Benda Tajam

4.1.5 Benda Tajam

hasilkan dari benda cair. Tiruan bunyi yang didahului kata mak [maʔ] yang berasal dari benda

Onomatope yang didahului kata mak [maʔ] cair seperti berikut ini.

juga dapat menggambarkan bunyi yang di- (28) Wong ngangsu pikulanne tugel banyune hasilkan dari benda berwujud benda tajam. Tiruan bunyi yang didahului kata mak [maʔ]

wutah mak pyuh [ma ʔ pyuh]. berasal dari benda tajam seperti berikut ini.

‘Orang yang mengambil air pikulannya (33) Semangka disundhuk nganggo lading mak patah airnya tumpah.’

clep [ maʔ cləp].

(29) Bar olahraga, kringete mak pyoh [maʔ ‘Buah semangka ditusuk memakai pisau.’ pyOh].

(34) Pathok ditancepke ana lemah mak blus [maʔ ‘Habis olahraga, keringatnya keluar

blus ] .

semua.’ ‘Patok ditusukkan di tanah.’

PROSIDING

(35) Weteng wedhus sing kembung dicoblos Kata mak [maʔ] pada mak plok [maʔ plOk] nganggo paku mak cus [maʔ cus].

contoh (3) menggambarkan onomatope perilaku ‘Perut kambing yang kembung ditusuk

manusia sehari-hari, yaitu menampar pipi dengan paku.’

se seorang dengan keras. Makna plek [plək] (36) Wesi panas kuwi dicemplungke ana banyu

pada mak plek [maʔ plək] contoh (38) dan (39) mak nyos [ maʔ nyOs].

menggambarkan onomatope perilaku manusia ‘Besi panas itu dimasukkan ke dalam air.’

sehari-hari. Makna plek [plək] contoh (38) ialah menampar pipi seseorang dengan pelan.

Contoh (33)—(36) merupakan contoh Makna plek [plək] contoh (39) menempelkan ono matope yang didahului kata mak [maʔ] perangko dengan lem secara tepat. Kata bek yang berasal dari benda tajam. Kata clep [cləp] [ bək] pada mak bek [maʔ bək] Contoh kalimat (40) pada mak clep [maʔ cləp] kalimat (33) dan blus menggambarkan onomatope manusia, yaitu [blus] pada mak blus [maʔ blus] kalimat (34) yang bermakna jatuh seketika. Contoh sejenis menggambarkan onomatope berupa benda onomatope mak [maʔ] bunyi manusia seperti tajam yang menancap seketika ketika ditusuk- berikut. kan. Kata cus [cus] pada mak cus [maʔ cus] kalimat

(41) Agus gregetan krungu kirike jegok-jegok (35) menggambarkan onomatope yang memiliki

terus dikepruk mak prok [maʔ prOk]. makna leksikal benda tajam ketika ditancapkan

‘Agus jengkel mendengar anjing me- ke benda lembek berair berbunyi ‘cus’. Kata nyos lolong terus dipukul dengan bambu [ nyOs] pada mak nyos [maʔ nyOs] kalimat (36)

menggambarkan onomatope benda tajam yang (42) Hartini ngentut ana ngarepe kanca-kancane

mak prut [ maʔ prut].

dibakar kemudian dicelupkan ke air. ‘Hartini kentut di depan teman-teman-

4.2 Onomatope yang Didahului Kata mak

nya.’

(43) Wisnu ngentut ana ngarepe kanca-kancane Onomatope yang didahului kata mak [maʔ]

Bunyi Manusia

mak thut [ maʔ thut]. juga dapat menggambarkan bunyi yang ber- ‘Wisnu kentut di depan teman-teman-

asal dari tingkah laku manusia. Bunyi yang

nya.’

di dahului kata mak [maʔ] berasal dari bunyi manusia seperti berikut ini.

