30
terlibat langsung dalam pembelajaran sehingga proses belajar mengajar lebih menyenangkan.
6. I Putu Mudalara dalam penelitiannya yang berjudul Pengaruh Model
Pembelajaran Inkuiri BebasTerhadap Hasil Belajar Kimia Siswa Kelas XI IPA SMAN 1 Gianyar Ditinjau Dari Sikap Ilmiah.
Pada penelitainnya dihasilkan hasil belajar kimia siswa yang belajar melalui model pembelajaran inkuiri bebas lebih tinggi dari hasil belajar
kimia siswa yang belajar melalui model pembelajaran konvensional
31
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian mengenai pengaruh metode inkuiri-discovery learning terhadap hasil belajar siswa pada materi termokimia dilaksanakan di MAN
Rengasdengklok-Karawang, pada semester ganjil tepatnya pada tanggal 1-15 November 2010.
B. Populasi, Sampel Dan Teknik Pengumpulan Sampel
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari objek atau subyek yang menjadi kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh
peneliti untuk dipelajari kemudian ditarik kesimpulan.
1
Populasi adalah keseluruhan unit elementer yang parameternya akan diduga melalui statistika
hasil analisis yang dialkukan terhadap sampel penelitian.
2
Sedangkan sampel adalah bagian dari populasi sebagian atau wakil populasi yang diteliti.
3
Populasi penelitian adalah seluruh siswa MAN Rengasdengklok dan sampel yang diambil adalah siswa 30 kelas XIA, sebagai kelas kontrol dan 30 siswa
kelas XIB sebagai kelas eksperimen. Adapun teknik pengambilan sampel dilakukan melalui pemilihan
sampel bertujuan purposive sample karena pengambilan anggota sampel dari populasi dilakukan dengan tujuan atau pertimbangan tertentu.
4
1
Sugiyono, Metode Penellitian Kuantitatif, Kualitatif Dan RD Bandung: Alfabeta, 2007, h. 80
2
Abdurrahmat Fathoni, M. Si, Jakarta: Rineka Cipta, 2006, hal 103
3
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, Jakarta: Rineka Cipta, 2006, h. 131
4
Sugiyono, Metode Penellitian Kuantitatif, Kualitatif Dan RD Bandung: Alfabeta, 2007, h. 85
32
C. Metode Penelitian
Penelitian dilakukan dengan metode kuasi eksperimen. Dalam desain ini mempunyai kelompok kontrol tetapi tidak dapat berfungsi sepenuhnya
untuk mengontrol variabel-variabel luar yang mempengaruhi pelaksanaan eksperimen.
5
Adapun rancangan penelitian yang penulis gunakan adalah desain the nonequivalent control group. Desain ini hamir sama dengan pretest-posttest
control group design,
6
hanya dalam desain ini kelopmpok eksperimen maupun kelompok kontrol tidak dipilih secara random.
yang dapat digambarkan sebagai berikut: Tabel 3.1. Rancangan Penelitian
O
1
X O
2
O
3
X O
4
Keterangan: X
= Perlakuan O
1
dan O
3
= kelompok yang belum diberikan perlakuan Pretes O
2
dan O
4
= kelompok yang sudah diberikan perlakuan Post-test
D. Variabel Penelitian
1. Variabel bebas independent variable
: pengaruh metode inkuiri- discovery learning
2. Variabel terikat dependent variable
: hasil belajar siswa.
E. Teknik Pengumpulan Data
Pada pelaksanaan pengumpulan data, peneliti terlibat langsung, baik dalam mengambil, mengolah maupun menarik kesimpulan dari data yang
diperoleh. Pada tahap awal penelitian, peneliti melakukan persiapan untuk
5
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, Jakarta: Rineka Cipta, 2006, h. 77
6
Sugiyono, Metode Penellitian Kuantitatif, Kualitatif Dan RD Bandung: Alfabeta, 2007, h. 79
33
proses pembelajaran. Kemudian peneliti melakukan pengajaran pada kelas eksperimen mengenai pokok bahasan termokimia dengan mengikuti langkah-
langkah yang ada pada metode inkuiri-discovery learning sedangkan pada kelas pembelajaran dilakukan dengan metode yang biasa dilakukan oleh guru
di lokasi yakni metode ceramah dan latihan. Langkah pertama adalah simulation dimana peneliti sebagai pengajar
melakukan pengenalan awal mengenai materi termokimia. Langkah kedua adalah problem statment dimana peneliti menugaskan para siswa membuat
pertanyaan berdasarkan ilustrasi yang telah dilakukan pada langkah sebelumnya kemudian pertanyaan para siswa dijadikan sebagai dugaan awal
atau hipotesis mengenai ilustrasi dari langkah awal pemberian materi. Selanjutnya dilakukan pengumpulan data data collection melalui percobaan,
studi pustaka dan tanya jawab kepada nara sumber guru kimia. Setelah data terkumpul kemudian diproses untuk disiapkan sebagai jawaban sementara
dari pertanyaan yang diajukan siswa pada langkah sebelumnya dilakukan verivication sebagai langkah untuk menentukan apakah data yang dihasilkan
dari langkah data collection dapat terbukti atau dapat dipertanggungjawabkan kebenaranannya. Langkah terakhir adalah menarik kesimpulan dari hasil
olahan data yang telah di verifikasi. Untuk pelaksanaan pembelajaran di kelas kontrol dilakukan dengan
metode ceramah dan latihan drill. Adapun masing-masing kelas baik kelas kontrol maupun kelas
eksperimen dilakukan proses pembelajaran sebanyak 8 kali pertemuan. Setelah materi pokok bahasan termokimia selesai diberikan,
kemudian peneliti memberikan tes objektif kepada kelas eksperimen maupun kelas kontrol yang berupa soal kimia mengenai pokok bahasan termokimia.
Hasil tes dijadikan sebagai hasil belajar kimia siswa kemudian dikelompokkan menjadi dua bagian yakni hasil belajar kelas eksperimen dan hasil belajar
kelas kontrol. Data dalam penelitian yang digunakan untuk mengukur keberhasilan
belajar siswa diperoleh dari post test mengenai materi termokimia. Post test