Kesempurnaan lahir (Fisik) dan Batin

4.5 Kesempurnaan lahir (Fisik) dan Batin

Dalam SPWPN Syekh Abdul Qodir Jaelani tidak hanya ditampilkan sebagai sosok ulama yang sempurna tentang keilmuwannya saja, tetapi juga sempurna dari segi lahir (fisik) dan batin. Kesempurnaan lahir ditampilkan sejak ia baru lahir. Ia digambarkan sebagai bayi yang tampan, wajah bercahaya, dan bersinar. Setelah berusia empat belas tahun, ia menjadi pemuda yang tampan seperti kutipan berikut.

Cinarita samana wus lami ialah ketampanannya disamakan dengan Nabi Dyah Umeng Salamah gennya babar

Yusuf yang turun dari Surga. Hal itu tergambar anenggih ing wawratane

dengan jelas pada tembang dhandhanggula miyos jalu abagus

semu wingit cahya nelahi sebagai berikut. sampun sinungan nama

Iingkang putra nulya dandan aglis risang Duryat wau

nyamping klemat apaningset sutra Seh Ngabdul kadir Jaelan

rasukan antari songket

mangke Radyan wus yuswa pakbelas warsi

ngagem mojah sepatu

cahya bagus utama. (SPWPN halaman 12). serbanira pan sutra kesmir ngagem kethu wasiyat

‘diceritakan sudah sekian lama

agem Gusti Rasul

Dyah Umi Salamah melahirkan ingkang serbet sutra jenar yaitu dalam kandungannya

kang jambiya wasiyat sampun winangking lahir priya tampan

kang ibu suka mulat

rupa bersinar sudah diberi nama

Ing warnane kang putra asigit keturunannya tadi

angler nabi Yusup sangking swarga Syeh Abdul Qodir Jaelan

... (SPWPN, halaman 14) sekarang Raden sudah berusia empat belas

tahun ’Sang anak segera berbusana rupa sangat bagus’

berkain klemat berhiaskan sutra baju berhiaskan songket

Ketampanan pemuda Abdul Qodir mem- berkaos kaki dan bersepatu

buat sang Ibu menjadi semakin menyayangi nya.

serbannya sutra kesmir

Apalagi, ia anak tunggal yang baik dan solih. memakai kopiah wasiat Maka tidaklah aneh jika anak semata wayang

pakaian gusti Rasul

itu dimanja oleh ibunya seperti kutip an berikut. sapu tangan sutra kuning Wau putra pan naming sawiji senjata wasiat sudah dibawa dhasar jalu pekik warnanira Sang Ibu senang melihatnya.’

denugung bareng karsane Di samping itu, dalam tembang Asmaradana

tansah sinunggun-sunggun mring kang ibu wau Sang Pekik didiskripsikan tokoh SAQJ muda yang tampak ... (SPWPN halaman 12) tampan dan utama atau anom bagus utama ’muda,

tampan, dan berbudi utama’. Ia digambarkan ‘Itulah putra yang hanya satu

dapat menggemparkan manusia di seluruh dasar laki-laki bagus rupanya

negara.

dituruti semua yang dikehendaki

Yata kawarnaa malih

selalu dimanja hidupnya

horeg jalma jro nagara

oleh ibunya itulah sang Bagus’ ...

Seh Dulkadir ing praptane neng sajroning Kabatolah

Hal lain yang menarik adalah deskripsi

anom bagus utama

ketampanan Abdul Qodir muda ketika diri- wong samekah samya ambyuk nya sedang berbusana lengkap ala Arab. Ia

kapriksa mring Kanjeng Sultan. di gam barkan berkain sutra, berbaju songket,

(SPWPN halaman 13)

bersepatu, memakai serban sutra. Hal yang ber beda dengan lainnya adalah ia memakai peci

’Yaitulah dijelaskan lagi wasiat dari Gusti Rasul (Nabi Muhammad) yang

gempar orang di seluruh negara kehadiran Syekh Dulkadir

berwarna kuning. Deskripsi yang menarik lagi

Transformasi Kisah Syekh Abdul Qodir Jaelani dalam Sujarah Para Wali Lan Para Nata

bersalaman tangannya

orang di seluruh Mekah berkumpul semua setelah itu Dul Qodir duduk diketahui oleh Kangjeng Sultan.’ Jeng Sultan bertanya pelan

Syekh menjawab dengan tuntas Legitimasi melalui relasi tokoh terlihat pada

4.6 Relasi Tokoh

dibawa ke dalam istana

siapa tokoh-tokoh besar yang berhubungan telah dating, Sultan bertitah dengan tokoh Syekh Abdul Qodir jaelani.

