PEMBAHASAN HASIL DAN PEMBAHASAN

47 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta BB mengalami penurunan signifikan pada berat organ aksesoris testis, epididimis, vesikula seminalis, jumlah sperma, serum testosteron, dan banyaknya terjadi kematian sperma serta keabnormalan morfologi sperma. Hewan uji diaklimatisasi selama tiga minggu agar dapat menyesuaikan diri pada kondisi lingkungan yang baru. Selama aklimatisasi dilakukan pengamatan kondisi umum dan penimbangan berat badan tikus. Kenaikan berat badan tikus menunjukkan bahwa tikus telah mampu menyesuaikan diri dengan kondisi lingkungannya dan juga tikus telah dapat digunakan sebagai hewan uji pada penelitian ini. Setelah diaklimatisasi masing-masing tikus diberi perlakuan. Perlakuan yang diberikan dibagi menjadi dua kelompok. Kelompok pertama terdiri dari empat kelompok tikus yaitu tikus kelompok kontrol, dosis rendah, dosis sedang, dan dosis tinggi. Perlakuan diberikan selama 48 hari secara oral dengan bantuan alat sonde penyekok oral. Berat badan tikus setiap hari ditimbang sebelum perlakuan diberikan bertujuan untuk menyesuaikan volume ekstrak yang akan diberikan. Sediaan bahan uji dibuat dengan mengemulsikan ekstrak daun sambiloto dengan Tween 80 konsentrasi 2. Tween 80 digunakan sebagai pembawa karena ekstrak daun sambiloto dapat terdispersi dengan baik dalam Tween 80. Menurut Evaluation Report of Food Additives Polysorbates Polysorbates 20, 60, 65, and 80 Food Safety Commssion, 2007 yaitu pemberian polisorbat 80 2,5 dan 5,0 pada tikus jantan dan betina tidak memberikan efek pada gejala klinis, kelangsungan hidup, atau pertumbuhan, semuanya terlihat baik. Pada sistem reproduksi, tidak ada efek yang jelas pada tikus yang diberikan polisorbat 5 dan 10, dan pada tikus yang diberikan polisorbat 2 tidak ada efek pada fertilitas kesuburan dan pertumbuhan. Emulsi ekstrak diberikan ke masing-masing kelompok dosis yaitu dosis rendah, sedang, dan tinggi. Sementara kelompok kontrol diberikan emulsi Tween 80 konsentrasi 2. Kelompok kedua, tikus uji aktivitas spermisidal secara in vitro. Pada hari ke-49 tikus kelompok kontrol, dosis rendah, sedang, dan tinggi dikorbankan. Tikus diterminasi menggunakan eter. Kemudian tikus 48 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dibedah dan diambil organ aksesorisnya yaitu testis dan kauda epididimis. Organ yang diambil digunakan untuk mengukur bobot tesis, motilitas spermatozoa, dan diameter tubulus seminiferus. Data yang diperoleh dianalisis dengan metode ANOVA atau Kruskal Wallis. Jika salah satu dari uji tersebut menunjukkan nilai signifikan p ≤ 0,05 maka dilakukan uji lanjutan untuk melihat perbedaan yang terjadi dengan menggunakan LSD. Pengamatan pertama yang dilakukan setelah tikus dibedah dan diambil organnya adalah pengukuran bobot testis. Pengukuran dilakukan dengan cara memasukkan testis ke dalam botol yang sudah diisi dengan formalin 10 yang akan digunakan untuk pembuatan preparat untuk pengukuran diameter tubulus seminiferus. Testis ditimbang dengan menggunakan timbangan analitik. Data penimbangan yang diperoleh diolah dengan menggunakan SPSS 16 menggunakan ANOVA karena hasil uji normalitas dan homogenitasnya menunjukkan signifikan p ≥ 0,05. Hasil ANOVA menunjukkan signifikan p ≥ 0,05 artinya penurunan bobot testis yang terjadi tidak berbeda secara bermakna. Dengan demikian ekstrak etanol 96 daun sambiloto tidak berpengaruh terhadap penurunan bobot testis. Penelitian yang dilakukan oleh Sathiyaraj, K., et al 2011 menyatakan bahwa terjadinya penurunan signifikan pada berat organ aksesoris seks seperti testis, epididimis, dan vesikula seminalis setelah pemberian ekstrak air daun sambiloto selama 45 hari. Menurut Santra et al 2013 pemberian ekstrak air daun sambiloto selama 30 hari dan 45 hari berat testis, epididimis, dan vesikula seminalis menurun tetapi tidak signifikan. Dengan demikian, pemberian ekstrak sambiloto pada tikus jantan dapat memberikan efek yang positif atau negatif pada penurunan bobot testis. Pada penelitian