Kata mak [maʔ] pada mak prok [maʔ prOk] (37) Saking gregeten pipine Wahyu ditapuk contoh (41) menggambarkan onomatope kancane mak plok [maʔ plOk]. perilaku manusia sehari-hari, yaitu memukul binatang dengan bambu. Makna prut [prut] pada

‘Karena jengkel pipi Wahyu ditampar mak prut [maʔ prut] contoh (42) menggambarkan temannya dengan keras.’

onomatope perilaku manusia sehari-hari, yaitu (38) Saking gregeten Aang nampar pipine Agung

bunyi udara kejepit bersama air. Makna thut mak plek [ maʔ plək].

[thut] pada mak thut [maʔ thut] contoh (43), yaitu ‘Karena jengkel Aang menampar pipi

tingkah laku manusia kentut dengan berupa Agung agak keras.’

udara kejepit bersama air.

(39) Perangko ditempelke mak plek [maʔ plək] pas ana panggonane . ‘Perangko menempel

4.3 Onomatope yang Didahului Kata mak

dengan tepat pada tempatnya.’

[ maʔ] Bunyi Peristiwa Alam Sekitar

(40) Amarga kesel dheweke tiba mak bek [maʔ Onomatope yang didahului kata mak [maʔ] bək].

juga dapat menggambarkan bunyi peristiwa ‘Karena lelah dia jatuh seketika.’

alam sekitar. Jenis onomatope ini merupakan tiruan bunyi yang dihasilkan oleh peristiwa

Onomatope yang Didahului Kata Mak dalam Bahasa Jawa: Kajian Makna Leksikal

[ma ʔ krOtOk]. Onomatope yang didahului kata (44) Taline balon diuculi angine metu mak bus

mak [maʔ] benda lunak, yaitu mak puk [maʔ [ma ʔ bus].

puk], mak plenyek [maʔ plənyɛk], mak plenyok [ma ʔ plənyOk], dan mak ceprot [maʔ cəprOt].

‘Tali balon dilepas sehingga keluar angin- nya.’

Onomatope yang didahului kata mak [maʔ] benda cair, yaitu mak pyuh [maʔ pyuh], mak pyoh

(45) Srengenge kenthar-kenthar ujug-ujug udan [ma ʔ pyOh], mak pyah [maʔ pyah], mak crut [maʔ mak bres [ maʔ brəs].

crut], dan mak crot [maʔ crOt]. Onomatope yang ‘Matahari bersinar terang tiba-tiba hujan

didahului kata mak [maʔ] bunyi benda tajam, deras.’ yaitu mak clep [maʔ cləp], mak blus [maʔ blus],

(46) Ing wayah udan gludhuke mak dhér [maʔ mak cus [maʔ cus], dan mak nyos [maʔ nyOs]. ḍEr] nyamber wit klapa.

Onomatope yang didahului kata mak [maʔ] ‘Di Musim hujan petir menyambar pohon

bunyi manusia, yaitu mak plok [maʔ plOk], mak kelapa.’

plek [maʔ plək], mak bek [maʔ bək], mak prok [maʔ Kalimat (44)—(46) terdapat satuan lingual prOk], mak prut [maʔ prut], mak thut [maʔ thut].

mak bus [maʔ bus], mak bres [maʔ brəs], dan mak Onomatope yang didahului kata mak [maʔ] dhér [mak ḍEr] yang menggambarkan peristiwa bunyi peristiwa alam sekitar, yaitu mak bus [maʔ

bunyi alam sekitar. Kata bus [bus] pada bus mak bus ] , mak bres [maʔ brəs], dan mak dhér [maʔ ḍEr].

[ maʔ bus] contoh (44) merupakan onomatope suara angin. Kata bres [ brəs] pada mak bres

6. Daftar Pustaka

[ maʔ brəs] contoh (45) merupakan tiruan bunyi Aminuddin. 2003. Semantik Pengantar Studi seketika hujan deras. Kata dhér [ḍEr] pada mak

Ten tang Makna. Bandung: Sinar Baru dhér [maʔ ḍEr] contoh (46) merupakan tiruan

Algensindo.

bunyi suara petir menyambar. Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa.

