Kisah SAQJ dalam SPWPN

4.2 Kisah SAQJ dalam SPWPN

ke ilmuan terbesar di dunia Islam. Di kota itu ber kumpullah ribuan ulama dalam berbagai

Dalam SPWPN dikisahkan bahwa terdapat bidang ilmu. Maka, Abdul Qodir bertemu dua nama toh besar yang menjadi keturunan

dengan banyak ulama terkenal yang ahli dalam Nabi Muhammad, yaitu Seh Maulana Ibrahim ber bagai bidang serta belajar ilmu dari mereka dan Abdul Qodir Jaelani. Kisah berawal dari dan mengambil manfaat dari pengetahuan me- Nabi Adam langsung kepada Abdul Mutalib. reka. Oleh karena itu, ia menjadi seorang yang Abdul Mutalib berputra Abdullah, Abdullah ahli dalam berbagai bidang ilmu.

berputra Nabi Muhammad, Nabi Muhammad Abdul Qodir menuntut ilmu di Baghdad ber putri Dewi Pratimah, Dewi Pratimah ber-

selama 32 tahun. Perjalanan menuntut ilmu ia putra Kasan dan Kusen, Kusen berputra Jenal jalani dengan susah payah dan penderitaan lahir Kabir, Jenal Kabir berputra Muhkamaldinil dan batin serta penderitaan kekurangan makan Kubra. Muhkamal Dinil Kubra berputra laki- sampai berhari-hari bahkan berbulan-bulan. laki bernama Syekh Dulqodir Kobra. Kesulitan ekonomi dan keprihatinan selama

Syekh Dul Qodir Kobra berputera empat, men cari ilmu tidak mengurangi semangat dan yaitu (1) Sultan Sarip Ngabdul Ngaripin (Sultan

kemauannya dalam menuntut ilmu. Dalam Mekah), (2) putri (istri Sultan Ngrum), (3) putri kesehariannya, ia terbiasa makan daun-daunan (istri Maulana Ibrahim, dan (4) Ishak. Di kisah- yang baru tumbuh atau daun kering yang ber- kan bahwa Maulana Ibrahim pergi ke Jawa ada di pinggir sungai pohon-pohon berduri, me nyiarkan agama Islam. Sebelumnya, ia be- dan bawang mati. Meskipun demikian, ia rangkat menuju Cempa lalu diambil menantu tetap tabah dan istikomah dalam mencari ilmu oleh Raja Cempa. Berkat ketabahan dan ketekunannya, ia bisa

Adapun silsilah Nabi Muhammad sampai menyelesaikan studi dengan sempurna. Lalu, dengan Syekh Abdul Qodir Jaelani sebagai

ia mengajarkan ilmunya sejak tahun 520 Hijriah. berikut. Cerita diawali dari deskripsi nama istri Syeh Abdul Qodir mendapat julukan Mujmil Nabi Muhammad, yaitu (1) Dyah Siti Katijah, (2)

bin Hasan Al-matani bin Hasan bin Ali bin Abi Sitilah, (3) Kabibah, (4) Siti Jenab, (5) Siti Kapsoh, Thalib Radhiyallahu Anhu. Gelar yang diberi kan (6) Siti Saroh, (7) Siti Maemunah, (8) Siti Supiyah, kepadanya sangat banyak. Di antara gelar itu dan (9) Premeng Salamah. adalah gelar imam (diberikan oleh As-Samaani).

Adapun proses kejadian asal-usul Syekh Ia adalah imam pengikut madzab Hambali. Dia Abdul Qodir sebagai berikut. Suatu ketika,

juga diberi gelar “Syaikhul Islam yang diberi- Kangjeng Rasul sedang bersemadi karena kan oleh Adz­Dzahabi. Selanjutnya, para sufi sedang dalam proses menerima wahyu Alquran. juga memberi gelar Al-Quthb wa al ghauts, al Ia me nahan diri dari nafsu sahwat terha- baaz al asyhab.

dap istri-istrinya. Karena itu, tiba-tiba nutfah Sebagai seorang sufi, Syeh Abdul Qodir Kang jeng Nabi terjatuh di nyamping (pakaian)

mengajarkan tasawuf dan sufi, Ruh Al Qudus nya. Kangjeng Rasul lalu segera mandi dan

PROSIDING PROSIDING

Setelah menerima wejangan ‘nasihat’ dari pendeta dan ulama yang hafal Alquran.