ini, jika diamati disetiap kelompok tikus mengalami penurunan bobot testis meskipun tidak berbeda secara bermakna, artinya ekstrak etanol 96 daun sambiloto mampu menekan perkembang testis. Perbedaan hasil yang didapatkan terhadap bobot testis dimungkinkan karena perbedaan ekstrak yang diujikan, perbedaan hewan uji, dan juga 49 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta senyawa yang terkandung dalam ekstrak beragam, yang dipengaruhi oleh genetik bibit, lingkungan tempat tumbuh, rekayasa argonomi pemupukan selama pertumbuhan, dan pemanenan waktu dan pasca panen Halim et al, 2004. Menurut Behr 2002 tanaman sambiloto sebaiknya dipanen pada saat hampir dewasa, yaitu saat hampir berbunga, untuk digunakan sebagai obat tradisional. Selanjutnya dilakukan pengamatan terhadap motilitas spermatozoa. Spermatozoa yang digunakan diambil dari salah satu bagian epididimis yaitu kauda. Kauda epididimis merupakan bagian bawah dari epididimis dan tempat pematangan spermatozoa sebelum siap diejakulasikan. Sehingga spermatozoa yang telah matang diperkirakan banyak berada pada bagian kauda epididimis. Organ kauda yang telah diambil dimasukkan ke dalam cawan yang telah diisi NaCl fisiologis. Kauda dipijat diatas kaca arloji yang telah diisi dengan 1 mL NaCl fisiologis untuk diencerkan sehingga sperma keluar. Sperma diambil menggunakan mikropipet, kemudian ditetesi diatas Neubauer dan diamati dibawah mikroskop dengan perbesaran 40x10 untuk melihat pergerakan sperma. Pengenceran yang dilakukan bertujuan untuk mengurangi kepadatan spermatozoa sehingga pergerakan progresif sperma yang terjadi dapat diamati dengan baik dan NaCl fisiologis berfungsi untuk menginisiasi motilitas sperma, dan mempertahankan daya hidup sperma di luar tubuh karena komposisi kimianya relatif isotonis dengan cairan tubuh dan plasma semen Ridwan, 2009. Berdasarkan hasil perhitungan motilitas sperma menunjukkan adanya penurunan motilitas yang bermakna p ≤ 0,05 dari kelompok kontrol dan kelompok dosis setelah pemberian ekstrak etanol 96 daun sambiloto selama 48 hari. Dari grafik motilitas spermatozoa menunjukkan bahwa terjadinya penurunan motilitas spermatozoa seiring dengan peningkatan dosis ekstrak etanol 96 daun sambiloto yang diberikan ke hewan uji. Namun berdasarkan pengolahan data dengan statistik didapatkan bahwa perbedaan yang terjadi antara kelompok dosis 200 mgkg BB dengan dosis 400 mgkg BB tidak berbeda secara bermakna, artinya dengan peningkatan 50 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dosis ekstrak etanol 96 daun sambiloto aktivitas immobilisasi spermatozoa tidak meningkat. Pada penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Sathiyaraj, K. 2011 pemberian ekstrak air daun sambiloto selama 45 hari dengan variasi dosis 100 dan 200 mgkg BB dapat menurunkan motilitas spermatozoa secara signifikan. Dengan demikian ekstrak etanol 96 daun sambiloto berpotensi terhadap penurunan motilitas spermatozoa sehingga mempengaruhi fertilitas. Menurut Winarno, M.W., dan D. Sundari 1997 dalam Priastini 2007, senyawa yang berperan terhadap transportasi sperma adalah terpen, minyak atsiri, dan tanin dengan cara menggumpalkan sperma sehingga menurunkan motilitas dan daya hidup sperma, akibatnya sperma tidak dapat mencapai sel telur dan pembuahan dapat tercegah. Berdasarkan hal tersebut penurunan motilitas spermatozoa yang terjadi diduga karena senyawa aktif daun sambiloto andrographolide yang merupakan senyawa golongan terpenoid yaitu diterpenoid. Menurut Delfita 2014, penggumpalan sperma mengakibatkan terjadinya penggumpalan protein. Sperma mengandung protein dinein yang terdapat di alat gerak sperma pada bagian ekor yang disusun oleh aksonem. Aksonem ini terdiri dari sepasang mikrotubulus sentral dan dikelilingi sembilan mikrotubulus di luar yang disusun oleh protein dinein. Protein ini dapat menghidrolisis ATP yang dipergunakan untuk motilitas sperma. Terjadinya penggumpalan sperma oleh terpenoid dan tanin diduga protein dineinnya mengalami kerusakan sehingga mekanisme