posisi. Keseimbangan tercipta melalui pengaturan secara simetri, asimetri, maupun radial. 3. Emphasis penekanan, menghadirkan dominasi maupun suatu kontras pada suatu lanskap. Emphasis dapat diciptakan melalui pengarahan, pengaturan letak, kontras terhadap elemen, dan variasi ukuran maupun jumlah.

2.6 Proses Perancangan Lanskap

Proses mendesainmerancang menurut Booth 1983 yaitu : 1. Penerimaan proyek Project Acceptance Dalam Tahap Pertama ini proposal proyek telah diterima dan disetujui oleh kedua belah pihak yaitu arsitek lanskap dan klien.Pada pertemuan pertama klien menjelaskan keinginannya kepada arsitek lanskap, kemudian terjadi kesepakatan diantara kedua belah pihak. Selanjutnya arsitek lanskap mempersiapkan proposal detail yang mencakup pelayanan, produk, dan biaya. Jika klien setuju maka kedua belah pihak menandatangani kontrak. 2. Riset dan Analisis Research and Analysis Selanjutnya arsitek lanskap membutuhkan rencana dasar tapak dan mengadakan inventarisasi tapak dan analisis. Survey langsung ke tapak menjadi bagian yang penting untuk melengkapi tahap ini. Mewawancarai pemilik dan menyusun program termasuk bagian dari tahap ini. 3. DesainPerancangan Design Dalam tahap ini terdapat beberapa aspek yang perlu diperhatikan arsitek lanskap, yaitu : a. Diagram fungsi ideal Ideal Functional Diagram sebagai awal dari proses pembuatan grafis suatu desain; b. Diagram fungsi keterhubungan tapak Site-Related Functional Diagram; c. Rencana Konsep Concept Plan merupakan perkembangan langsung dari diagram fungsi tapak dan merupakan lanjutan dari analisis-sintesis yang telah dilakukan saat inventarisasi; d. Studi tentang komposisi bentuk Form composition study, dalam hal ini desainer telah berhasil memecahkan masalah yang ada ditapak dengan mempertimbangkan fungsi dan lokasi tapak; e. Desain awal Prelimiary Master Plan, dalam desain awal semua elemen desain dimasukkan dan dipelajari kesatuan antara satu dengan yang lainnya; f. Rencana induk Master Plan merupakan perbaikan dari desain awal. Pada Master Plan semuanya telah terspasialkan dengan detil baik dari bentuk garis, ukuran, skala, dll; g. Desain Skematik Schematic Design, untuk proyek kecil desain skematik sama dengan rencana induk tetapi untuk skala besar, desain skematik dipelajari lebih dalam lagi dengan ketelitian yang lebih dalam; h. Design Development merupakan tahap akhir dalam proses mendesain. 1. Gambar-gambar Konstruksi Construction Drawings 2. Pelaksanaan Implementation 3. Evaluasi Setelah Konstruksi Post-Construction Evaluation and Maintance 4. Pengelolaan Maintenance Sedangkan proses perancangan lanskap menurut Hill 1995, tahapannya terdiri dari 4 tahapan yaitu : 1. Inferences pada tahapan ini terdiri dari 4 proses didalamnya yaitu : brief, survey analysis, development controls, dan initial environmental impact assessment. 2. Design Pada tahapan ini terdiri dari 3 proses juga didalamnnya yaitu : proposals, sketch scheme, dan final scheme. 3. Freeze, merupakan fase peralihan sebelum masuk ketahapan terakhir dalam proses perancangan. 4. Execution Pada tahapan ini terdapat 5 proses yaitu : working details, contract, implementations, completion, feedback, dan aftermath.

2.7 Konsultan Lanskap