ibunya, berangkatlah Abdul Qodir menuju Diceritakan, tidak berapa lama Dyah Umeng Mekah. Hanya membutuhkan waktu sakedhepan Salamah melahirkan anak laki-laki yang tampan ’sekejap mata’, ia sudah sampai di kota Mekah. dengan wajah bercahaya yang diberi nama Sesampai di Mekah, orang-orang menyam- Abdul Qodir Jaelani. Karena anak tunggal, ia butnya dengan gembira. Mereka tertarik akan hidup manja dan serba berkecukupan. Segala ketampanan Abdul Qodir. Maka, dalam waktu kebutuhan hidup tidak akan berkekurangan. sebentar saja, ia banyak memiliki sahabat. Suatu Ketika berusia 14 tahun, Abdul qodir menjadi hari Abdul Qodir sedang sholat ashar di Masjid. pemuda yang gagah dan perkasa.

Ketika sedang sholat, sepatunya dicuri orang Suatu hari Abdul Qodir naik di atas atap dan dibawa lari. Anehnya, ketika diberi tahu rumahnya (wuwung). Dari atap itu, ia bisa me- bahwa sepatunya dicuri orang, Abdul Qodir lihat kota mekah. Ia juga bisa melihat orang- me rasa ikhlas dan mendoakan pencuri agar orang yang sedang naik haji dan duduk berjejer men jadi menjadi sadar. Maka, ia membiarkan me ngelilingi ka’bah yang berjumlah tujuh kethi pen curi nya untuk pergi begitu saja. (700.000) Peristiwa seperti itu dilihatnya sampai

Selesai beribadah haji, Dul Qodir berjumpa tiga kali.

dengan Sultan Ngabdul Ngaripin. Dul Qodir Keajaiban itu oleh Abdul Qodir lalu di- diangkat menjadi saudara dan diminta men-

sam paikan kepada ibunya, tetapi sang Ibu jadi raja di Mekah menggantikan dirinya. Akan tidak memercayainya karena kota Mekah itu tetapi, Abdul Qodir menolaknya. Karena itu, ia sangat jauh dari rumahnya. Untuk meyakinkan diangkat sebagai guru spiritualnya serta diberi ibunya, Abdul Qodir mengajak ibunya naik tempat yang mulia di sisi raja. ke atas wuwung ‘atas atap’. Ibunya pun lalu

Abdul Kamal, sang pencuri sepatu, telah me mercayainya. Hal itulah yang mendorong sadar dan ingin mencari Syekh Abdul Qodir. Abdul Qodir berniat naik haji ke Mekah. Sang Setelah bertemu dengan Abdul Qodir, ia men- Ibu mencegahnya karena ia masih berusia dapatkan berbagai pelajaran tentang laku amal muda. Karena tekad Abdul Qodir sangat kuat, untuk akherat yang meliputi empat hal, yaitu Sang Ibu akhirnya mengizinkannya meskipun mengerjakan sholat lima waktu, mengerti keberangkatannya ke Mekah harus diiringi akan kejahatan, mengerti akan kebaikan, dan dengan isak tangis. Pada hari keberangkatannya, mengerti hal-hal yang samar. Berkat Didikan Abdul Qodir diberi bekal oleh ibunya berupa Syekh Abdul Qodir, akhirnya Lacut menjadi uang 70 dinar dan benik (kancing baju) emas se orang yang soleh. se nilai 17 dinar.

Dalam kegiatan transformasi karya sastra, Di samping itu, ia juga diberi nasihat yang penggubah ‘penyadur’ menghasilkan karya sastra berupa pantangan hidup seperti pantangan me- lain yang dalam kondisi tertentu mempunyai minum minuman keras, pantangan berbuat zina, identitas yang berbeda (Sudewa, 1991:13).

Transformasi Kisah Syekh Abdul Qodir Jaelani dalam Sujarah Para Wali Lan Para Nata

Karena itu, setiap teks baru akan dipandang mudah diucapkan atau dilafalkan dengan sebagai karya sastra yang masing-masing men- lidah orang Jawa. Penulisan nama semacam cerminkan sikap dari penggubah- nya atau ini terlihat pada penggunaan beberapa nama pe nulisnya. Berkenaan dengan itu, penulisan seperti Jenal Kabir (dari kosa kata bahasa Arab SPWPN dapat diasumsikan mencerminkan Zaenal Kabir), Mohkamadinil Kobra (dari kata sikap penulisnya.

