Peduli Sosial
4.3 Peduli Sosial
bawana yang terdapat di dalam cerita rakyat di Kabupaten Sleman Yogyakarta yang didata di
Yang dimaksudkan dengan peduli sosial sini yaitu melestarikan lingkungan.
adalah memperhatikan masyarakat (Sugono dkk., 2008:1036, 1331). Peduli sosial dapat
Di dusun Sabrangwetan terdapat sendhang disebut dengan istilah hubungan manusia ‘mata air’. Dulu sendhang ‘mata air’ itu men- dengan masyarakat, cinta damai, bersahabat, jadi sumber kehidupan warga dan dapat me-
atau komunikatif.
nyuburkan tanah dan tanaman, sehingga dapat memberi kemakmuran bagi warga, ku tipannya
Nilai karakter peduli sosial yang ter dapat sebagai berikut.
dalam cerita rakyat di Kabupaten Sleman Yogyakarta yang didata di sini adalah warga
Ada kearifan lokal yang mengingatkan kita Cangkringan khawatir, kutipannya sebagai be- agar melestarikan lingkungan Wukirsari
yang dekat dengan gunung yang aktif.
rikut.
Manfaat air sendhang ‘mata air’ ini berguna Udara Kecamatan Cangkringan terasa unutk menyuburkan tanah dan tanaman,
dingin dan panoramanya indah, sehingga juga berfungsi untuk sumber kehidupan
men jadi tempat pariwisata yang menjan- warga (Utami, “Asal Mula Dusun Wukir-
jikan. Akan tetapi, di tempat itu banyak sari, 2015:1).
juga terjadi transaksi seks bebas, sehingga menyuburkan pembangunan hotel melati,
Nilai karakter memayu hayuning bawana apalagi ketika masih ramai adanya penam- yang lain adalah membuka hutan menjadi tanah
bangan pasir illegal. Kejadian ini membuat datar, kutipannya sebagai berikut.
khawatir para warga Cangkringan yang mayoritas Islam karena menurut cerita
Oleh karena kesulitan beliau, tempat-tem- bahwa Cangkringan ini dahulu ada desan- pat atau bagian hutan yang terkena band-
ya yang Islami, bernama dusun Wukirsari hilnya, baik berupa pohon-pohon maupun
Sabrangwetan (Utami, “Asal Mula Dusun batu-batu besar, dalam waktu singkat telah
Wukirsari”, 2015:2).
hancur dan berubah menjadi tanah datar yang terbukaluas, yang dapat diusahakan
Nilai karakter peduli sosial yang lain, yaitu sebagai lahan pertanian (Mulyono, “Pen-
inggalan Ki Ageng Wanalela, 2015:3). Ki Somaita membagi daging kijang kepada para tetangga, kutipannya sebagai berikut.
Nilai karakter melestarikan Dusun Wukir- Segera Ki Somaita meminta istrinya untuk sari yang dekat dengan gunung yang masih
mengolah daging kijang tersebut sebagai aktif, kutipannya sebagai berikut.
lauk makan. Tak lupa Ki Somaita juga membagikan daging kijang tersebut ke-
Ada kearifan lokal yang mengingatkan kita pada para tetangga (Nurdiana, “Dusun agar melestarikan lingkungan Wukirsari
Somaitan”, 2015:2).
yang dekat dengan gunung yang aktif (Uta- mi, “Asal Mula Dusun Wukirsari”, 2015:1).
Nilai karakter peduli sosial yang berupa upacara mengarak pusaka Ki Ageng Wanalela
Nilai karakter memayu hayuning bawana akan dikutipkan sebagai berikut. yang lain adalah (1) memugar rumah cagar
Nilai-Nilai Karakter dalam Cerita Rakyat di Kabupaten Sleman Yogyakarta
Setelah semua peralatan dan kebutuhan Raden Gathutkaca mempersilakan pamannya upacara selesai dipersiapkan, maka upaca-
tersebut merasuk ke dalam tubuhnya. Kerajaan ra mengarak pusaka Ki Ageng Wanalela
Pringgadani menjadi aman kembali, kutipannya di mulai (Mulyono, “Peninggalan Ki Ageng
Wanalela”, 2015:4).
sebagai berikut.
Nilai karakter peduli sosial yang berupa Tak lama berselang mereka berdua lang- sung menghantam Brajadenta. Brajadenta
upacara Suran di Dusun Modinan akan dikutip- langsung tersungkur dan luka parah se- kan sebagai berikut.
belum meninggal ia juga meminta kepada Raden Gatutkaca untuk dapat merasuk
Upacara Suran Dusun Modinan diseleng- ke dalam tubuh Raden Gatutkaca seperti garakan setiap tahun sekali pada tanggal
Brajamusti dan Brajalamatan. Kemudian
7 Sura, tepatnya saat tengah malam men- Raden Gatutkaca mempersilakan paman- jelang tanggal 8 Sura. Adapun pelaksanaan
nya tersebut merasuk ke dalam tubuhnya. upacaranya bertempat di Dusun Modinan,
Kerajaan Pringgadani menjadi aman kem- tempat Ki Demang Cakradikrama terakhir
bali, badhong Raden Gatutkaca tersebut bermukim. Pada dasarnya pihak-pihak
kemudian berubah menjadi batu besar yang terlibat dalam upacara ini terutama
yang berbentuk runcing di atasnya (Nur- adalah kerabat keturunan Ki Demang.
singgih, “Badhong Gatutkaca”, 2015:4). Orang yang memimpin dan mengatur
upacara adalah anggota kerabat keturunan Cerita rakyat “Asal Mula Dusun Wukirsari” Ki Demang yang tertua, dibantu oleh tet-
karya Ari Fitri Utami termasuk legenda. Cerita ua lainnya. Sementara itu, yang menjadi
peserta upacara adalah anggota kerabat tersebut berhubungan dengan karaton. Cerita keturunan lainnya yang juga berperan
rakyat “Asal Usul Desa Somaitan” karya Tutik untuk menjaga kelancaran jalannya up-
Nurdiana termasuk dongeng. Cerita tersebut ber- acara ini (Sumitra, “Suran Mbah Demang
hubungan dengan desa. Cerita rakyat “Badhong di Dusun Modinan”, 2015:3—4).
Gatutkaca” karya R. bambang Nursinggih, S.Sn. Nilai karakter peduli sosial yang lainnya, termasuk dongeng. Cerita tersebut berhu bungan yaitu (1) pembagian kendhi ijo ‘kendi hijau’ atau dengan karaton. Cerita rakyat “Pe ning galan
makanan kepada warga masyarakat (Sumitra, Ki Ageng Wanalela” karya Suryo Mulyono “Suran Mbah Demang di Dusun Modinan”, termasuk legenda. Cerita tersebut ber hu bungan 2015: 5) dan (2) Raden Gathutkaca tidak mau dengan desa dan agama Islam. Cerita rakyat ber perang (Nursinggih, “Badhong Gathutkaca”, “Suran Mbah Demang di Dusun Modinan” karya 2015: 2).
Budi Raharja Sumitra termasuk legenda. Cerita ter sebut berhubungan dengan dusun dan agama