“Adik, silakan duduk engkau saya anggap saudara

Dalam SPWPN diterangkan bahwa SAQJ sempat di dunia sampai akhirat’

ber temu dengan Kangjeng Sultan Ngabdul Ngaripin, raja besar di Arab Saudi. Hal itu ter-

Kutipan di atas menjelaskan bahwa SAQJ lihat pada tembang Asmaradana berikut ini.

adalah tokoh yang disukai oleh banyak orang Jeng Sultan Ngabdul Ngaripin karena kebaikan budi pekerti dan karena kesem- samana nulya atindak

purnaan fisik yang dimilikinya. Karena itu, ia mring kabatolah jujuge

mempunyai banyak kawan, baik yang berasal manggihi Sang Seh Jaelan

dari rakyat jelata sampai dengan raja, bahkan, neng jroning kabatolah

yang menarik lagi adalah bahwa dia dianggab tan darbe pondhokan wau

saudara oleh Sang Raja Mekah. Hal itu jarang wus rawuh mau Jeng Sultan.

terjadi di lingkungan istana seorang raja sampai Seh Ngabdulkadir duk uning menganggap orang lain sebagai saudara kalau Jeng Sultan tindak mring Kabah ia tidak berjasa besar.

Dulkadir amudhun age Hal yang menarik lagi adalah bahwa SAQJ sangking genira alenggah

pernah ditawari menjadi raja (sultan) di Mekah jeng Sultan duk tumingal

untuk menggantikan Sultan Abdul Arifin. jawat salam astanipun

Namun, SAQJ menolak tawaran tersebut. Ia wusnya Dulkadir ngrep pada

me nolak tawaran menjadi raja bukan dise- Jeng Sultan tetanya aris bab kan oleh ketidakmampuan dirinya dalam memimpin, melainkan disebabkan oleh tidak

Seh matur madya wusana binayong mring jro kedhaton adanya nugraha ‘wahyu’. Di samping itu, se-

wus rawuh Sultan ngandika orang ahli ilmu (ulama) tidak layak menjadi raja. “Lah Adhi padha lenggah

Hanya Allah yang Maha Mengetahui siapa saja sira sun aku sadulur

hamba yang layak menjadi raja seperti kutipan ing dunya prapteng ngakirat

berikut.

(SPWPN halaman 20--21)

Lan yen sembada ta Adhi

‘Jeng Sultan Abdul Arifin

sira jumenenga nata

ketika itu lalu berangkat

ingsun ambegawan bae

menuju Ka’batullah arahnya

Adhi sira pan prayuga”

menemuhi Syekh Jaelani

Seh Dulkadir turira

di lingkungan Ka’batullah

“Anuwun datanpa perlu

tak punya ponokan tadi

lamun jumenenga sultan

sudah dating Jeng Sultan

Sayekti boten kepengin

Syekh Dul Qodir ketika mengetahui

kawula boten sumedya

Jeng Sultan tiba di Ka’bah

lamun jumenenga katong

Abdul Qodir segera turun

abot wong jumeneng nata

dari tempat duduknya

yen tan wruh tajemira

PROSIDING PROSIDING

”Dan jika mampu Adik

unggah udhune ing rasa

engkau jadilah raja saya menjadi Begawan saja

jer rasa suraseng osik Adik, engkau pasti utama” jumbuhe masbun punika

Seh Dul Qodir jawabnya tan kena gingsir rasane

“Terima kasih yang mendalam tan kena tinakokena

saya dijadikan sultan

nora kena winulang lamun nora nugraha gung

sungguh tidak ingin

sayekti nora uninga.

saya tidak sanggup jika dijadikan raja

Amung Alah ingkang uning sanes darbeking kawula

Karena tidak mau menggantikan kedudukan beda ngelmu sekabehe

Sultan, SAQJ lalu dinobatkan sebagai guru angon osik lawan napas

Sultan. Ia diangkat sebagai penasihat kerajaan amandeng kang permana

di negeri Arab seperti pernyataan Sang Raja nyangkani sangkaning nekung

(Sultan) berikut ini.

iku darbeking kawula Sang Nata ngandika aris,

“Dhuh Adhi guguru kula

bangsa ilang lahir batin

titine kang rasa jamal

dhateng panduka yektine

dudu kawula kang duwe

nadyan tumekeng antaka

pesthi kagungan Ywang suksma

datan mingser ing tekad

amor kodrad wiradad

estu adhi guroningsun

datan na weruh puniku ing dunya prapteng ngakerat among Alah ingkang wikan

Yen makaten dika Adhi

Punika ngelmuning aji (k.22)

daleme penepen jaba

jana jejeging bawana sun kang asung sekabehe” ja benggang jaji jajage

Seh jaelan turira

ginadhuh wahyuning wahya

nulya ngaturan wisma

namrih tutut sadaya gedhong langkung resmenipun

ayem werdaya kayungyun sinunggun-sunggun sinuba yu kayun bawana raya

mring Sultan Ngabdul ngaripin Ywan nata kudu ngawruhi

pinundhut ingkang barokah usiking alam sadaya

... (SPWPN halaman 22)

gih angele dadi katong tan kena lena ing nala

’Sang Raja berkata pelan anglangut sadayanya

”Duh Adik, guru saya

den kaliling siyang dalu kepada engkau sebenarnya laras surasaning rasa

meskipun sampai mati tidak akan berubah tekat

Sabab ta yen klingsir galih sungguh Adik guru saya akesit derajat praja

di dunia sampai akhirat jaad wahyuning keraton

tan kena pinulihena Kalau begitu engkau Adik nrajang rusaking rasa

rumahnya di istana bagian luar wahyuning rat temah kungsul

saya yang bangun semuanya” tumpang suh nugraha sirna.”

