Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN
                                                                                3
pemaham agar ilmu yang didapat tidak mudah dilupakan. Artinya materi yang diberikan bertahan lama dalam ingatan siswa. Hal tersebut dapat terwujud jika
guru  bisa  mengexploitasi  potensi  siswa  dan  mengajak  terjun  langsung menemukan masalah.
Faktor  lain  yang  mempengaruhi  kegiatan  pembelajaran  adalah  faktor sarana  dan  prasarana.  Dan  dilihat  dari  dimensi  lingkungan  ada  dua  faktor
yang dapat  mempengaruhi   proses pembelajaran  yaitu  faktor organisasi  kelas dan faktor iklim sosial-psikologi. Adapun faktor  organisasi  kelas diantaranya
persiapan, pemeliharaan disiplin dan pemberian dorongan belajar, komunikasi pengajar, peserta didik serta bangunan tempat atau kelas.
6
Kimia merupakan salah satu ilmu pengetahuan alam yang memberikan jawaban  atas  pertanyaan  apa,  mengapa  dan  bagaimana  fenomena  alam  yang
berkaitan  dengan  komposisi,  struktur,  dinamika  dan  energetik  zat  yang melibatkan keterampilan dan penalaran.
7
Sudah  menjadi  rahasia  umum,  kimia  merupakan  salah  satu  mata  pelajaran yang  sulit  dimengerti  karena  bersifat  abstrak  walaupun  manfaat  nyatanya
banyak  dan  sangat  berhubungan  langsung  dengan  aplikasi  kehidupan  sehari- hari.  Dengan  karakteristik  konsep  kimia  yang  rumit  dan  abstrak  seperti
disebutkan  di  atas  maka  dibutuhkan  metode  yang  dapat  memudahkan pemahaman siswa terhadap konsep-konsep tersebut.
Kualitas  proses  pembelajaran  kimia  dewasa  ini  dapat  dilihat  dari kegiatan  pembelajaran  yang  bersifat  regular,  artinya  pemilihan  pendekatan,
strategi,  metode  kurang  bervariasi  atau  bisa  dikatakan  masih  bersifat konvensional.  Proses  belajar  mengajar  cenderung  dimulai  dengan  orientasi
dan  penyajian  informasi  yang  berkaitan  dengan  konsep  yang  akan  dipelajari siswa,  pemberian  contoh  soal,  dilanjutkan  dengan  memberikan  tes.  Proses
belajar yang demikian memungkinkan siswa tidak mengalami banyak hal yang seharusnya menjadi pengalaman yang dapat menunjang pengetahuannya. Dan
6
Bohar Suharto, Pendekatan dan Teknik Proses Belajar Mengajar, Bandung: Tarsito, 1996, h. 55
7
Suyanto, dkk, Kimia Untuk SMAMA Kelas X, Jakarta: Grasindo, 2006, h. 1
4
siswa  pun  akan  merasa  bosan  karena  tidak  ada  hal  yang  menarik  yang disajikan guru. Apalagi materi kimia yang dianggap sulit.
Peningkatan  mutu  pembelajaran  kimia  secara  khusus  diperlukan perubahan dalam kegiatan proses belajar mengajar. Sebelumnya proses belajar
mengajar untuk mata pelajaran kimia kurang fokus pada siswa. Artinya bahwa masih banyaknya pelaksanaan pembelajaran yang di dominasi oleh guru. Dari
mulai  pemberian  materi,  pemecahan  masalah  dan  hal  lain  yang  sebenarnya bisa  dilakukan  oleh  siswa.  Oleh  karena  itu  untuk  mencapai  tujuan
pembelajaran  yang diharapkan dapat  meningkatkan kualitas siswa diperlukan model,  strategi  maupun  metode  belajar  yang  efektif,  terutama  untuk  materi
pelajaran  atau pokok bahasan  yang bersifat  abstrak atau materi  yang sifatnya tidak  cukup  hanya  melalui  pemberian  materi  secara  verbal.  Salah  satu  jalan
keluarnya  untuk  mengatasi  masalah  tersebut  yaitu  dengan  memberikan kesempatan  kepada  siswa  untuk  terjun  langsung  dalam  menemukan  masalah
dan memecahkannya baik secara mandiri maupun berkelompok. Aunurrahman
menjelaskan implikasi
prinsip belajar
dalam pembelajaran,  salah  satunya  yakni  prinsip  keterlibatan  langsung.  Dimana
siswa  di  dalam  proses  pembelajara  memiliki  intensitas  keaktifan  yang  lebih tinggi.  Siswa  tidak  hanya  mendengar,  mengamati  dan  mengikuti  melainkan
terlibat langsung
dalam melaksanakan
percobaan, peragaan
atau mendemonstrasikan sesuatu.
8
Jika dalam pembelajaran siswa merasa belum paham dan tidak mampu menemukan  konsep  utama  dalam    meteri  yang  diberikan  mengenai  kimia
khususnya, maka  ada kemungkinan materi kurang tersampaikan dengan jelas dan disinilah peran guru diperlukan. Dengan kata lain guru bertugas membuat
siswanya  memahami  materi  dengan  menggunakan  metode  maupun  stratetgi tertentu.
