30
e. Analisis Kadar Karbohidrat By Difference AOAC 1995
Pengukuran kadar karbohidrat menggunakan metode by difference dilakukan dengan cara mengurangkan 100 dengan nilai total dari kadar air
bb, kadar abu bb, kadar protein bb dan kadar lemak bb. Kadar karbohidrat bb = 100 - kadar air + kadar protein + kadar
lemak + kadar abu
f. Analisis Nilai Energi Almatsier 2001
Penentuan nilai energi makanan melalui perhitungan dapat dilakukan menurut komposisi karbohidrat, lemak, protein, serta nilai energi makanan
tersebut. Energi = 4 kkalg x kadar karbohidrat + 4 kkalg x kadar protein +
9 kkalg x kadar lemak
g. Uji Organoleptik
Pengujian organoleptik yang dilakukan adalah berupa pengujian kesukaan indrawi terhadap produk olahan panggang. Pengujian meliputi uji
hedonik untuk mengetahui tingkat kesukaan produk. Parameter yang diuji meliputi warna, aroma, rasa, tekstur, dan overall. Skor penilaian yang
digunakan dalam uji hedonik menggunakan skala garis. Penilaian dilakukan oleh 30 orang panelis tidak terlatih.
Produk yang diujikan adalah cookies PGT dan cookies terigu. Untuk mengetahui pengaruh perlakukan terhadap tingkat kesukaan panelis maka
dilakukan analisis statistik dengan t-Test terhadap data hasil uji organoleptik.
h. Total Pati Apriyantono et al. 1989 yang dimodifikasi
Hidrolisis pati dengan asam
Sebanyak 3 g dicuci dengan menggunakan etanol 80 sebanyak ±30 ml secara maserasi untuk menghilangkan gula-gula sederhana pada suhu kamar
selama 15 menit. Kemudian disaring dan dikeringkan dalam oven vakum pada
31 suhu 50
o
C selama 6 jam. Sebanyak 0.5 g sampel yang telah dihaluskan ditimbang dan dimasukkan ke dalam erlenmeyer 300 ml. Ditambahkan air
destilata sebanyak 25 ml dan 5 ml HCl 25. Erlenmeyer ditutup, lalu dipanaskan di atas penangas air suhu 100
o
C selama 2.5 jam untuk menghidrolisis pati. Setelah didinginkan, larutan hasil hidrolisis dinetralkan
dengan larutan NaOH 25 dan diencerkan sampai volume 100 ml setelah itu dihomogenisasi serta disaring untuk kemudian disebut larutan stok
Penentuan total gula pereduksi dengan metode Anthrone
Disiapkan larutan pereaksi Anthrone 0.1 dengan melarutkan 0.1 g bubuk Anthrone dalam 100 ml asam sulfat pekat. Larutan dibuat sesaat
sebelum digunakan. Dari larutan stok dipipet 1 ml dan dipindahkan ke dalam labu takar 100 ml. Dari larutan tersebut, sebanyak 1 ml dimasukkan ke dalam
tabung reaksi bertutup, lalu ditambahkan dengan 5 ml pereaksi Anthrone. Untuk kurva standar, sampel diganti dengan larutan glukosa murni 0.2 mgml
sebanyak 0.0, 0.2, 0.4, 0.6, 0.8, dan 1.0 ml yang masing-masing kemudian ditepatkan menjadi 1 ml dengan air destilata. Tabung ditutup dan diinkubasi
dalam penangas air pada suhu 100
o
C selama 12 menit. Larutan segera didinginkan dengan air mengalir, lalu dibaca absorbansinya dengan
spektrofotometer pada panjang gelombang 630 nm. Kadar gula pereduksi sampel ditentukan berdasarkan kurva standar glukosa yang diperoleh dari plot
kadar glukosa dan absorbansi larutan glukosa murni.
Penentuan kadar pati sampel
Nilai kadar gula pereduksi yang diperoleh dikalikan dengan faktor pengenceran. Kadar total pati dalam sampel diperoleh dengan mengalikan
kadar total gula dengan faktor konversi 0.9.
i. Kadar Amilosa Apriyantono