Mohammad Alkubra), Sarip Dul ngaripin (dari Mengingat bahwa penulisan karya jenis kata Syarif Abdul Arifin), Sultan Ngrum (dari babad itu dimaksudkan sebagai sarana legi- Sulthon Arrum), dan Molana Ibrahim (dari

timasi tokoh (Berg, 1974:519), SPWPN dapat Mau lana Ibrahim). Di samping nama-nama juga diasumsikan sebagai sarana legitimasi apa tokoh tersebut dilafalkan dengan sesuai dengan yang sedang ditulisnya. Dalam hal ini legi timasi lidah orang Jawa, nama-nama tokoh tersebut keagungan tokoh yang didasarkan pada silsilah/ juga tidak ditemukan dalam biografi Syekh asal­usul, kesaktian tokoh, kesem purnaan fisik, Abdul Qodir jaelani. Demikian juga nama-nama serta relasi dan hubungan tokoh yang ter- istri Kangjeng Rasul (Nabi Muhammad) seperti kandung dalam naskah. Secara garis besar, Katijah, Sitilah, Kabibah, Jenat, Kapsah, Saroh, akan dibicarakan tentang silsilah, kesaktian Siti Maemunah, Siti Supiyah, dan Prumeng tokoh, kesempurnaan fisik, serta hubung an Salamah juga tidak disebutkan dalam buku atau relasi tokoh Syekh Abdul Qodir Jaelani biografi SAQJ. Meskipun demikian, pengarang dalam SPWPN.

cukup terampil dalam menulis nama-nama istri Nabi. Dari nama-nama yang telah disebut-

kan itu, ada tiga nama yang tidak masuk istri Di dalam Buku Biografi dijelaskan bahwa nabi seperti Sitilah, Siti Kapsah, dan Siti Saroh. Syekh Abdul Qodir adalah keturunan seorang Sementara itu, nama-nama istri nabi yang syeh yang kehidupannya sangat sederhana ter catat dalam sejarah Islam. Nama-nama di- dan sangat saleh. Kakeknya (ayah dari ibu) ber- maksud adalah Aisyah, Saudah, Juwariyah, dan nama Sayyid Abdullah Saumai, seorang sufi Zaenab. Yang menarik dari penamaan tokoh itu terkemuka di waktu itu. Abdul Qodir kecil ialah pelafalan nama-nama tokoh Arab yang terlahir sebagai anak yatim karena ayahnya dijawakan seperti Sarip Ngabdul Ngarifin, sudah meninggal sebelum ia lahir (Sholikhin, Dewi Pratimah, Dewi Supiyah, Jenal kobra, 2008:4). Sementara itu, silsilah Abdul Qodir dan Sitilah. berikut ini penyebutan nama-nama dari nasab ibunya bermuara pada Sayyid Al silsilah nabi Muhammad sampai Maulana Husain bin Ali bin Abi Thalib. Pernyataan di atas Ibrahim, pembawa ajaran Islam di tanah Jawa meng indikasikan bahwa Syekh Abdul Qodir terdapat pada tembang Asmarada bait 10—16. keturunan Nabi Muhammad melalui Fatimah

4.3 Asal-usul (Silsilah) Syeh Abdul Qodir

Panjang lamun ingucap Jeng Nabi ‘ Azzahra, turun yang ke-15 (Sholikhin, 2008:5--6)

wus puputra wadon

meskipun, silsilah itu diragukan kebenaran nya. Retna Dewi Pratimah juluke Untuk membangun legitimasi tokoh me-

apuputra Kasan Kusen Nabi lalui asal-usul silsilah itu, di dalam SPWPN

Ki Kasan sesiwi

Jinal Kabir Sunu

di kisahkan bahwa Abdul Qodir Jaelani adalah

keturunan Nabi Muhammad. Kisah tentang asal-usul tokoh yang terdapat dalam

Muhkamatdinil Kobra sesiwi

SPWPN

kakung kang kinaot

ini sangat menarik karena urutan cerita dan Seh Dul Kadir Kobra ing namane penamaan tokoh-tokohnya tidak diikuti dengan

wus puputra jalu lawan estri setia oleh penyadur (pengarang)nya, tetapi

sekawan winilis

di sesuaikan dengan nama-nama tokoh yang

wau kang pambayun

PROSIDING

Sultan Mekah Sang Ngabdul Ngaripin tidak ada kaitannya dengan silsilah tokoh Syekh panenggake wadon

Abdul Qodir Jaelani. Nama-nama tersebut krama angsal sultan Ngrum garwane

di pakai sebagai mediator untuk merangkai kang pandhadha Mulana Ibrahim

silsilah dari Nabi Muhammad sampai Syeh Sang Iskak wuragil

Mulana Ibrahim (penyebar agama Islam yang sami trahing rasul pertama di Jawa). Tentu saja hal tersebut di-

