Belajar Belajar Dan Hasil Belajar

23 Terjadinya proses belajar pada murid yang sedang berlangsung memang sulit untuk diketahui secara kasat mata, karena proses belajar berlangsung secara mental. 45 Terdapat ciri-ciri yang menunjukkan bahwa seseorang melakukan kegiatan belajar: 46 1 Perubahan tingkah laku aktual atau potensial 2 Perubahan tingkah laku sebagai hasil belajar bagi individu merupakan kemampuan baru dalam bidang kognitif atau afektif atau psikomotorik 3 Adanya usaha atau aktifitas yang sengaja dilakukan oleh orang yang belajar dari pengalaman memperhatikan, mengamati, memikirkan, merasakan atau dengan latihan. Ciri-ciri belajar lainnya yang disebutkan oleh aunurrahman dalam bukunya yaitu, pertama belajar menunjukkan suatu aktivitas pada diri seseorang yang disadari atau disengaja. Kedua, belajar merupakan interaksi individu dengan lingkungan. Ketiga, hasil belajar ditandai dengan perubahan tingkah laku. 47 Dapat disimpulkan bahwa dalam belajar diperoleh kemampuan-kemampuan yang bukan merupakan kemampuan yang dibawa sejak lahir, bahkan dari bawaan. Proses belajar mengajar merupakan suatu siklus yang digambarkan sebagai berikut: 48 Gambar 2.1. Siklus belajar 45 Aninomus, Karaktersistik Peserta Didik, Strategi dan Metode Pembelajaran, http: www.t125.co.cc201010karakteristik-peserta –didik-strategi-html. Hal. 6 46 Tonih Feronika, S. Pd, Buku Ajar Strategi Pembelajaran Kimia, 2008, h. 5-6 47 Dr. Aunurrahman, Belajar Dan Pembelajaran, Bandung: Alfabeta, 2011, hal 35-37 48 Tonih Feronika, S. Pd, Buku Ajar Strategi Pembelajaran Kimia, 2008, h. 7 Planning Observs Reflect Experience 24 1 Planning atau perencanaan adalah kegiatan awal guru untuk dapat melaksanakan kegiatan belajar mengajar dengan baik 2 Experience pengalaman belajar merupakan kegiatan siswa yang dibantu guru 3 Observs observasi merupakan kegiatan guru melihat proses belajar siswa melalui catatan harian atau lembar observasi pembelajaran 4 Reflect refleksi, dilakukan setelah kegiatan belajar mengajar yang meliputi evaluasi proses belajar dan hasil belajar b. Hasil Belajar Hasil belajar perwujudan kemampuan akibat perubahan perilaku yang dilakukan oleh usaha pendidikan atau dapat diartikan perubahan dalam kemampuan kognitif, afektif dan psikornotorik, tergantung dari tujuan pengajarannya. 49 Hasil belajar ditandai dengan adanya perubahan tingkah laku. Walaupun tidak semua perubahan tingkah laku dihasilkan dari belajar. Perubahan tingkah laku yang dihasilkan dari belajar adalah perubahan yang dapat diamati observable meskipun tidak secara mutlak. Perubahan yang dapat diamati baiasanya bersifat perubahan motorik. Adapun perubahan lainnya yang dihasilkan dari belajar adalah perubahan afektif dan perubahan kemampuan berfikir. 50 Dari proses belajar maka akan dihasilkan pula hasil perubahan kepandaian, kecakapan atau kemampuan. 49 Soeyono, dkk, Efektivitas Pembelajaran Melalui Metode Penemuan Terhadap Peningkatan Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas III SDN I Plosorejo Randublatung Kab. Blora Tahun Pelajaran 20112012, FIP IKIP PGRI Semarang, Volume 2, Nomor 1, Juli 2012, hal. 9 50 Dr. Aunurrahman, Belajar Dan Pembelajaran, Bandung: Alfabeta, 2011, hal. 36-38 25 Gambar 2. Bagan hasil belajar Dari bagan di atas menggambarkan bahwa belajar diakibatkan oleh adanya kegiatan evaluasi belajar tes dan evaluasi belajar dilakukan karena adanya kegiatan belajar. Baik buruknya hasil belajar tergantung dari pengetahuan dan perubahan perilaku dari individu yang bersangkutan terhadap apa yang dipelajari. Sementara proses belajar dan hasilnya dipengaruhi faktor internal yang mencangkup fisiologis dan psikologis, dan faktor eksternal berupa lingkungan dan instrumental. Gambar 2.3. Faktor yang mempengaruhi belajar dan hasil belajar pengetahuan perilaku belajar tes Hasil belajar nilai Faktor yang mempengaruhi belajar hasil belajar Internal Eksternal Fisiologis Psikologis Kondisi fisiologi umum Pancaindra Intelegensi Perhatian Minat bakat Kognitif daya nalar Motif motivasi Sarana fasilitas Kurikulum Sosial Guru Alam Instrumental Lingkungan 26