Ketuntasan  belajar  yang  belum  sepenuhnya  tercapai,  tujuan pembelajaran  yang    belum  benar-benar  fokus  secara  maksimal,  kurangnya
8
Dr. Aunurrahman, M. Pd, Belajar dan Pembelajaran, Bandung: Alfabeta, 2011, hal. 121
5
variasi  metode  belajar  yang  digunakan  guru  dalam  pembelajaran mengakibatkan  siswa  tidak  bisa  merasakan  sensasi  belajar  dengan
menggunakan  metode  lain  selain  ceramah.  Hal  tersebut  adalah  faktor  yang bmenjadikan    kurangnya  kemampuan  siswa  dalam  berfikir  kritis  dan  analis
ketika melakukan   suatu percobaan dengan menggunakan konsep dan prinsip kimia  yang  dipelajari.  Disinilah  peran  guru  dalam  menerapkan  metode
maupun strategi yang tepat untuk mensiasati permasalahan tersebut. Metode
pembelajaran adalah
cara yang
digunakan untuk
mengimplementasikan  rencana  yang  sudah  disusun  dalam  bentuk  kegiatan nyata dan praktis untuk mencapai tujuan pembelajaran.
9
Dengan metode yang baik dan bersifat efisien terhadap bahan ajar maka besar kemungkinan materi
tersampaikan  dengan  baik  dan  dapat  dipahami  oleh  siswa.  Untuk  itu  guru perlu memiliki keterampilan dalam memilah dan memilih metode mana  yang
akan  digunakan  supaya  mendapat  ketuntasan  dalam  pembelajaran.  Baik  itu ketuntasan  pada  pemahaman  siswa,  ketercapaian  nilai  yang  bagus  serta
kualitas kemampuan siswa menjadi lebih baik. Terdapat  banyak  metode  dalam  dunia  pembelajaran.  Namun  guru
harus  memperhatikan  metode,  strategi,  pendekatan  ataupun  model pembelajaran  mana  yang  sekiranya  dapat  menopang  kemampuan  siswa  agar
mudah  dalam  memahami  materi  yang  diberikan.  Salah  satu  metode  yang berpusat  pada  siswa  student  centre  yang  mengajak  siswa  terjun  langsung
dalam  identifikasi  masalah,  mengumpulkan  data  secara  mandiri  dan memprosesnya  secara  berkelompok  dan  membuktikan  hasil  identifikasi
melalui  percobaan    serta  melatih  siswa  untuk  membuat  kesimpulan  dari  data yang diperoleh adalah metode inkuiri-discovery learning.
Pengetahuan yang diperoleh melalui proses penemuan akan bertahan lama dan mempunyai  efek  transfer  yang  lebih  baik.  Belajar  penemuan  meningkatkan
9
Dra. Sutriari Astati, MM, Apa Perbedannya: Model, Metode, Strategi, Pendekatan Dan Teknik Pembelajaran,
LMPD D.I Yogyakarta ―The services for better education‖, 2011, h.1,
6
penalaran  dan  kemmapuan  berfikir  secara  bebasdan  melatih  keterampilan- keterampilan kognitif untuk menemukan dan memecahkan masalah.
10
Permasalahan  dalam  pembelajaran  diharapkan  dapat  teratasi  dengan penggunaan  metode  inkuiri-discovery  learning  yang  sebelumnya  belum
pernah digunakan. Metode ini menekankan pada kemandirian, proses berfikir secara  kritis  dan analisis untuk mencari dan menemukan jawaban dari suatu
masalah.    Jadi  pada  dasarnya  tujuan  inkuiri  adalah  melatih  siswa  belajar menemukan  sendiri  pemecahan  masalah  yang  sedang  dihadapi.  Juga
memahami  materi  tersebut  melalui  pengalaman  yang  ditemukan  melalui proses  inkuiri.  Dan  melalui  metode  inkuiri-discovery  learning  ini  pula
diharapkan  mampu  mengasah  kemampuan  siswa  dalam  hal  kognitif  maupun afektif.
Peneliti  terdahulu  telah  banyak  meneliti  terkait  metode  pembelajaran inkuiri.  Nik  Kar    dan  kawan-kawan  dalam  jurnalnya  yang  berjudul  Kesan
Pendekatan  Inkuiri  Penemuan  Terhadap  Pencapaian  Pelajar  Dalam  Mata Pelakaran  Kimia  dan    Hermalina  Abarua  dalam  jurnalnya  yang  berjudul
―Pengaruh Penggunaan Metode Inkuiri Terhadap Hasil Belajar Biologi Pada siswa  SMUN  III  Ambon
‖, keduanya  menyatakan  bahwa terdapat perubahan hasil belajar yang signifikan  sesudah menggunakan metode inukiri.
Berdasarkan  latar  belakang  tersebutlah  peneliti  ingin  mengetahui sejauh  mana  pengaruh  metode  pembelajaran  inkuiri-discovery  learning
terhadap hasil belajar siswa pada materi termokimia.
                