pembebasan energi bagi motilitas sperma terganggu, sehingga terjadi penurunan motilitas sperma Delfita, 2014. Selain itu, ekstrak etanol 96 daun sambiloto juga mengandung tanin, dimana tanin memiliki mekanisme lain dalam penurunan motilitas sperma yaitu melalui mekanisme pengikatan enzim-enzim yang berperan untuk sintesis protein, dan pembentukan senyawa komplek dengan fosfat energi tinggi akibatnya fosfat dalam tubuh menjadi tidak aktif. Tidak aktifnya fosfat dalam tubuh mengakibatkan energi untuk metabolisme pada spermatozoa menurun sehingga kualitas 51 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta nutrisi yang dibutuhkan oleh sperma berkurang Hartini, 2011. Nutrisi- nutrisi yang dibutuhkan sperma tersebut diperlukan untuk pergerakan maupun daya tahan hidupnya Akmal et al, 2008. Kedua zat tersebut untuk kontrasepsi sangat menguntungkan karena dapat mencegah kehamilan bukan menggugurkan Priastini, 2007. Menurut Solihati N, et al 2013 immobilitas sperma yang disebabkan oleh kandungan senyawa pada tanaman dapat berupa kematian sel, kerusakan sel membran, penurunan ATP dan kerusakan kromatin. Motilitas spermatozoa merupakan indikator yang baik dalam menentukan fertilitas pada pria baik secara in vitro maupun in vivo. WHO menyatakan bahwa fungsi spermatozoa ditentukan oleh kualitas spermatozoa. Kualitas spermatozoa ditentukan berdasarkan pada konsentrasi, motilitas dan morfologi spermatozoa. Dari parameter kualitas spermatozoa tersebut yang terpenting dan berhubungan dengan fungsi spermatozoa atau infertilitas pria adalah motilitas spermatozoa Akmal, et al, 2008. Parameter lain yang dilakukan yaitu pengukuran diameter tubulus seminiferus. Berdasarkan hasil pengukuran didapatkan bahwa diameter tubulus seminiferus kelompok dosis 100, 200, dan 400 mgkg BB mengalami penurunan dari kelompok kontrol. Hal ini menunjukkan bahwa adanya pengaruh dari pemberian ketiga dosis ekstrak etanol 96 daun sambiloto yang dapat menurunkan diameter tubulus seminiferus. Diameter tubulus seminiferus kelompok kontrol didapatkan sebesar 153,798 μm. Menurut Shokri 2012 setiap lobulus mengandung satu sampai empat tubulus seminiferus dengan diameter sekitar 150-300 μm dan panjang 30- 80 cm. Berdasarkan hal tersebut diameter tubulus seminiferus yang didapatkan dari kelompok kontrol memasuki rentang diameter tubulus seminiferus normal tikus. Dari ketiga kelompok dosis, diameter tubulus seminiferus yang berbeda secara bermakna dengan kelompok kontrol adalah kelompok dosis 200 mgkg BB, sedangkan kelompok dosis 100 dan 400 mgkg BB tidak berbeda secara bermakna dengan kelompok kontrol, artinya ekstrak etanol 96 daun sambiloto dapat menurunkan diameter tubulus seminiferus yang akan berpengaruh pada spermatogenesis 52 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta sehingga mempengaruhi fertilitas. Dari data hasil yang didapatkan terlihat bahwa pada dosis 400 mgkg BB mengalami kenaikan dari dosis 200 mgkg BB, tetapi kenaikan ini tidak berbeda secara bermakna jika dibandingkan dengan kelompok kontrol, sehingga dengan peningkatan dosis aktivitas terhadap penurunan diameter tubulus seminiferus tidak meningkat dan juga tidak terjadi peningkatan aktivitas terhadap bertambahnya diameter tubulus seminiferus. Dengan demikian diduga dosis 200 mgkg BB merupakan dosis optimum yang dapat menurunkan diameter tubulus seminiferus pada penelitian ini. Hasil pengukuran diameter tubulus seminiferus tersebut didukung dengan penelitian yang dilakukan Santra, et al 2013 yang menyatakan bahwa terjadi penurunan secara bermakna pada luas area tubulus seminiferus pada tikus rumah Rattus rattus setelah diberikan ekstrak air daun sambiloto selama 30 hari dan 45 hari. Tikus kontrol memiliki luas area 20,32 cm 2 , tikus yang diberikan ekstrak air sambiloto selama 30 hari memiliki luas area tubulus seminferus 12,87 cm 2 , dan tikus yang diberikan ekstrak air sambiloto selama 45 hari memiliki luas tubulus seminiferus 11,51 cm 2 . Dengan demikian daun sambiloto tidak hanya mengurangi diameter tubulus