B. Kerangka Berfikir

Dari penjelasan teori di atas diketahui bahwa belajar yang efektif, efisien dan kondusif adalah yang tepat menghasilkan perubahan yang lebih baik dalam hal kognitif, afektif maupun psikomotor. Selain faktor internal yang dapat mempengaruhi kualitas belajar dan hasilnya, terdapat beberapa faktor eksternal yang juga memiliki peran penting dalam kegiatan belajar mengajar. Diantaranya adalah lingkungan atau suasana belajar. Ketika siswa merasakan kebosanan dalam kegiatan belajar yang disebabakan beberapa hal diantaranya monotonnya proses belajar, tidak menariknya penyajian materi oleh guru, komunikasi satu arah dan hal lainnya, maka permasalahan tersebut dapat menyebabkan hasil belajar yang tidak maksimal sehingga perlu dilakukan evaluasi dan beberapa perubahan pada kegiatan belajar. Diantaranya yakni mencari metode, strategi ataupun pendekatan yang sekiranya mampu membuat siswa merasa nyaman serta mendukung keberhasilan proses dan hasil belajar. Belajar adalah aktivitas yang bertujuan. Tujuan tersebut erat kaitannya dengan perubahan atau pembentukkan tingkah laku tertentu. Namun terkadang tujuan tersebut sulit untuk dicapai siswa jika suasana belajar tidak mendukung. Kurangnya perhatian siswa dalam proses belajar dapat disebabkan karena beberapa hal. Pertama, siswa sudah memahami informasi atau materi yang disampaikan guru, sehingga mereka menganggap materi tersebut tidak penting lagi. Kedua, dalam proses belajar mengajar guru tidak berusaha mengajak berpikir kepada siswa. Guru menganggap bahwa bagi siswa menguasai materi pelajaran lebih penting dibandingkan dengan mengembangkan kemampuan berfikir. Ketiga, guru menganggap bahwa ia adalah orang yang paling mampu dan menguasai materi pelajaran dibandingkan dengan siswa. Untuk menghindari hal –hal tersebut, sebagai guru 27 sudah seharusnya ia mencari solusi dari permasalahan tersebut. Bagaimana membuat siswa menjadi nyaman saat belajar. Bagaimana cara penyajian materi agar siswa ikut berpartisipasi dalam membangun pengetahuannya sendiri. Bagaimana pula mencari metode, pendekatan ataupun strategi yang sesuai agar dapat mencapai tujuan pembelajaran. Metode, strategi, model maupun pendekatan yang bagus dapat membantu jalannya pemahaman materi siswa. Sehingga guru dituntut untuk memahami metode atau model atau strategi atau pendekatan manakah yang sekiranya bisa membantu siswa untuk mewujudkan pemahamannya tersebut. Adapun kimia adalah mata pelajaran yang cukup rumit, khususnya di lokasi penelitian. Hal tersebut diketahui setelah penulis berdiskusi secara non formal dengan siswa dan guru. Masing-masing diskusi dilakukan secara terpisah. Berangkat dari permasalahan tersebut maka penulis mencoba menyajikan metode inkuiri-discovery learning sebagai salah satu metode mengajar yang diharapkan dapat menjadi solusi dari permasalahan tersebut. Metode ini dapat membawa siswa merasakan langsung atau memahami secara personal dan kelompok jalannya proses pemecahan masalah melalui penemuan yang dilakukannya sendiri. Dan kegiatan dalam proses pembelajaran inkuiri-discovery learning ini dapat mengurangi kepasifan siswa dalam proses pembelajaran, menggali potensi berfikir kritis dan melatih kemandirian. Atas dasar permasalahan tersebut maka peneliti mencoba mengangkat metode yang sebelumnya belum dilakukan oleh guru kimia di lokasi penelitian, agar dapat mengetahui sejauh mana keberhasilan belajar siswa terhadap hasil belajar kimia ketika disajikan dengan cara yang berbeda dari biasanya dan diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar siswa. 28 Diatasi dengan menerapkan Gambar 2.4 Bagan kerangka berfikir

C. Hipotesis Penelitian

Apakah ada pengaruh metode pembelajaran inkuiri-discovery learning terhadap hasil belajar siswa pada materi termokimia, atas dasar inilah maka penulis menyimpulkan hipotesis dalam penelitian ini adalah: H o = tidak ada pengaruh dalam penggunaan metode pembelajaran inkuiri- discovery learning terhadap hasil belajar siswa pada materi termokimia H a = ada pengaruh dalam penggunaan metode pembelajaran inkuiri- discovery learning terhadap hasil belajar siswa pada materi termokimia

D. Hasil Penelitian Yang Relevan

1. Pelaksanaan proses belajar mengajar yang masih terpusat pada guru 2. Karakteristik materi kimia yang rumit dan bersifat abstrak sehingga menghambat pemahaman siswa 3. Aktifitas siswa dalam belajar kimia kurang menambah pengalaman siswa mengenai suasana belajar selain suasana belajar tradisional 4. Kurangnya variasi metode belajar yang digunakan guru Metode inkuiri-discovery learning Metode ceramah dan latihan drill Langkah-langkah: 1. Simulation 2. Problem statment 3. Data collection 4. Data prossesing 5. Verivication 6. Generalitation Hasil belajar