Syekh Jaelani katanya

(SPWPN, halaman 21—22)

lalu diberi rumah

Transformasi Kisah Syekh Abdul Qodir Jaelani dalam Sujarah Para Wali Lan Para Nata

Ciri Pengenalnya”. Dalam Kongres Bahasa Jawa (Proseding). Semarang: Harapan Masa.

oleh Sultan Ngabdul Arifin untuk diminta berkahnya

Pardi dkk. 1996. Sastra Jawa Periode Akhir ...’

Abad XIX—Tahun 1920. Jakarta: Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Transformasi kisah Syekh Abdul Qodir Pradopo, Rachmat Djoko. 1999. Pengkajian Jaelani dalam SPWPN dapat dikatakan sebagai

5. Simpulan

Puisi. Yogyakarta: Gadjah Mada University pemindahan secara formal karena pemindahan

Press.

tersebut dapat ditangkap dengan jelas. Dalam

transformasi itu ditemukan beberapa perbedaan, Semiotics of Poetry.

Riffatere, Michael. 1978.

Blomington & London: Phonix House. baik dalam silsilah (asal-usul tokoh), proses

kelahiran, kesempurnaan fisik, dan relasi tokoh. Said bin Musyfir Al Qahthani. 2003. Buku Putih Perbedaan itu terjadi dimaksudkan sebagai

Syekh Abdul Qodir Al Jaelani. Jakarta: Darul upaya legitimasi terhadap kebesaran, dan

Falah .

keagungan, dan kesempurnaan tokoh kemelalui Sholikhin, Muhammad. 2008. Menjadikan Diri asal-usul (silsilah), kesaktian tokoh (proses

Kekasih Ilahi: Nasihat dan Wejangan Syekh kelahiran tokoh, karomah), kesempurnaan

Abdul Qodir Aljilani. Surabaya: Penerbit tokoh, dan relasi tokoh Syekh Abdul Qodir yang

Erlangga.

terdapat SPWPN. Hal lain yang menarik adalah Sudewa, A. 1991. Serat Panitisastra. Yogyakarta: bahwa legitimasi tersebut tidak hanya bermuara Duta Wacana University Press. pada silsilah tokoh dan kesaktian tokoh, tetapi

tertuju pada ajaran yang terdapat dalam naskah SPWPN. Artinya, bahwa ajaran-ajaran itu dapat dikatakan sangat bermakna karena langsung disampaikan oleh seorang tokoh yang memiliki kharismatik besar.

Dokumen yang terkait

HASIL PENELITIAN KETERKAITAN ASUPAN KALORI DENGAN PENURUNAN STATUS GIZI PADA PASIEN RAWAT INAP DI BANGSAL PENYAKIT DALAM RSU DR SAIFUL ANWAR MALANG PERIODE NOVEMBER 2010

7 171 21

KADAR TOTAL NITROGEN TERLARUT HASIL HIDROLISIS DAGING UDANG MENGGUNAKAN CRUDE EKSTRAK ENZIM PROTEASE DARI LAMBUNG IKAN TUNA YELLOWFIN (Thunnus albacares)

5 114 11

KAJIAN MUTU FISIK TEPUNG WORTEL (Daucus carota L.) HASIL PENGERINGAN MENGGUNAKAN OVEN

17 218 83

KARAKTERISASI DAN PENENTUAN KOMPOSISI ASAM LEMAK DARI HASIL PEMURNIAN LIMBAH PENGALENGAN IKAN DENGAN VARIASI ALKALI PADA ROSES NETRALISASI

9 139 85

PENGGUNAAN BAHAN AJAR LEAFLET DENGAN MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE (TPS) TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK SISTEM GERAK MANUSIA (Studi Quasi Eksperimen pada Siswa Kelas XI IPA1 SMA Negeri 1 Bukit Kemuning Semester Ganjil T

47 275 59

PENGARUH HASIL BELAJAR PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN TERHADAP TINGKAT APLIKASI NILAI KARAKTER SISWA KELAS XI DALAM LINGKUNGAN SEKOLAH DI SMA NEGERI 1 SEPUTIH BANYAK KABUPATEN LAMPUNG TENGAH TAHUN PELAJARAN 2012/2013

23 233 82

UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL PADA SISWA KELAS VI SD NEGERI 1 SINAR MULYA KECAMATAN BANYUMAS KAB. PRINGSEWU

43 182 68

PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE TPS UNTUK MENINGKATKAN SIKAP KERJASAMA DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV B DI SDN 11 METRO PUSAT TAHUN PELAJARAN 2013/2014

6 73 58

PENGARUH PEMANFAATAN PERPUSTAKAAN SEKOLAH DAN MINAT BACA TERHADAP HASIL BELAJAR IPS TERPADU SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 WAY

18 108 89

PENINGKATAN HASIL BELAJAR TEMA MAKANANKU SEHAT DAN BERGIZI MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK-PAIR-SHARE PADA SISWA KELAS IV SDN 2 LABUHAN RATU BANDAR LAMPUNG

3 72 62