seminiferus tetapi juga menurunkan luas area tubulus seminiferus tikus. Berkurangnya diameter tubulus seminiferus mencerminkan adanya hambatan spermatogenesis Kovacevic et.al., 2006. Menurut Akbarsha, et al 2000 andrographolide dapat mempengaruhi spermatogenesis dengan mencegah terjadinya sitokinesis pada sel spermatogenik yang akan membelah. Senyawa antifertilitas pada prinsipnya bekerja dengan dua cara, yaitu melalui efek sitotoksik atau sitostatik dan melalui efek hormonal yang menghambat laju metabolisme sel spermatogenik dengan cara mengganggu keseimbangan sistem hormon Nurliana, et al, 2005. Selain itu gangguan spermatogenesis dapat terjadi melalui tiga mekanisme bersifat antifertilitas yaitu pre-testiskuler, testiskuler, dan post-testiskuler. Gangguan spermatogenesis melalui mekanisme testiskuler bersifat sitotoksik Sukmaningsih, A.A.Sg.A., et al, 2011. Dengan demikian penurunan diameter tubulus seminiferus yang 53 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta terjadi pada penelitian ini diduga karena senyawa andrographolide yang ada dalam ekstrak etanol 96 daun sambiloto dengan mekanisme sitotoksik. Pengamatan selanjutnya yaitu pengujian aktivitas spermisidal secara in vitro, yaitu kemampuan ekstrak untuk membunuh 100 sperma dalam waktu 20 detik. Kemampuan membunuh sperma spermisid pada kontrasepsi pria juga perlu diperhatikan, karena jika kemampuan bunuhnya tidak 100 dikhawatirkan sperma yang abnormal bila sempat membuahi sel telur mengakibatkan janin yang dikandung akan abnormal Priastini, Rina., 2007. Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan konsentrasi efektif minimum MEC ekstrak yang dapat membunuh 100 sperma dalam 20 detik adalah 200 mgmL. Menurut Singh, et al 2013 hilangnya motilitas sperma dan terjadinya kelainan secara struktural disebabkan oleh steroid yang ada dalam tanaman Withania somnifera dengan cara mengubah permeabilitas membran sperma. Berdasarkan hal tersebut, kemampuan membunuh sperma oleh ekstrak etanol 96 daun sambiloto diduga oleh senyawa steroid. Berdasarkan hasil uji fitokimia ekstrak etanol 96 daun sambiloto positif mengandung steroid. Perubahan permeabilitas membran sperma yang terjadi akan menggangu transportasi zat-zat nutrisi yang diperlukan oleh spermatozoa untuk pergerakan maupun daya tahan hidupnya, sehingga dapat menyebabkan immobilisasi atau kematian pada sperma Akmal, et al., 2008. Sambiloto mengandung tiga komponen utama diterpen lakton yaitu andrographolide, neoandrographolide, dan deoxyandrographolide. Ketiga komponen aktif tersebut, senyawa andrographolide merupakan senyawa paling banyak terdapat pada daun sambiloto dan paling berperan dalam pengobatan Jadho et al, 2014. Pada penelitian Kumar, et al 2009 didapatkan berbagai konsentrasi efektif minimum MEC ekstrak metanol- kloroform daun sambiloto dari senyawa-senyawa yang dikandungnya seperti andrographolide 1,1 mgml, deoxyandrographolide 0,21 mgml, dan neoandrographolide 2,2 mgml. Berdasarkan data tersebut, nilai MEC 54 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang didapatkan dari ekstrak etanol 96 daun sambiloto jauh lebih rendah yaitu sebesar 200mgml. Hasil uji kualitatif dengan KLT Densitometri dari ekstrak etanol 96 daun sambiloto didapatkan bahwa positif mengandung andrographolide, sehingga diduga MEC yang didapatkan pada ekstrak etanol 96 daun sambiloto merupakan MEC dari senyawa andrographolide. Perbedaan yang terjadi diduga karena perbedaan pelarut yang digunakan dan juga pada penelitian sebelumnya dilakukan isolasi. Menurut Kumoro et al 2009 andrographolide dan deoxyandrographolide lebih banyak dihasilkan atau terekstraksi oleh pelarut metanol. Pada konsentrasi pelarut metanol dan etanol 75 dihasilkan andrographolide sebesar 1,04 x 10 -1 dan 8,67 x 10 -2 , sedangkan deoxyandrographolide dihasilkan sebesar 2,11 x 10 -4 dan 1,75 x 10 -4 . Berdasarkan data tersebut dapat terlihat dengan jelas bahwa kandungan andrographolide yang terdapat dalam ekstrak metanol-kloroform lebih banyak dibandingkan ekstrak