5. Simpulan

2016. KBBI IV Daring. Jakarta: Kemendikbud Berdasarkan penelitian yang sudah dipapar-

RI.

kan di atas menghasilkan simpulan bahwa Chaer, Abdul. 1990. Pengantar Semantik Bahasa onomatope yang didahului kata mak [maʔ] Indonesia . Jakarta: Rineka Cipta. dibagi menjadi tiga jenis, yaitu (1) bunyi benda,

(2) bunyi manusia, (3) peristiwa alam sekitar. ---------. 1995. Pengantar Semantik Bahasa Indonesi Onomatope yang didahului kata mak [maʔ]

(Edisi Revisi). Jakarta: PT Rineka Cipta. bunyi benda, yaitu (1) benda keras ( mak bleg [maʔ Diyanti, Anita. 2000. “Kajian Semantik Wujud

bl əg], mak breg [maʔ brəg], mak brug [maʔ brug] , Onomatope dalam Komik Serial Donal mak prul [maʔ prul], mak gludhug [maʔ gluḍug], mak

Bebek”. Skripsi S-1 . Yogyakarta: Program glodhag [ma ʔ gloḍag], mak gledheg [maʔ glEḍEg],

Studi Pendidikan Bahasa Indonesia, Fakul- dan mak kropyak [maʔ kropyak]), (2) benda keras

tas Bahasa dan Seni Universitas Negeri bergesek dengan daun kering ( mak kresek [maʔ

Yogyakarta.

krəsək], mak krosak [maʔ krosak], mak perketek [maʔ Djajasudarma, Fatimah. 1999. Semantik 1 p ərkətək]), (3) benda keras membentur benda

Pengantar ke Arah Ilmu Makna. Bandung: keras ( mak krompyang [maʔ krompyaŋ], mak kletek

PT REFIKA.

[ma ʔ klɛtɛk], mak klothak [maʔ kloṭak], mak kluthik [ma ʔ kluṭik], dan mak klethuk [maʔ kləṭuk] ).

PROSIDING

Keraf, Gorys. 1981. Linguistik Bandingan Historis. Kebudayaan secara Linguistik. Yogyakarta: Jakarta: Gramedia.

Sanata Dharma University Press. Waluyo, Herman J. 1995. Teori dan Apresiasi Sugiarto, Anton. 2013. “Wujud Onomatope Puisi . Jakarta: Erlangga.

dalam Baoesastra Djawa Karya W.J.S. Kridalaksana, Harimurti. 2008. Kamus Linguistik.

Poerwadarminta” (Skripsi). Yogyakarta: Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Jurusan Pendidikan Bahasa Daerah, Fakul- tas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri

Nurdiyanto, Erwita dan Subandi. 2014. “Lek-

Yogyakarta.

sikon ‘Jatuh’ dalam Masyarakat Tutur Banyumas: Kajian Etnosemantik”. Dalam Sujono. 1981. “Arti Umum Kata-Kata yang Ber- Prosiding Seminar Internasional PIBSI

nilai Onomatope dalam Bahasa Jawa Baru” XXXVI, 11—12 Oktober 2014, hlm 375.

(Tesis) . Yogyakarta: Fakultas Sastra dan Kebudayaan Universitas Gadjah Mada.

Nurlina, Wiwin E.N. 2011. “Onomatope Bahasa Jawa yang Berkonsep Makna Binatang dan Suwandi, Sarwiji. 2008. Semantik Pengantar Alat Musik” (Makalah SIBI). Bandung:

Kajian Makna. Yogyakarta: Penerbit Media Penerbit ITB.

Perkasa.