Kangjeng Sultan Sarip Dul Ngaripin maksudkan untuk memperkuat legitimasi dan kang rayi wus kinon

dapat memberi makna bahwa penyebaran agama marang Jawa nelukna gamane

Islam ke Pulau Jawa itu penting karena pem bawa binektanan kitab Kuran adi

ajaran agama tersebut adalah tokoh ke turunan ken ngeslamna sami

Kangjeng Nabi Muhammad. ing tanah Jawa gung (SPWPN, halaman 9)

4.4 Kesaktian Tokoh

Di dalam SPWPN kesaktian tokoh disam- Lama jika diceritakan, Jeng Nabi

paikan melalui proses kelahiran tokoh, keajaib- sudah punya anak perempuan

an tokoh. Proses sebelum kelahiran tokoh Dewi Fatimah namanya Abdul Qodir diterangkan dengan rinci. Bahkan (Fatimah) berputra Kasan dan Kusen

Kasan berputra (Jinal Kabir) kisah yang menjadi penyebab Dewi Salamah Jinal Kabir berputra

mengandung diterangkan secara lengkap. Sementara itu dalam buku biografi tokoh Syekh

Muhkamadinil Kobra, berputra Abdul Qodir tidak menjelaskan kelahiran tokoh. laki-laki yang terkenal

BPSAQJ menjelaskan bahwa Abdul Qodir Syekh Dul Qodir Kobra namanya

adalah anak yatim. Di kala ia lahir, ayahnya Sudah beranak laki dan perempuan

sudah meninggal. Hal tersebut tentu berbeda empat jumlahnya

dengan kisah yang terdapat dalam SPWPN adapun yang sulung ‘Sultan Mekah Sang Abdul Arifin yang dengan rinci menceritakan proses sebelum

nomor dua perempuan

kelahiran SAQJ.

menikah dengan sultan Romawi Sebelum Abdul Qodir lahir, proses menuju nomor tiga Maulana Ibrahim

terciptanya janin SAQJ dijelaskan dengan rinci. Sang Ishak anak bungsunya

Dalam SPWPN dikisahkan bahwa Umeng semua keturunan Rasul

salamah (Ibu Abdul Qodir) bisa mengandung tanpa harus melakukan senggama dengan

Jeng Sultan sarip Dul Ngaripin Kangjeng Rasul. Cukup dengan memegang Adiknya sudah disuruh

ke Jawa menyebarkan agamanya nyamping ‘kain sarung’ yang terkena nutfah diberi bekal Kitab Alquran

‘sperma’ Jeng rasul, Umeng Salamah bisa me- disuruh mengislamkan semuanya

ngandung. Waktu itu Kangjeng Rasul sedang di tanah Jawa

menjalani laku tidak boleh mendekati istri- (SPWPN, halaman 9)

istri nya karena sedang berkonsentrasi untuk mencipta kitab Alquran seperti ilustrasi berikut.

Kutipan diatas menunjukkan bahwa legiti- masi yang dibangun dalam SPWPN tidak

...

samya ndherek sedarum

hanya terlihat pada silsilah Syekh Abdul Qodir

Jaelani, tetapi juga silsilah para penyiar agama ameng-ameng mring langensari pan sesiwa semana

Islam di Pulau Jawa. Dalam pembicaraan silsilah

Kangjeng Gusti Rasul

ini, nama Jenal kabir, Muhkamadinil Kobra, marang ing garwa sesanga Muhkamadinil Kobro, dan Dul Qodir Kobra

Transformasi Kisah Syekh Abdul Qodir Jaelani dalam Sujarah Para Wali Lan Para Nata

389

PROSIDING

nupah korut kang rahsa andika Nabi tumibeng nyampingira

Sabab Gusti sanget nyegah resmi lagya nganggit kang Kitap Korokan mila ngantya korut mangke marga sessiwo iku tur pinareng kalawan takdir (K11) nulya amundhut enggal ing pisalin wau lumampah Umeng Salamah sampun prapta Jeng Nabi siram ing beji nulya santun ing wastra

Ingkang mentas kagem sampirken glis midhangannya Dyah Umeng Salamah kang rasa glis mring garbane Umeng salamah wau pan katiban rasa sejati dadya garbini Sang Dyah wit mung rasa jumbuh sampun angsal tigang candra nulya surut wau Kanjeng Gusti Nabi Dyah kundur prajanira (SPWPN, halaman 10—11)

‘... sama-sama ikut semuanya

jalan-jalan di langensari sebab berputra waktu itu Kangjeng Gusti Rasul terhadap Sembilan istrinya nutfah terhanyut oleh perasaan Yang Mulia Nabi jatuh di kain pakaiannya