etanol 96, sehingga kemampuan andrographolide untuk mematikan sperma dalam 20 detik lebih kuat pada ekstrak metanol-kloroform dengan konsentrasi yang didapatkan lebih kecil dari pada ekstrak etanol 96 daun sambiloto. Menurut Kumar et al 2009 membran plasma memiliki peranan penting dalam proses migrasi sperma dan fertilisasi pembuahan serta merupakan target untuk sejumlah agen spermisidal. Secara umum agen spermisidal ini menyebabkan beberapa perubahan dalam struktur dan fungsi membran plasma. Perubahan fungsional membran sperma yang disebabkan oleh pemberian 14-deoxyandrographolide diamati melalui hypo-osmotic swelling HOS test dan eosin-nigrosin staining, yang menunjukkan bahwa khasiat spermisidal ditunjukkan melalui kerusakan membran sperma. Andrographolide diduga memiliki mekanisme aktivitas spermisidal sama dengan deoxyandrographolide yaitu terjadinya perubahan fungsional membran sehingga proses migrasi sperma dan fertilitas tidak terjadi. Menurut Banerjee et al 2014, dilaporkannya bahwa pengujian aktivitas spermisidal yang berasal dari alam sudah dilakukan pada 55 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta tanaman, mikroba dan hewan. Pada tanaman ada beberapa yang memiliki aktivitas spermisidal diantaranya biji cotton dari tanaman spesies Gossypium memiliki MEC minimum effective concentration 40 mgml dengan menggunakan fraksi etil asetat Mollugo pentaphylla 300 μgml 0,3 mgml, ekstrak biji Madhuca latifolia 320 mgml. Berdasarkan hal tersebut, andrographolide memiliki MEC yang lebih besar dari Gossypium dan Molluga, serta lebih kecil dari Madhuca latifolia. Ekstrak etanol 96 daun sambiloto dapat dikembangkan untuk bahan spermisidal akan tetapi lebih baik menggunakan senyawa tunggalnya atau hasil isolasi daun sambiloto berupa senyawa andrographolide karena konsentrasi efektif minumumnya terhadap immobilisasi sperma lebih kecil daripada ekstraknya. Penggunaan senyawa isolasi daun sambiloto berupa 14- deoxyandrographolide memiliki aktivitas yang baik terhadap spermisidal karena nilai MEC lebih kecil 0,21 mgml dan tidak menimbulkan iritasi pada vaginal. Dari hasil penelitian ini dapat dilihat bahwa pada pengamatan motilitas spermatozoa dan diameter tubulus seminiferus menunjukkan terjadi penurunan secara bermakna dengan kontrol yaitu pada dosis 200mgkg BB, sedangkan pada bobot testis tidak terjadi perbedaan secara bermakna. Pengamatan lain yang dilakukan yaitu aktivitas spermisidal yang dilakukan secara in vitro. Hasilnya menyatakan bahwa ekstrak etanol 96 daun sambiloto memiliki aktivitas spermisidal dengan MEC yang diperoleh yaitu 200 mgml. Ekstrak etanol 96 daun sambiloto Andrographis paniculata Burm.f. Nees dapat dikembangkan sebagai bahan kontrasepsi pria. Mekanisme antifertilitas ekstrak etanol 96 daun sambiloto Andrographis paniculata Burm.f. Nees diduga dengan adanya andrographolide yang bersifat sitotoksik. 56 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian yang sudah dilakukan, maka dapat diperoleh kesimpulan sebagai berikut: 1. Pemberian ekstrak etanol 96 daun sambiloto Andrographis paniculata Burm.f. Nees tidak berpengaruh terhadap penurunan bobot testis pada tikus jantan galur Sprague-Dawley secara in vivo. 2. Pemberian ekstrak etanol 96 daun sambiloto Andrographis paniculata Burm.f. Nees dapat menurunkan motilitas spermatozoa dengan perbedaan bermakna p ≤ 0,05 pada tikus jantan galur Sprague-Dawley secara in vivo. 3. Pemberian ekstrak etanol 96 daun sambiloto Andrographis paniculata Burm.f. Nees dapat menurunkan diameter tubulus seminiferus dengan perbedaan bermakna p ≤ 0,05 antara kelompok kontrol dengan kelompok uji dosis 200 mgkg BB pada tikus jantan galur Sprague-Dawley secara in vivo. 4. Ekstrak etanol 96 daun sambiloto Andrographis paniculata Burm.f. Nees mempunyai aktivitas spermisidal terhadap sperma tikus jantan galur Sprague-Dawley secara in vitro, dengan konsentrasi efektif minimum 200 mgmL. Ekstrak etanol 96 daun sambiloto Andrographis paniculata Burm.f. Nees berpotensi sebagai agen antifertilitas.

