DIABETES MELITUS TINJAUAN PUSTAKA

20 insulin dan prevalensi sindrom metabolit Brand-Miller 2007; Jenkins 2007; Mckeown et al. 2004.

F. DIABETES MELITUS

Diabetes merupakan penyakit kronis yang terjadi ketika pankreas tidak menghasilkan cukup insulin, atau secara singkat, tubuh tidak menggunakan insulin yang diproduksi secara efektif. Insulin adalah hormon yang mengatur gula darah. Hiperglikemia atau peningkatan gula darah, secara umum menyebabkan diabetes yang tidak terkontrol dan dalam jangka waktu yang lama dapat menyebabkan kerusakan serius pada banyak sistem tubuh khususnya saraf dan pembuluh darah WHO 2006. Implikasi dari pangan dengan indeks glikemik tinggi yaitu muncul respon hormonal insulin yang tinggi sebagai counterregulatory terhadap gula darah yang tinggi tersebut. Efek berikutnya, pada periode akhir dua jam setelah makan bahan pangan dengan indeks glikemik tinggi, gula darahnya lebih rendah dibanding kondisi awal dan ini membangkitkan rasa lapar Yulianto 2003. Menurut WHO 2006, diabetes dapat diklasifikasikan menjadi tiga kelas yaitu diabetes tipe 1, diabetes tipe 2, dan diabetes gestational. Diabetes tipe 1 yang dicirikan oleh menurunnya produksi insulin. Tanpa pengaturan insulin harian, diabetes tipe 1 dapat menjadi fatal. Gejala-gejalanya meliputi ekskresi urin yang berlebihan poliuria, dehidrasi polidipsia, rasa lapar yang terus-menerus, penurunan berat badan, penglihatan menjadi kabur, dan kesemutan. Gejala ini dapat terjadi secara bersamaan. Diabetes tipe 2 dihasilkan dari insulin yang tidak efektif digunakan oleh tubuh. Diabetes tipe 2 diderita 90 penderita diabetes terbesar di seluruh dunia dan diakibatkan oleh kelebihan berat badan dan kurangnya aktivitas fisik. Gejala-gejalanya hampir sama dengan diabetes tipe 1 tetapi kurang dapat dikenali. Hasilnya, penyakit ini baru dapat didiagnosa beberapa tahun setelah onset, dan komplikasi dapat segera meningkat. Selama beberapa tahun terakhir, diabetes tipe ini diderita pada orang dewasa tetapi sekarang juga diderita oleh anak- anak yang kegemukan. 21 Pengaturan pola makan sangat penting untuk mengontrol diabetes. Pola makan yang benar tidak sekedar menghindari makanan dan minuman yang manis saja. Penderita tidak boleh melewatkan waktu makan. Makanan yang mengandung serat yang tinggi seperti cookies jagung, mie, oat, biskuit yang tidak dimaniskan, lentil, dan sayur-sayuran harus dikonsumsi, sedangkan makanan yang mengandung kadar gula yang tinggi, misalnya gula yang telah diproses, coklat, makanan yang digoreng, keripik, dan kacang tanah harus dihindari. Konsumsi garam dan makanan yang asin juga harus dikurangi. Makanan bagi penderita kencing manis harus diatur terlebih dahulu. Makanan haruslah seimbang dan kandungan kalori dalam makanan harus tetap. Hal ini bertujuan untuk memastikan adanya kandungan glukosa yang tetap untuk dapat dikendalikan tubuh. Kalori yang terkontrol, baik untuk menstabilkan berat badan yang normal. Hindari mengkonsumsi alkohol karena dapat meningkatkan kadar glukosa dalam darah Shaun 2001. 22

III. METODOLOGI PENELITIAN

A. BAHAN DAN ALAT

Bahan utama yang digunakan, yaitu umbi garut yang diperoleh dari Balai penelitian Biogen Cimanggu Bogor. Bahan-bahan untuk membuat cookies , yaitu terigu kunci biru, gula halus merk Pohon Kenari, susu skim merk Sunlac, margarin merk Blue band, kuning telur, garam merk Refina, dan soda kue merk Koepoe-Koepoe. Bahan-bahan untuk analisis yaitu strip Glukometer One Touch Ultra TM , lancet Glukometer One Touch Ultra TM , K 2 SO 4 , HgO, H 2 SO 4 pekat, NaOH, H 2 BO 3 , indikator campuran metil red- metilen blue, HCl, heksana, pereaksi Anthrone, glukosa murni, air destilata, amilosa murni, maltosa murni E Merck, etanol 95, larutan asetat 1 N, larutan iod, buffer fosfat pH 6 dan pH 7, buffer asetat pH 4.75, enzim termamyl Sigma A3403-500KU, enzim pepsin Sigma P-7000, enzim pankreatin Sigma P-1750, enzim protease Sigma P-4630, enzim amilogukosidase Sigma P-7420, aseton, enzim α-amilase Fluca , asam dimetilsalisilat DNS, pati murni E Merck , dan Na 2 S 2 O 5 . Alat yang digunakan untuk pembuatan pati, yaitu rasper, vibrating screen , bak pengendap pati, loyang, oven pengering, autoklaf, dan drum dryer. Alat-alat yang digunakan untuk pembuatan cookies, yaitu handmixer, oven pemanggang, loyang, dan timbangan. Alat-alat yang digunakan untuk analisis, yaitu Glukometer One Touch Ultra TM , tanur, oven, neraca analitik, desikator, perangkat Soxhlet, perangkat Kjeldahl, sheaker waterbath, penangas air, hotplate , spektrofotometer, sentrifuge, gelas ukur, erlenmeyer, pipet volumetrik, gelas piala, dan alat-alat gelas lainnya.

B. METODE PENELITIAN

Metode penelitian terdiri dari tiga tahap, yaitu tahap pembuatan pati garut, tahap pembuatan RS tipe III, dan tahap pembuatan cookies.