Sebab Nabi sedang menahan syahwat sedang mengarang kitab Alquran maka sampai terhanyut nanti sebab beranak itu dan bersamaan taqdir lalu mengambil segera baju pengganti tadi berjalanlah Umeng Salamah sudah dating Jeng Nabi Mandi di kolam lalu berganti pakaian

Bekas sampran tadi segera ditempati dyah Umi Salamah segera terasa di kandungannya Umi salamah tadi sebab kejatuhan rasa sejati jadi mengandung Sang Dyah

sebab hanya rasa cocok sudah berjalan tiga bulan lalu wafatlah Kangjeng Gusti Nabi Dyah kembali ke kerajaannya’

Kutipan di atas menunjukkan keajaiban dan kesaktian tokoh. Karena taqdir, keajaiban itu dimunculkan untuk menunjukkan kesaktian seorang tokoh. legitimasi melalui keajaiban itu dimaksudkan untuk mengangkat keberadaan Syekh Abdul Qodir Jaelani.

Dalam tradisi penulisan babad (sejarah) ke lahiran seorang tokoh dengan cara yang tidak masuk akal itu suatu hal yang dianggab biasa karena memang pengarang sengaja men- ciptakan begitu. Pengarang menciptakan cerita yang demikian itu dengan maksud untuk me- legitimasi keberadaan tokoh tersebut.

Di samping keajaiban yang berupa proses kejadian janin, terdapat juga keajaiban yang terjadi pada diri tokoh Abdul Qodir. Keajaib- an itu terlihat ketika Abdul Qodir menginjak remaja, yakni usia 14 tahun. Ia sudah bisa me- lihat kota Mekah dari jarak jauh. Ia melihat orang-orang yang sedang melakukan tawaf dan sedang duduk mengelilingi ka’bah.

Niat Naik Haji

dene legege Sang Sinom reh putra aran nglangut marang Mekah amunggah (k.15) kaji datanpa rowang Radyan Dyah nrimeng tyasipun dene kang putra wus angsal sihira Ywang anulya pasrah mring Widi nging meksa waspa medal

Dokumen yang terkait

HASIL PENELITIAN KETERKAITAN ASUPAN KALORI DENGAN PENURUNAN STATUS GIZI PADA PASIEN RAWAT INAP DI BANGSAL PENYAKIT DALAM RSU DR SAIFUL ANWAR MALANG PERIODE NOVEMBER 2010

7 171 21

KADAR TOTAL NITROGEN TERLARUT HASIL HIDROLISIS DAGING UDANG MENGGUNAKAN CRUDE EKSTRAK ENZIM PROTEASE DARI LAMBUNG IKAN TUNA YELLOWFIN (Thunnus albacares)

5 114 11

KAJIAN MUTU FISIK TEPUNG WORTEL (Daucus carota L.) HASIL PENGERINGAN MENGGUNAKAN OVEN

17 218 83

KARAKTERISASI DAN PENENTUAN KOMPOSISI ASAM LEMAK DARI HASIL PEMURNIAN LIMBAH PENGALENGAN IKAN DENGAN VARIASI ALKALI PADA ROSES NETRALISASI

9 139 85

PENGGUNAAN BAHAN AJAR LEAFLET DENGAN MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE (TPS) TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK SISTEM GERAK MANUSIA (Studi Quasi Eksperimen pada Siswa Kelas XI IPA1 SMA Negeri 1 Bukit Kemuning Semester Ganjil T

47 275 59

PENGARUH HASIL BELAJAR PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN TERHADAP TINGKAT APLIKASI NILAI KARAKTER SISWA KELAS XI DALAM LINGKUNGAN SEKOLAH DI SMA NEGERI 1 SEPUTIH BANYAK KABUPATEN LAMPUNG TENGAH TAHUN PELAJARAN 2012/2013

23 233 82

UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL PADA SISWA KELAS VI SD NEGERI 1 SINAR MULYA KECAMATAN BANYUMAS KAB. PRINGSEWU

43 182 68

PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE TPS UNTUK MENINGKATKAN SIKAP KERJASAMA DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV B DI SDN 11 METRO PUSAT TAHUN PELAJARAN 2013/2014

6 73 58

PENGARUH PEMANFAATAN PERPUSTAKAAN SEKOLAH DAN MINAT BACA TERHADAP HASIL BELAJAR IPS TERPADU SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 WAY

18 108 89

PENINGKATAN HASIL BELAJAR TEMA MAKANANKU SEHAT DAN BERGIZI MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK-PAIR-SHARE PADA SISWA KELAS IV SDN 2 LABUHAN RATU BANDAR LAMPUNG

3 72 62