18
2 Tahap penyajian : yang artinya saat guru menyampaikan bahan
ceramah. 3
Tahap asosiasi : yang artinya memberikan kesempatan pada siswa untuk menghubungkan dan membandingkan bahan ceramah yang
telah diterimanya. Untuk itu pada tahap ini diberikan kesempatan untuk Tanya jawab dan diskusi.
4 Tahap generalisasi dan kesimpulan : yang artinya menyimpulkan
hasil ceramah, umumnya siswa mencatat dari yang telah diceramahkan.
5 Tahap aplikasi atau evaluasi : yang artinya penilaian terhadap hasil
siswa mengenai bahan yang telah diberikan guru, evalusi biasanya dalam bentuk lisan, tertulis, dan lain
– lain. Seperti halnya metode lain, metode ceramah dalam pelaksanaannya
disini memiliki kelebihan dan kekurangan. Kelebihannya adalah: 1
Guru mudah menguasai kelas 2
Guru mudah menerangkan bahan pelajaran berjumlah besar 3
Dapat diikuti anak didik dalam jumlah besar 4
Hemat biaya 5
Organisasi kelas lebih sederhana, tidak perlu mengadakan pengelompokan murid-murid seperti pada metode yang lain.
29
6 Susana kelas berjalan dengan tenang karena murid melakukan
aktivitas yang sama, sehingga guru dapat mengawasi murid sekaligus secara komprehensif.
30
Sedangkan kekurangan dari metode ceramah adalah: 1
Guru tidak mampu mengontrol sejauh mana siswa telah memahami uraiannya
31
29
Rista Linawati, Metode Ceramah dan Drill latihan Sebagai Pemilihan Pembelajaran Kosakata Bahasa China Di SMP Warga Surakarta, Universitas Sebelas Maret, 2009, hal 45
30
Dasuki, Perbandingan Penggunaan Metode Ceramah dan Diskusi Dalam Mamahami Pelajaran Aqidah Akhlak, UIN Syarif Hidayatullah, 2006, h. 9
31
Roestiyah N.K, Strategi Belajar Mengajar, Jakarta: Rineka Cipta, 2008, h.138
19
2 Kurang menarik
3 Sulit dipakai untuk anak-anak
4 Membatasi daya ingat
5 Pembicara tidak terlalu menilai reaksi orang yang belajar
b. Metode Latihan Drill
Metode latihan atau drill adalah suatu teknik yang dapat diartikan sebagai suatu cara mengajar dimana siswa melaksanakan
kegiatan-kegiatan latihan agar siswa memiliki keterampilan yang lebih tinggi dari apa yang telah dipelajari.
32
Definisi tersebut sejalan dengan definisi menurut Direktorat Tenaga Kependidikan Peningkatan Mutu
Pendidikan dan Tenaga Kependidikan Departemen Nasional yang meyebutkan bahwa metode latihan pada umumnya digunakan untuk
memperoleh ketangkasan atau keterampilan dari apa yang telah dipelajari.
33
Definisi lain dari metode latihan atau drill adalah suatu metode mengajar dimana siswa langsung diajak menuju ke tempat latihan
keterampilan atau eksperimental, seperti untuk melihat bagaimana cara membuat sesuatu, bagaimana cara menggunakannya, untuk apa dibuat
dan apa manfaatnya. Dan menurut Ahmad Muradi dalam Zuhairini metode drill atau latihan adalah suatu metode dalam pendidikan dan
pengajaran dengan jalan mealtih anak-anak terhadap bahan pelajaran yang sudah diberikan.
34
Metode drill atau latihan siap dimaksudkan untuk memperoleh ketangkasan atau keterampilan latihan terhadap
apa yang dipelajari, karena hanya dengan melakukan secara praktis
32
Roestiyah N.K, Strategi Belajar Mengajar, Jakarta: Rineka Cipta, 2008, h. 125
33
Direktorat Tenaga Kependidikan Peningkatan Mutu Pendidikan dan Tenaga Kependidikan Departemen Nasional, Strategi Pembelajaran Dan Pemilihannya, 2008, h. 29
34
Ahmad Muradi, Pelaksanaan Metode Drill Latihan Siap Dalam Pembelajaran Bahasa Arab, Vol. 5 no. 1, januari-Juni 2006, h. 4
20
suatu pengetahuan dapat disempurnakan dan dapat lebih dipahami oleh siswa.
Dari beberapa pendapat di atas mengenai definisi metode drill atau latihan maka dapat ditarik kesimpulan bahwa metode drill atau
latihan adalah metode atau cara menyajikan bahan pelajaran dengan cara melihat secara langsung suatu kejadian atau suatu kegiatan
eksperimen. Teknik mengajar latihan ini biasanya digunakan untuk tujuan
agar siswa:
35
1 Memiliki keterampilan motorik seperti, menghafal, menulis, dan
lain-lain. 2
Mengembangkan kecakapan intelek seperti, mengalikan, membagi, menjumlahkan dan lain sebagainya.
3 Memiliki kemampuan menghubungkan antara sesuatu keadaan
dengan hal lain, seperti hubungan sebab akibat, penggunaan simbol dan lainnya.
Agar pelaksanaan metode latihan atau drill ini ada beberapa hal yang harus diperhatikan, diantaranya:
36
1 Gunakan latihan ini hanya untuk pelajaran atau tindakan yang
dilakukan secara otomatis yakni dilakukan siswa tanpa pemikiran dan pertimbangan yang mendalam.
2 Guru harus memilih latihan yang mempunyai arti luas yang dapat
menanamkan pengertian pemahaman akan makna dan tujuan latihan sebelum mereka melakukan.
3 Guru memperhitungkan waktu latihan yang singkat saja agar tidak
meletihkan dan membosankan. 4
Guru dan siswa perlu memperhatikan dan mengutamakan proses yang esensial.
35
Roestiyah, N. K, Strategi Belajar Mengajar, Jakarta: Rineka Cipta, 2008, hal. 125
36
Roestiyah, N. K, Strategi Belajar Mengajar, Jakarta: Rineka Cipta, 2008, hal.127-128
21
Adapun kekurangan dan kelebihan dari metode tersebut adalah sebagai berikut. Kelebihan dari metode drill atau latihan menurut
ahmad Muradi dalam Yusuf dan Syaiful anwar:
37
1 Dalam waktu yang lama siswa dapat memperoleh pengetahuan dan
keterampilan yang diperlukan 2
Siswa memperoleh pengetahuan praktis dan siap pakai, mahir dan lancar
3 Menumbuhkan kebiasaan belajar secara kontinu dan disiplin diri,
melatih diri serta belajar mandiri 4
Menjadi terbiasa dan menumbuhkan semangat untuk beramal kepada Allah
5 Dapat menambah kesiapan siswa dan meningkatkan kemampuan
respon yang cepat
38
Sedangkan kekurangan dari metode ini adalah:
39
1 Dapat membentuk kebiasaan yang kaku
2 Kurang mengembangkan bakatinisiatif siswa untuk berpikir
40
3 Menimbulkan penyesuaian secara statis kepada lingkungan
4
Menimbulkan kebosanan dan kejengkelan
3. Belajar Dan Hasil Belajar
a. Belajar
Manusia dikatakan belajar ketika ia paham akan sesuatu hal dan berdampak bagi dirinya baik positif maupun negatif. Belajar
adalah hal yang sadar ataupun tidak sadar dialalmi oleh setiap individu.
37
Ahmad Muradi, Pelaksanaan Metode Drill Latihan Siap Dalam Pembelajaran Bahasa Arab, Vol. 5 no. 1, januari-Juni 2006, h. 5