Pemilihan Umum Kepala Daerah DKI Jakarta 2012

semua pihak secara bersama. Inilah akhir dari sikap Foke yang ditunjukkan pada Pemilukada DKI Jakarta.

3. Janji-Janji DR. Ing. H. Fauzi Bowo–Mayjen Purn H. Nachrowi

Ramli, SE. sebagai Kandidat Cagub –Cawagub DKI Jakarta 2012 Pasangan Nomor Urut 1: 42

a. Mengatasi Kemacetan di Jakarta:

1 Perbaikan sarana transportasi massal, pembatasan angkutan berat di tol dalam kota, penerapan parkir off street, pembangunan jalan Layang Non Tol JLNT serta rencana penerapan jalan berbayar atau electronic road pricing ERP. 2 Perbaikan sarana transportasi massal, salah satunya dengan menyelesaikan 15 koridor busway. Saat ini, sudah dibuka koridor IX Kampung Melayu-Pulo Gebang. Kemudian untuk koridor XII Tanjung Priok-Pluit. Selain itu, dibuat pula angkutan pengumpan atau feeder yang mempermudah warga dari pemukiman untuk menuju ke halte busway terdekat atau stasiun terdekat. Saat ini tersedia 3 rute 1 Sentra Primer Barat-Daaan Mogot, rute 2 Tanah Abang-Balai Kota, dan rute 3 SCBD-Senayan. 3 Pembatasan angkutan berat di toldalkot diberlakukan sejak pertengahan tahun 2011. Angkutan berat hanya diperbolehkan masuk toldalkot pada pukul 22.00-05.00. 4 Pembangunan JLNT Antasari-BlokM dan JLNT Kampung Melayu- Tanah Abang. Saat ini, underpass Trunojoyo yang merupakan bagian 42 Wawan Fahrudin dan Ardi Nuswantoro, Kartu Sukses Jokowi – Ahok: Melangkah Pasti Menuju DKI Jakarta 1, h. 151-157. dari JLNT Antasari BlokM sudah dapat digunakan dan terbukti mampu mengurangi kemacetan sedikit demi sedikit. Diperkirakan pembangunan ini akan dapat diselesaikan tahun ini. Pembangunan ini merupakan langkah mengurai kemacetan dengan penambahan kapasitas jalan yang memang persentasenya lebih sedikit dibandingkan dengan angka kendaraan yang terus meningkat. 5 Penerapan parkir off street sudah dilakukan di Jalan Gajah Mada- Hayam Wuruk sejak pertengahan tahun 2011. Namun pada kenyataannya penegakan hukum untuk menerbitkan para pelanggar masih minim sehingga masih banyak kendaraan yang parkir di badan jalan. Penerapan parkir off-street di Pasar Baru pun tidak kunjung berjalan karena masih sulit diterima oleh warga. 6 ERP, hingga saat ini masih menunggu peraturan dari Kemenkeu terkait detail tarif dan cara penarikan. Proses di Pemerintah Provinsi DKI Jakarta sudah berjalan lancar, hanya program mengurangi kemacetan ini terganjal pemerintah pusat.

b. Mengatasi banjir, termasuk rob di Jakarta Utara :

1 Program penanganan banjir sendiri lebih memprioritaskan penanganan bencana banjir rob di Jakarta Utara. Saat ini, tanggul di Marunda baru ada sepanjang 300 meter nantinya akan disempurnakan lagi. Untuk jangka panjang kebutuhan penanganan banjir rob, DKI menyiapkan master plan pengamanan kawasan pantai utara Jakarta. Master plan tanggul ini akan dibuat tahun 2013. 2 Melakukan pengerukan 13 sungai di Jakarta yang masuk dalam program Jakarta Urtgen Flood Mitigation Project JUFMP dan mendapat bantuan dari World Bank. Akan dilakukan juga penataan bantaran kali Ciliwung dan relokasi warga di sekitar ke rumah susun yang sudah disediakan oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. 3 Melanjutkan pembangunan Kanal Banjir Timur yang akan mengurangi banjir di kawasan Timur dan Utara Jakarta. Minimal KBT ini mampu mengamankan seperempat dari luas wilayah kota Jakarta dari ancaman banjir. Selain itu, ada juga pemasangan pompa dan gorong-gorong yang berhasil mengurangi titik-titik genangan air. Pada tahun 2007, ada 78 titik genangan air yang menghambat kehidupan rutin warga Jakarta. Namun dengan pengendalian banjir yang dilaksanakan sejak tahun 2007, sebanyak 16 titik genangan sudah bisa dihilangkan. Sehingga total titik genangan air tinggal 62 titik. Pada tahun 2010, sebanyak 40 titik genangan air berhasil dihilangkan Pemprov DKI. Kini tinggal tersisa 18 titik lagi yang harus diselesaikan. 4 Jika pada beberapa tahun lalu, genangan air itu akan surut dalam jangka waktu 72 jam, maka sejak akhir tahun 2009 lalu, genangan air akibat hujan itu lebih cepat surut, yakni hanya dalam jangka waktu 14 jam. Di masa depan, Pemprov DKI menargetkan akan mengurangi banjir di Ibu Kota sebanyak 40 persen pada tahun 2011 dan sebanyak 75 persen pada tahun 2016.