5.2 SARAN

Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut dengan perlakuan dosis yang sama mengenai pengaruh pemberian ekstrak etanol 96 daun sambiloto terhadap jumlah sel-sel spermatogenik. 57 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta DAFTAR PUSTAKA Adriani, Sri. 2012. Pengaruh Pemberian Pakan Dengan Tambahan Bekalut Terhadap Spermatogenesis Mencit Mus musculus L. Galur Swiss Webster. Skripsi Program Studi Biologi, Jurusan Pendidikan Biologi, Fakultas Pendidikan Metmatika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Pendidikan Indonesia. Bandung Agoes, Goeswin. 2007. Teknologi Bahan Alam. Bandung: Penerbit ITB. Halaman 10-20 Akbarsha, M.A, dan P. Murugaian. 2000. Aspect of the Male Reproductive ToxicityMale Antifertility Property of Andrographolide in Albino Rats : Effect on the Testis and the Cauda Epididymidal Spermatozoa. Department of Animal Science, School of Life Sciences. Bharathidasan University. Phytotherapy Research 14, 432-435. India. Akmal, Muslim, Aulanni’am, Raismaidar, Dasrul, Tongku N. Siregar, Erdiansyah Rahmi. 2008. Efek Paparan Dekok Biji Pinang Areca Catechu Terhadap Motilitas Spermatozoa Tikus Rattus Norvegicus: Upaya Menemukan Kandidat Antifertilitas Pria. Jurnal Kedokteran Hewan Vol. 2 No. 2 September 2008, 140-141. Alias, Mohd Fauzi. 2009. Pengklasifikasian Sperma Normal Dan Abnormal Daripada Suspensi Sperma Tikus Sprague Dawley. Tesis Anju, Dhiman, et al.. 2012. Review On Medicinal Prospectives Of Andrographis Paniculata Nees. Journal of Pharmaceutical and Scientific Innovation. India Arifin, Helmi, Nelvi Anggraini, Dian Handayani Roslinda Rasyid. 2006. Standarisasi Ekstrak Etanol Daun Eugenia cumini Merr. Jurnal Sains Teknologi Farmasi, 112 Fakultas FFMIPA Universitas Andalas. Awal, P., Mujahid R. Yuli W. 2011. Analisis Kuantitatif Andrographolide Dalam Ekstrak Sambiloto Andrographis Paniculata Ness Secara KLTKT-Densitometri. Balai Besar Tanaman Obat dan Obat Tradisional. Badan Litbang Kesehatan. http:download.portalgaruda.orgarticle.php?article=134355val=5638 , diakses pada 23 Mei 2015 pukul 10:04 Badan Penelitian dan Pengembangan Perkebunan. n.d. Pusat Penelitian dan Pengembangan Perkebunan. http:perkebunan.litbang.pertanian.go.id?p=699 diakses pada 13 Juni 2015 pukul 17:39 Barret K. C. Et al., 2010. GanongReview if Medical Physiology 23 rd . Hearing and Equilibrium. United States of America : The Mc-Graw Hill Company Inc 58 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Behr, Stephen, Ph.D., 2002. Andrographis paniculata: the Key Facts for Therapeutic Use, www.ScientificAffairs.com , diakses pada 1 Juni 2015 pada pukul 15:20 BKKBN. 2014. Laporan Umpan Balik Pelayanan Kontrasepsi : Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional. Direktorat Pelaporan dan Statistik. Hal 56 BPOM. 2012. Acuan Sediaan Herbal Volume Ke 7 Edisi I. Jakarta : Direktorat Obat Asli Indonesia Badan Pengawasan Obat dan Makanan RI Bloom Fawcett. 2002. Buku Ajar Histologi Edisi 12. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC Budisantoso, Saptono Iman. 2009. Partisipasi Pria Dalam Keluarga Berencana Di Kecamatan Jetis Kabupaten Bantul. Jurnal Promosi Kesehatan Indonesia Vol.4 No. 2 Agustus 2009. Dinas Kesehatan Kabupaten Bantul Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Burkit, H. G.. 1993. Functional Histologis, A Text and Colour Atlas. Langman Group : London. Chamoli, Madhusudan, V. K. Varshney, P. K. Srivastava, Rajiv Pandey Rameshwar Dayal. 2013. TLC-Densitometric Evaluation Of Three Major Bioactive Diterpen Lactones In Andrographis Paniculata Intercropped With Morus Alba. Journal of Liquid Chromatography Related Technologies. Delfita, Rina. 2014. Potensi Antifertilitas Ekstrak Teh Hitam Pada Mencit Mus Musculuc L. Jantan. Jurnal Sainstek Vol. VI No. 2: 181-188. Departemen Kesehatan Republik Indonesia. 1995. Farmakope Indonesia Edisi IV. Jakarta : Departemen Kesehatan Republik Indonesia. Hal : 7 Departemen Kesehatan Republik Indonesia. 1995. Materia Medika Indonesia Jilid VI. Jakarta : Departemen Kesehatan Republik Indonesia. Hal : 333 Departemen Kesehatan Republik Indonesia. 2000. Parameter Standard Umum Ekstrak Tumbuhan Obat. Jakarta: Direktorat Jenderal Pengawasan Obat dan Makanan. Hal: 13, 17, 30-31. Dewoto, Hedi R.. 2007. Pengembangan Obat Tradisional Indonesia Menjadi Fitofarmaka. Majalah Kedokteran Indonesia, Volume 57, No 7, Juli 2007 Edeoga HO, Okwu DE, Mbaebie BO. 2005. Phytochemical Constituents Of Some Nigerian Medicinal Plants. Afr J Biotechnol 4 : 685-688. Fitria, Devi Irine. 2010. Partisipasi Laki-Laki Dalam Program KB Studi Analisis Gender Tentang Partisipasi Laki-Laki Dalam Program KB Di Kelurahan Serengan Kecamatan Serengan Kota Surakarta. Skripsi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sebelas Maret. Surakarta. 