Manajemen Proyek HASIL DAN PEMBAHASAN

membutuhkan SDM dari spesifikasi drafter lebih banyak, guna menentukan kecepatan selesainya pekerjaan sebuah proyek. IT technician bertugas mengelola segala perangkat hardware dan software yang ada di SFA. Keberlangsungan pekerjaan perancangan studio di SFA tergantung dari IT technician mengelola semua perangkat. Construction technician bertanggung jawab atas semua desain konstruksi pada semua proyek yang dikerjakan oleh SFA. Posisi ini sangat krusial karena kesalahan konstruksi yang dibuat akan berakibat fatal. Accounting and administration manager bertugas mengerjakan semua pekerjaan marketing, finansial, administrasi kantor, dan lain sebagainya. Tiga pekerjaan tersebut di handle oleh satu orang. Planting specialist bertugas sebagai tenaga ahli dalam hal penentuan tanaman dan spesifikasinya dalam semua proyek yang dikerjakan oleh SFA. Tetapi untuk sekarang SFA sedang tidak memiliki Planting Specialist.

5.2 Manajemen Proyek

5.2.1 Sistem Perolehan dan Pengerjaan Proyek

PT Sheils Flynn Asia memiliki sistem kerja dan penanganan proyek yang telah terstuktur dengan baik. Proyek-proyek yang dikerjakan oleh PT Sheils Flynn Asia diperoleh diantaranya dari distribusi proyek Sheils Flynn UK, pengajuan proposal, tender, dan penunjukkan langsung dari klien. Apabila telah terdapat persetujuan dan kata sepakat mengenai teknis, lingkup pekerjaan, biaya, dan hal lainnya yang disebutkan dalam proposal, maka dilakukanlah pertemuan untuk penandatanganan kontrak atau nota kesepahaman. Setelah itu PT Sheils Flynn Asia akan melakukan rapat internal untuk membahas pekerjaan proyek tersebut dan menentukan project leader pl serta team work yang bertanggung jawab terhadap pengerjaan proyek tersebut. Penentuan project leader dan team work didasarkan pada skala proyek dan intensitas pekerjaan yang sedang dikerjakan oleh staf yang bersangkutan saat itu. Project leader bertugas dalam mengkoordinasikan pengerjaan proyek dalam suatu tim, mendistribusikan tugas kepada seluruh anggota tim, mengontrol perkembangan progress pekerjaan tiap harinya dan mendiskusikannya dengan direktur PT Sheils Flynn Asia dan Sheils Flynn UK. Semua itu dilakukan agar pengerjaan proyek tersebut dapat berjalan efektif, sesuai, dan tepat waktu. Sebagai acuan pengerjaan suatu proyek, setiap project leader membuat drawing list terlebih dahulu. Drawing list tersebut menjadi panduan tim dalam mengerjakan tugasnya masing-masing. Dalam drawing list tersebut dipaparkan tentang gambar apa saja yang harus diproduksi berikut keterangan format gambarnya serta deadline setiap gambar. Dengan begitu setiap tim dapat lebih bekerja secara efektif untuk ketercapaian target masing-masing pekerjaan. Lama waktu pengerjaan suatu proyek berbeda-beda sesuai dengan skala pekerjaan, tingkat kesulitan, serta kesepakatan dengan klien dan pihak lain yang terlibat. Setiap fase pekerjaan biasanya dilakukan pertemuan seluruh pihak yang terlibat dengan klien. Pihak-pihak yang terlibat dan sering bekerja sama dengan PT. Sheils Flynn Asia diantaranya adalah architect, engineers, arborist, interior designer, artist,dan sebagainya. Dalam pertemuan meeting dilakukan presentasi kemajuan pekerjaan masing-masing pihak yang terlibat. Hal itu dimaksudkan untuk memperlihatkan progress pekerjaan masing-masing sehingga didapat penyamaan pola pikir dan persepsi diantara pihak yang terlibat dan klien. Selain itu pertemuan tersebut juga dilakukan untuk mendapatkan informasi terbaru dari pihak lain. Dalam hal ini PT. Sheils Flynn Asia akan mendapat banyak masukan dan informasi mengenai struktur dari engineer, rencana bangunan terbaru dari architect. Dalam pertemuan tersebut juga dibahas mengenai kendala masing-masing pihak dan pencarian jalan keluar yang disetujui oleh klien.

