PERBANDINGAN KUALITAS KEBAHASAAN BERDASARKAN INTERFERENSI ANTARA KOMPONIS PRIA DAN WANITA
TABEL 12 PERBANDINGAN KUALITAS KEBAHASAAN BERDASARKAN INTERFERENSI ANTARA KOMPONIS PRIA DAN WANITA
Jenis Kelamin
Komponis Wanita Jenis Data
Komponis Pria
A. Rianto Rinto H. Ebiet G. Ade Titiek P. Imaniar Isti D.S.
Interferensi
Kualitas Pemakaian Bahasa Indonesia dalam Laras Bahasa Lagu Komponis Pria dan Wanita
Berdasarkan pembicaraan pada bab-bab terdahulu dapatlah disimpulkan hal-hal sebagi berikut.
a. Terdapat persamaan kasus pada komponis pria dan wanita.
b. Persamaan itu terdapat pada sepuluh kasus, yaitu (1) pelesapan, (2) ketidaktepatan, (3) kesejajaran, (4) pemakaian kata tidak baku, (5) pemakaian kata dari bahasa daerah/ dialek, (6) pola urutan, (7) pernalaran, (8) aktif-pasif, (9) kemubaziran, (10) inter- ferensi.
c. Perbandingan kualitas kebahasaan antara komponis pria dan wamita, seperti berikut. Kasus: (1) kesejajaran (33,335 dibanding 66,66%), (2) pemakaian kata tidak baku (33,33% dibanding 66,66%), (3) pemakaian kata dari bahasa daerah/dialek (40% dibanding 60%), (4) pola urutan (16,66% dibanding 83,33%), (5) pernalaran (37,50% dibanding 62,50%), (6) aktif-pasif (50% dibanding 50%), (7) kemubaziran (50% dibanding 50%), (8) interferensi (40% dibanding 60%); sedangkan pada kasus pelesapan, terdapat pada pelesapan afiks (52,17% dibanding 47,82%), pelesapan konjungsi (45,45% dibanding 54,54%), serta pelesapan fungsi (62,50% dibanding 37,50%); dan pada kasus ketidaktepatan, terdapat pada ketidaktepatan pemakaian kata (80% dibanding 20%) dan ketidaktepatan fungsi (66,66% dibanding 33,33%). Untuk jelasnya perbandingan-perbandingan tersebut dapat dilihat pada Tabel 13 berikut.
TABEL 13 REKAPITULASI PERBANDINGAN JENIS
KELAMIN KUALITAS BAHASA LARAS BAHASA LAGU
No.
Kasus
Pria (%) Wanita (%)
Pelesapan Pelesapan Afiks Pelesapan Konjungsi Pelesapan Fungsi Ketidaktepatan K. Pemakaian Kata K. Fungsi Kesejajaran Pemilihan Kata Tidak Tidak Baku Pemilihan Kata dari Bahasa Daerah/Dialek Pola Urutan Pernalaran Aktif-Pasif Kemubaziran Interferensi
Dari analisis data penelitian ini dapat disim- pulkan bahwa ada tiga klasifikasi penemu- an, yakni (1) pria cenderung lebih baik dalam peng gunaan bahasa jika dibandingkan dengan wanita, (2) sebaliknya, yaitu wanita cenderung lebih baik dalam penggunaan bahasa jika diban- dingkan dengan pria, dan (3) pria dan wanita memperlihatkan persamaan kualitas.
Kecenderungan pria lebih baik daripada wanita dapat dibuktikan pada kasus (1) pele- sapan konjungsi, (2) kesejajaran, (3) pemilihan kata tidak baku, (4) pemilihan kata dari bahasa daerah/dialek, (5) pola urutan, (6) pernalaran, (7) interferensi. Kecenderungan wanita lebih baik daripada pria dibuktikan pada kasus (1) pelesapan, yaitu pelesapan afiks dan pelesapan fungsi, (2) ketidaktepatan, yaitu ketidaktepat- an kata dan ketidaktepatan fungsi. Pria dan wanita memperlihatkan persamaan kualitas dapat dibuktikan pada kasus aktif-pasif dan kemubaziran.
Lumintaintang, Yayah B. 1987. “Pemakaian Alwi, Hasan dkk . 1993. Tata Bahasa Baku
6. Daftar Pustaka
Bahasa Indonesia dalam Lirik Lagu Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.
Indonesia Populer”. Naskah I Siaran Badudu, J.S. 1994. Inilah Bahasa Indonesia
Pembinaan Bahasa Indonesia Melalui yang Benar. Cetakan Ketiga. Jakarta: PT
TVRI. Jakarta: Pusat Pembinaan dan Gramedia.
Pengembangan Bahasa. Badru dkk. 1993. “Pemakaian Bahasa Indonesia -----------.1992. “Pemakaian Bahasa Indonesia
dalam Lirik Lagu Indonesia Populer”. dalam Lirik Lagu” dalam Majalah Bahasa dan
Laporan Penelitian. Pusat Pembinaan dan Sastra No.5 Tahun IX. 1992. Jakarta: Pusat Pengembangan Bahasa.
Pembinaan dan Pengembangan Bahasa. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Moeliono, A.M. (ed.). 1988. Tata Bahasa Baku
1991. Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka. yang Disempurnakan. Jakarta: De[arteman Quirk, Randolph dkk. 1972.
A Grammat of Pendidikan dan Kebudayaan.
Contemporary English. London: Longman. Harmoyo dkk. 1988. Pendidikan Seni Musik. Saptarini, Tri. 1994. “Pemakaian Bahasa
Jakarta: Aries Lima Indonesia dalam Lirik Lagu Pop Dangdut”. Kridalaksana, Harimurti. 1982. Kamus Linguistik.
Laporan Penelitian. Pusat Pembinaan dan Jakarta: PT Gramedia.
Pengembangan Bahasa. Lapoliwa, Hans. 1990. Klausa Pemerlengkapan Weinreich, Uriel. 1974. Language in Contact:
dalam Bahasa Indonesia. Seti ILDEP. Jakarta: Findings and Problems. The Haque: Mouton. Kanisius
EYD dan Pengalimatan
Kualitas Pemakaian Bahasa Indonesia dalam Laras Bahasa Lagu Komponis Pria dan Wanita