Hasil Akhir Rivalitas Joko Widodo dan Fauzi Bowo pada Putaran

Dan hal itu biasa saja dalam hal berdarah-darah dalam kampanye dan mengakui kekalahannya yang cukup bagus dan berani, itu sangat penting juga memperbaiki citranya di akhir. Tetapi dalam kekalahan ini karir Foke tidak akan mati, dia masih memiliki potensi yang besar untuk menjadi mentri misalnya, atau lebih dari itu”. 3 Hasil wawancara dari Arya Fernandes menjelaskan, akhir sikap Foke yang elegan, karena atas pendidikannya, baik pendidikan dari keluarga, lingkungan, dan pendidikan akademisi. Foke adalah seorang Doktor dari Universitas ternama di Jerman. Dan Foke adalah seorang yang cerdas dan rasional. Menerima kekalahan dari seorang pemimpin jarang sekali kita temukan, dan ini merupakan strategi akhir memperbaiki citra Foke yang sudah membangun citra emosional, arogan, elitis di benak khalayak.

B. Analisis Komparatif Retorika Politik Joko Widodo dan Fauzi Bowo pada

Pemilukada DKI Jakarta 2012 Putaran Kedua 1. Kampanye Joko Widodo dan Fauzi Bowo pada Putaran Kedua Kampanye pemilihan umum idealnya merupakan proses penyampaian pesan-pesan politik yang salah satu fungsinya memberikan pendidikan politik bagi masyarakat. 4 Retorika akan bermain di dalam kampanye yang akan digunakan oleh Cagub dan Cawagub demi mengambil simpati masyarakat.Retorika menggunakan bahasa untuk mengidentifikasi pembicara dan pendengar melalui pidato. Menggunakan bahasa yang baik, kata-kata yang indah, dan dapat merayu publik dengan tujuan bersama. Pidato adalah 3 Wawancara pribadi dengan Arya Fernandes. 4 Asep Saeful Muhtadi, Komunikasi Politik Indonesia: Dinamika Islam Politik Pasca- Orde Baru, Bandung: Rosda Karya, 2008, cet. 1, h. 145. suatu konsep yang sama pentingnya dalam menganalisis retorika sebagai identifikasi atau sebagai simbolisme. 5 Komisi Pemilihan Umum KPU DKI Jakarta menjadwalkan kampanye putaran kedua pemilihan Gubernur akan diselenggarakan selama tiga hari, yaitu pada tanggal 14-16 September 2012. Kemudian KPU menyelenggarakan dua kali acara debat kandidat Cagub dan Cawagub yangakan disiarkan melalui televisi.Kampanye putaran kedua adalah penajaman visi dan misi kedua kandidat. 6

a. Analisis Komparatif Kampanye Joko Widodo dan Fauzi Bowo pada

Pemilukada DKI Jakarta 2012 Putaran Kedua 1 Joko Widodo Secara tampilan fisik, Jokowi selalu mengenakan kemeja kotak-kotak. kemeja kotak-kotak dengan celana panjang berwarna hitam yang digunakan Jokowi diakui adalah ciri khasnya, casual dan santai. Bahkan baju kemeja kotak-kotak yang dikenakan Jokowi tercetus tanpa sengaja ditiru oleh calon kepala daerah diberbagai tempat. Kemeja kotak-kotak berwarna merah, biru, putih itu memiliki makna pemimpin Jakarta dengan keanekaragaman warganya harus siap bekerja, penjelasan dari Hasan Nasbi Batupahat, selaku tim sukses Jokowi-Ahok. 7 Jokowi adalah kandidat Cagub DKI Jakarta yang berhasil mengangkat pesan di benak publik adalah kandidat unggulan dan menjadi kandidat yang 5 Dan Nimmo, Komunikasi Politik: Komunikator, Pesan, dan Media, h. 142. 6 “Kampanye Putaran Kedua, 14-16 September”, artikel diakses pada 17 April 2013. Dari: http:megapolitan. kompas.comread2012082817544144Kampanye.Putaran.Kedua.1416. September 7 Wawancara pribadi dengan Hasan Nasbi Batupahat, Jakarta, Jumat 10 Agustus 2012. berbeda dengan yang lain. Dan Jokowi juga berhasil menanamkan pesan kepada publik adalah kandidat yang mungkin benar-benar bekerja, yang mempunyai integritas untuk perbaikan Jakarta, dan menanamkan pesan bahwa Jokowi adalah tim rakyat atau prorakyat. Jokowi tidak perlu mengeluarkan energi yang banyak lagi untuk berkampanye, secara langsung telah terbantu dengan kampanye oleh pemberitaan media massa, melalui pemberitaan mengenai dirinya ketika membangun Solo. Jokowi itu merepresentasikan bahasa politik yang sesuai dengan bahasa masyarakat bawah, menggunakan bahasa keseharian, tidak tinggi dan mudah dipahami oleh semua kalangan, kata-kata yang merakyat, yang bahasanya tidak tinggi dan cenderung lebih to the point. Kemudian kekuatan Jokowi selain bahasanya yang mudah dipahami juga adalah cara dia bertutur seperti orang kebanyakan, dan sangat bertabrakan dengan Foke yang berbicara blak-blakan. Pada Putaran Kedua relatif Jokowi dia tidak melakukan serangan politik seperti yang dilakukan oleh kubu Foke, dan dia tetap konsisten di awal memberikan pesan ke dalam benak publik adalah pemimpin yang cocok sesuai dengan karakter dia. Strategi kampanye Jokowi adalah terjun ke masyarakat, dari kampung ke kampung, mengunjungi kampung-kampung kumuh di Jakarta, kemudian ke perkomplekan, dan pasar-pasar tradisional. Pada masa kampanye, Jokowi tidak mengumpulkan warga kemudian berpidato politik mengutarakan visi- misinya dengan warga, tetapi mengunjungi langsung dengan warga. Jokowi lebih memilih bertemu dengan pedagang-pedagang pasar tradisional, dan