59 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Food Safety Commission. 2007. Evaluation Report Of Food Additives Polysorbates Polysorbates 20, 60, 65, And 80. Godghate, Ashvin, Rajaram Sawant Ashok Sutar. 2012. Phytochemical Analysis Of Ethanolic Extract Of Roots Of Carrisa Carandus Linn. Rasayan J. Chem. Vol. 5 No. 4, 456-459. Guyton, A.C., dan Hall J. E.. 2007. Buku Ajar Fisiologi Kedoteran. Edisi 22. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC Halim, V. S., C. J. Soegihardjo dan D. M. Rizal. 2004. Pengaruh Ekstrak Etanol Herba Sambiloto Andrographis paniculata Burm.f. Nees terhadap Spermatogenesis Mencit Jantan Dewasa Dan Uji Kualitatif Kromatografi Lapis Tipis. Majalah Farmasi Indonesia, 15 3, 136 – 134. Harianja, Saulina. 2011. Isolasi Senyawa Alkaloid Dari Daun Tumbuhan Sambiloto Andrographis paniculata Burm.f. Ness. Skripsi Departemen Kimia Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sumatera Utara. Medan Hartini. 2011. Pengaruh Dekok Daun Jambu Biji Merah Psidium guajava.l terhadap Jumlah Kecepatan Dan Morfologi Spermatozoa Tikus Putih Jantan Rattus norvegicus . Program Studi Ilmu Biomedik. Hau, Jann dan Hoosier Jr. G. L. 2003. Handbook of Laboratory Animal Science Seconde Edition. Boca Raton : CRC Press Hess, A dan Franca. 2008. Spermatogenesis and Cycle of the Seminiferous Epithelium. USA : Departeman of Veterinary Biosciences Jadhao, Dilip Bhaskar Throat. 2014. Purification Crystallization Of Bioactive Ingridient Andrographolide From Androgrpahis paniculata. World Journal of Pharmacy and Pharmaceutical Sciences Vol. 3, Issue10, 747-763. Kaspul. 2007. Kadar Testosteron Tikus Putih Ratus norvegicus L. setelah Mengkonsumsi Buah Terong Tukak Solanum torvum Sw.. Jurnal Penelitian BIOSCIENTIAE Vol.4 No. 1, Januari 2007, Hal 1-8 www.unlam.ac.idbioscientiae. Universitas Lambung Mangkurat. Banjarmasin. Kalimantan Selatan. Knobil and Neill’s. 2006. Physiologi Of Reproduction Third Edition. Hal : 1076 Kovacevic, K., Budefeld, T., Majdic. 2006. Reduced Seminiferous Tubule Diameter In Mice Neonatally Exposed To Perfume. Slov Vet Res : 43 4 : 177-83. Krinke, J. G. 2000. The Laboratory Rat 1 st Edition. United States : Academic Press Kumar, Shrabanti, Subhendu Naskar, Abhijit Hazra, Sohini Sarkar, Nirup B. Mondal, dan Sukdeb Banerjee. 2009. Evaluation Of Spermicidal Potential Of Labdane Diterpenes From Andrographis paniculata. International 60 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Journal of Biological and Chemical Sciences 3 4 : 628-636, ISSN 1991- 8631. Kumar, Vinay, Ramzi S Cotran dan Stanley L Robbins. 2004. Buku Ajar Patologi Robbins Edisi dan Volume 1. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC. Kumoro, Andri Cahyo, et al.. 2009. Effects Of Solvent Properties On The Soxhlet Extraction Of Diterpenoid Lactones From Andrographolide paniculata Leaves. ScienceAsia 35 2009 : 306-309 Letis, Zulvia Maika. 2012. Pengaruh Vitamin E Terhadap Pemulihan Spermatozoa Mencit Mus musculus L. Yang Mendapat Ekstrak Air Biji Pepaya Carica papaya L. Dan Testosteron Undekanoat TU. Skripsi Departemen Biologi Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sumatera Utara. Medan Manoi, Feri. 2006. Pengaruh Cara Pengeringan Terhadap Mutu Simplisia Sambiloto. Balai Penelitian Tanaman Obat dan Aromatik. Vol. XVII No. 1, 2006, 1 – 5 Marliana, Soerya Dewi, Venty Suryanti Suyono. 2005. Skrining Fitokimia Dan Analisis Kromatografi Lapis Tipis Komponen Kimia Buah Labu Siam Sechium edule Jacq. Swart. dalam Ekstrak Etanol. Jurnal Biofarmasi 3 1: 26-31. Jurusan Biologi FFMIPA UNS Surakarta. Menteri Kesehatan Republik Indonesia. 2009. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 261MENKESSKIV2009 Tentang Farmakope Herbal Indonesia Edisi Pertama. Jakarta Nugroho, Agung Endro, Gina Kusumarandani, Amalia Widyaninggar, Dian Prasetyo Anggoro Suwidjiyo Pramono. 2014. Antidiabetic Effect of Combination of N-Hexane Insolube Fraction of Ethanolic Extract of Andrographis paniculata with Other Traditional Medicines. International Food Research Journal 212: 785-789. Nurasiah, Eulis Siti. 2010. Pengoptimuman Ekstraksi Andrographolidea dari Sambiloto dengan Rancangan Fraksional Faktorial. Jurnal Institut Pertanian Bogor. Departemen Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam : Bogor. Nurliana, Anni, Rusmiati, Heri Budi Santoso. 2005. Perkembengan Sel Spermatogenik Mencit Mus musculus L. Setelah Pemberian Ekstrak Kulit Kayu Durian Durio zibethinus Murr.. Berkas Penelitian Hayati : 11 77-79, 2005 Prasetya, Ekawaty. 2010. Pengaruh Ekstrak Daun Sukun Arthocarpus communis Terhadap Fertilitas Mencit Mus musculus ICR Jantan. Saintek Vol. 5, No. 2. Universitas Negeri Gorontalo.

