Teknik Pengumpulan Data METODOLOGI PENELITIAN

34 diberikan kepada masing-masing kelompok, yaitu kelompok kontrol dan kelompok eksperimen. Untuk selanjutnya dilakukan pegolahan data hasil belajar.

F. Instrumen penelitian

Instrumen yang digunakan dalam penelitian kali ini berupa tes. Tes hasil belajar adalah alat untuk mengukur sejauh mana siswa menguasai materi yang diberikan baik di kelas eksperimen maupun kelas kontrol. Tes yang digunakan kali ini adalah berupa tes objektif sebanyak 20 soal yang terdiri dari aspek pengetahuan C1, pemahaman C2, aplikasi C3 dan analisis C4. Tabel 3.2. Kisi-kisi instrumen penelitian Indikator Tingkat kognitif dan No soal C 1 C 2 C 3 C 4 Kompetensi dasar 2.1: - Memahami hukum kekekalan energy 1, 4 2, 5 3 - Menjelaskan perbedaan sistem dan lingkungan 6 , 7, 8, 10 9 11, 12 - Menjelaskan perbedaan reaksi yang melepaskan kalor eksoterm dengan reaksi yang menerima kalor endoterm

16, 14,

15, 17, 19 18 13 - Memahami macam-macam perubahan entalpi pada suatu reaksi 20, 21, 22, 25 23, 24 , 26 Kompetensi dasar 2.2 : - Menghitung harga ΔH reaksi melalui percobaan 27, 31 28, 29, 30 - Menghitung harga ΔH reaksi dengan menggunakan Data entalpi pembentukkan standar ΔH f o 32, 33, 34 35,

36, 37,

38 - Menghitung harga ΔH reaksi dengan menggunakan hukum Hess 39 40, 41, 42, 43, 35 Sebelum menentukan valid dan reliabel tidaknya suatu butir soal, terlebih dahulu dilakukan pengukuran tingkat kesukaran dan daya beda dari instrumen yng diujikan.

1. Tingkat kesukaran

Bilangan yang menunjukkan sukar tidaknya suatu soal disebut indeks kesukaran. Soal yang baik adalah soal yang tidak terlalu mudah ataupun terlalu susah. Tingkat kesukaran ini merupakan salah satu analisis kuantitatif konvensional paling sederhana dan mudah. Dan untuk perhitungannya dapat dengan menggunakan rumus sebagai berikut: 7 Keterangan: P = proporsi indeks kesukaran B = jumlah siswa yang menjawab benar N = jumlah total peserta tes Dengan ketentuannya: P = 0 – 0,25 sukar P = 0,26 – 0,76 sedang P = 0,76 – 1 mudah

2. Daya Beda

7 Ahmad Sofyan , et. al, Evaluasi Pembelajaran IPA Berbasis Kompetensi, Jakarta: UIN Jakarta, 2006, h.103 44 - Menghitung harga ΔH reaksi dengan menggunakan energi ikatan 45 46, 47, 48, 49, 50 36 Daya beda digunakan untuk mengetahui kemampuan butir soal dalam membedakan kelompok siswa yang pandai dengan kelompok siswa yang kurang pandai. daya beda yang baik adalah jika nilai D 0,30 Adapun untuk perhitungannya dapat menggunakan rumus sebagai berikut: dengan: D = daya beda Ba = jumlah siswa pada kelompok atas yang menjawab benar Bb = jumlah siswa pada kelompo bawah yang menjawab benar N = jumlah peserta tes Klasifikasi harga daya pembeda: 8 0,00 – 0,20 = Jelek 0,21 – 0,40 = Cukup 0,41 – 0,70 = Baik 0,71 – 1,00 = Baik sekali Negatif = Semuanya tidak baik soal bernilai daya pembeda negative sebaiknya tidak digunakan

3. Validitas Instrumen

Validitas dapat diartikan tepat atau sahih, yakni sejauh mana ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur dalam melakukan fungsi ukurnya. 9 Sebuah instrumen dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang diinginkan dan dapat mengungkap data dari variabel yang diteliti secara tepat. Instrumen yang valid atau sahih mempunyai validitas tinggi. 10 Validitas dinyatakan dengan korelasi antara distribusi skor tes yang bersangkutan X dengan distribusi skor suatu kriteris yang relevan Y, sehingga koefisien validitas diberi simbol r xy . Adapun perhitungan 8 S uharsimi Arikunto, Dasar-dasar Evaluasi pendidikan, Jakarta: Bumi Aksara,2009, h. 218. 9 Ahmad Sofyan , et. al, Evaluasi Pembelajaran IPA Berbasis Kompetensi, Jakarta: UIN Jakarta, 2006, h. 105 10 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2006, h. 168