Nuryantiningsih, Farida. 2014. “Medan Makna Tarigan, Henry, Guntur. 1985. Pengajaran Verba Gerak Tangan dan Kaki dalam

Semantik. Bandung: Penerbit Angkasa. Bahasa Jawa”. Dalam Prosiding Seminar Tim Penyusun Balai Bahasa Yogyakarta. 2001.

Internasional PIBSI XXXVI, 11—12 Oktober Kamus Basa Jawa (Bausastra Jawa). Yogya- 2014, hlm 395.

karta: Penerbit Kanisius. Pateda, Mansoer. 1989. Semantik Leksikal. Ende Wijana, Dewa Putu. 2010. Pengantar Semantik Flores: Penerbit Nusa Indah.

Bahasa. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Sudaryanto. 1981. “Beberapa Catatan Mengenai Yuliati, Etik. 2012. Onomatope dalam Bahasa Kata Afektif dalam Bahasa Jawa”. Dalam

Jawa. https://www.google.co.id/- Forum Linguistik, Laporan Pertemuan

makalah+etik+yuliati+onomatope. Di- Ilmiah di Fakultas Sastra UI. Ende Flores:

unduh pada tanggal 10 Agustus 2016, pukul Penerbit Nusa Indah.

20.00 WIB.

---------. 2015. Metode dan Aneka Teknik Analisis Bahasa: Pengantar Penelitian Wahana

Onomatope yang Didahului Kata Mak dalam Bahasa Jawa: Kajian Makna Leksikal

Dokumen yang terkait

HASIL PENELITIAN KETERKAITAN ASUPAN KALORI DENGAN PENURUNAN STATUS GIZI PADA PASIEN RAWAT INAP DI BANGSAL PENYAKIT DALAM RSU DR SAIFUL ANWAR MALANG PERIODE NOVEMBER 2010

7 171 21

KADAR TOTAL NITROGEN TERLARUT HASIL HIDROLISIS DAGING UDANG MENGGUNAKAN CRUDE EKSTRAK ENZIM PROTEASE DARI LAMBUNG IKAN TUNA YELLOWFIN (Thunnus albacares)

5 114 11

KAJIAN MUTU FISIK TEPUNG WORTEL (Daucus carota L.) HASIL PENGERINGAN MENGGUNAKAN OVEN

17 218 83

KARAKTERISASI DAN PENENTUAN KOMPOSISI ASAM LEMAK DARI HASIL PEMURNIAN LIMBAH PENGALENGAN IKAN DENGAN VARIASI ALKALI PADA ROSES NETRALISASI

9 139 85

PENGGUNAAN BAHAN AJAR LEAFLET DENGAN MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE (TPS) TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK SISTEM GERAK MANUSIA (Studi Quasi Eksperimen pada Siswa Kelas XI IPA1 SMA Negeri 1 Bukit Kemuning Semester Ganjil T

47 275 59

PENGARUH HASIL BELAJAR PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN TERHADAP TINGKAT APLIKASI NILAI KARAKTER SISWA KELAS XI DALAM LINGKUNGAN SEKOLAH DI SMA NEGERI 1 SEPUTIH BANYAK KABUPATEN LAMPUNG TENGAH TAHUN PELAJARAN 2012/2013

23 233 82

UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL PADA SISWA KELAS VI SD NEGERI 1 SINAR MULYA KECAMATAN BANYUMAS KAB. PRINGSEWU

43 182 68

PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE TPS UNTUK MENINGKATKAN SIKAP KERJASAMA DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV B DI SDN 11 METRO PUSAT TAHUN PELAJARAN 2013/2014

6 73 58

PENGARUH PEMANFAATAN PERPUSTAKAAN SEKOLAH DAN MINAT BACA TERHADAP HASIL BELAJAR IPS TERPADU SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 WAY

18 108 89

PENINGKATAN HASIL BELAJAR TEMA MAKANANKU SEHAT DAN BERGIZI MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK-PAIR-SHARE PADA SISWA KELAS IV SDN 2 LABUHAN RATU BANDAR LAMPUNG

3 72 62