Dokumen yang terkait

Uji Aktivitas Ekstrak Etanol 70% Daun Pacing (Costus spiralis) terhadap Diameter Tubulus Seminiferus, Motilitas, dan Spermisidal pada Tikus Jantan Strain Sprague-Dawley

0 10 95

Uji Aktivitas Ekstrak Etil Asetat Lumut Hati Mastigophora diclados (Bird. Ex Web.) Nees Terhadap Kualitas Sperma dan Densitas Sel Spermatogenik pada Tikus (Rattus norvegicus) Jantan Galur Sprague Dawley Secara in Vivo

0 18 72

Uji Aktivitas Ekstrak Etanol 70% Herba Kemangi (Ocimum americanum L.) terhadap Kualitas Sperma Dan Densitas Sel Spermatogenik Tikus Sprague-Dawley Jantan secara In Vivo

2 24 100

Uji Aktivitas Ekstrak Air Herba Kemangi (Ocimum Americanum L.) terhadap Kualitas Sperma Dan Densitas Sel Spermatogenesis Tikus Sprague-Dawley Jantan secara In Vivo

4 13 96

Uji Aktivitas Ekstrak Etanol 70% Herba Kemangi (Ocimum americanum L.) terhadap Kualitas Sperma Dan Densitas Sel Spermatogenik Tikus Sprague-Dawley Jantan secara In Vivo

1 12 100

Aktivitas antifertilitas ekstrak etanol 70% daun pacing (costus spiralis) pada tikus sprague-dawley jantan secara in vivo

1 32 0

Uji Aktivitas Antifertilitas Ekstrak Etanol 96% Daun Sambiloto (Andrographis paniculata Nees.) Pada Tikus Jantan Galur Sprague-Dawley Secara In Vivo

1 16 121

Inhibisi ekstrak air dan etanol sambiloto (Andrographis paniculata [Burm.f.] Nees) terhadap aktivitas tirosin kinase

0 7 31

Uji Aktivitas Ekstrak Etanol 90% Daun Kelor (Moringa Oleifera Lam) Terhadap Konsentrasi Spermatozoa, Morfologi Spermatozoa, Dan Diameter Tubulus Seminiferus Pada Tikus Jantan Galur Sprague-Dawley

4 34 116

Efek Antimikroba Ekstrak Etanol Daun Sambiloto (Andrographis paniculata) terhadap Streptococcus mutans Secara In Vitro.

2 7 19