5.2.2 Sistem Kelengkapan Gambar Kerja

SFA memiliki standar baku kelengkapan gambar kerja yang berorientasi pada standar dari Sheils Flynn UK sehingga tidak ada kendala perbedaan format gambar kerja antara SFA dengan Sheils Flynn UK. Standar tersebut selain membuat pekerjaan tersusun secara rapi dan juga mudah dimengerti oleh SDM yang ada di SFA.Adapun data disimpan di dalam folder landscape architecture yang secara umum terdiri dari dua folder utama yaitu Xref dan detail. Data untuk kelengkapan gambar masuk ke dalam folder Xref dan gambar detail masuk ke dalam folder detail. SFA menggunakan mekanisme kerja CAD dengan sistem Xref karena setiap jenis gambar dapat di-overlay dengan cepat dan akurat serta apabila ada perubahan gambar dalam satu jenis gambar maka secara otomatis setiap gambar hasil overlay akan mengikuti perubahan tersebut. Sistem Xref memudahkan dalam setiap revisi terhadap proses perancangan di SFA. Kelengkapan gambar dalam folder Xref dapat dilihat pada Tabel 6 dan 7 dibawah ini. Tabel 6. Klasifikasi gambar Xref Sumber : SFA 2012 Klasifikasi Gambar Xref Sistem Penamaan Standar gambar dan layout untuk gambar skala 1:100 Project No-Stage-04 Informasi bangunan building Project No-B.dwg Gambar survei Project No-S.dwg Gambar area sekitar tapak Project No-OS.dwg Modifikasi survei Project No-MOS.dwg Data yang tidak ada digambar survei tetapi setelah survei lebih lanjut ternyata ada ditapak Project No-MOTHERS.dwg Gambar legenda yaitu keterangan detil dan spesifikasijenis elemen yang digunakan Project No-LG1.dwg Siteplan Project No-SP.dwg Layout gambar yang disesuaikan dengan ukuran kertasbaik dengan posisi portrait Project No-TPaper SizeP.dwg Layout gambar yang disesuaikan dengan ukuran kertas baik dengan posisi landscape Project No-TPaper SizeL.dwg Masterplanning Project No-MP.dwg Planning application Project No-PA.dwg Planting Plan Project No-PP.dwg Planting Schedule Project No-Planting Schedule.dwg Construction Drawing Project No-CD-No drawing.dwg Tabel 7. Klasifikasi Penamaan Gambar details Xref Sumber : SFA 2012

5.2.3 Sistem Layouting Gambar

SFA memiliki standar baku layout yang terdiri dari dua jenis. Layout pertama yaitu layout formal yang digunakan dalam tahap pembuatan gambar kerja PD dan layout informal yang digunakan dalam tahap RA Research and analysis sampai DD Design Development. Layout formal biasanya digunakan untuk kepentingan tender. Dalam pelaksanaannya layout informal setiap proyek berbeda-beda tetapi pada dasarnya memiliki isi informasi yang sama di dalamnya. Informasi yang disampaikan pada gambar disusun secara struktural sehingga mudah dibaca dan dimengerti mengenai infomasi yang disampaikan pada gambar. Adapun standar dari isi layout informal yaitu : a. Orientasi dan skala garis; b. Logo perusahaan; c. Nama proyek dan judul gambar; d. Nomor gambar; Klasifikasi Gambar Details Sistem Penamaan Keterangan Detail Edging Project No-PD-DE.dwg Detil step dan edging Detail Furniture Project No-PD-DF.dwg Detil furniture seperti timber screen, water features, bangku taman, dll Detail Kerb Project No-PD-DK.dwg Detil kerb lurus straight cerb atau kerb lengkung radius cerb Detail Lighting Project No-PD-DL.dwg Detil penggunaan lampu, konstruksi, posisi, dan desain lampu Detail Planting Project No-PD-DP.dwg Detil penanaman dari jenis pohon hinggarumput pada tapak Detail Surface Project No-PD-DS.dwg Detil perkerasan, paving, penutup tanah lainnnya Detail Walling Project No-PD-DW.dwg Detil dindingpagar Sedangkan layout formal memiliki standar data dan informasi di dalamnya untuk kemudahan penyusunan dan penyampaian informasi pada gambar. Standar data yang harus tertera dalam layout formal yaitu :

a. Orientasi dan skala garis