PENDAHULUAN TINJAUAN TEORITIS Retorika Politik Kandidat Pemilukada Dki Jakarta: Analisis Komparatif Joko Widodo Dan Fauzi Bowo

18

BAB II TINJAUAN TEORITIS

A. Teori Naratif

Teori ini dikembangkan oleh Walter Fisher. Walter Fisher yang lebih suka menyebut teori ini sebagai paradigma naratif. Teori ini mengemukakan keyakinan bahwa manusia adalah seseorang pencerita dan bahwa pertimbangan akal ini, emosi, dan estetika menjadi dasar keyakinan dan perilaku kita. Akar pemikiran Fisher berupaya menggambarkan dan menjelaskan komunikasi sebagai storytelling. Dalam pandangannya, Storytelling bukanlah aktivitas sesaat, melainkan proses yang terus-menerus di mana kita merasakan dunia dan berkomunikasi satu sama lainnya. 1 Manusia lebih mudah terbujuk oleh sebuah cerita yang bagus dari pada argumentasi yang baik. Mengkonsepkan bahwa manusia adalah pencerita dan manusia mengalami kehidupan dalam suatu bentuk narasi. Fisher mendefinisikan narasi sebagai tindakan simbolik kata-kata atau tindakan yang memiliki rangkaian serta makna bagi siapapun yang hidup, mencipta atau memberi interpretasi. Ini merupakan cara pandang yang sangat luas dalam melihat narasi. Oleh karena itu, hampir sulit untuk tidak mengidentifikasi komunikasi sebagai narasi. 2 Logika narasi lebih dipilih dibandingkan logika tradisional yang digunakan dalam argumentasi. Logika narasi logika dari pemikiran yang 1 West Richard dan Turner Lynn. Pengantar Teori Komunikasi Analisis dan Aplikasi Jakarta: Salemba Humanika, edisi 3, 2008, h. 44. 2 Ibid., h. 45. luas, menyatakan bahwa orang menilai kredibilitas pembicara melalui apakah ceritanya runtut mempunyai koherensi dan terdengar benar mempunyai ketepatan. Paradigma atau naratif memungkinkan sebuah penilaian demokratis terhadap pembicara karena tidak ada seorang pun yang harus dilatih secara khusus agar mampu menarik kesimpulan berdasarkan konsep koherensi dan kebenaran. 3

1. Asumsi Dasar Teori Naratif:

Ada lima asumsi dasar teori naratif, antara lain: 4 a. Manusia pada dasarnya adalah makhluk pencerita. Fisher mengatakan bahwa manusia merupakan homo narrans sebagai metafora untuk menjelaskan kemanusiaan. Cerita merupakan hal mendasar dalam hidup yang mempengaruhi, menggerakkan, dan membentuk dasar keyakinan dan tindakan kita. Dalam berkomunikasi dengan pihak lain, manusia juga memposisikan dirinya sebagai pencerita tersebut. Fisher memunculkan asumsi demikian karena berdasar pengamatannya naratif bersifat universal, ditemukan dalam semua budaya dan periode waktu. Dalam hal ini Elkins mengatakan bahwa manusia pada dasarnya menggunakan cerita dalam semua aspek kehidupan keseharian kita, untuk menghabiskan waktu, menyampaikan informasi, untuk menempatkan diri di sebuah tempat, keluarga, dan komunitas. b. Keputusan mengenai harga dari sebuah cerita didasarkan pada “pertimbangan sehat” good reasons. Yang dimaksud pertimbangan yang 3 West Richard dan Turner Lynn. Pengantar Teori Komunikasi Analisis dan Aplikasi, h. 46. 4 Ibid., h. 50.