34
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Tabel 4.1 Hasil Penapisan Fitokimia Ekstrak Etanol Daun Samiloto
Identifikasi Tes
Hasil Keterangan
Alkaloid Meyer
+ Terbentuk endapan berwarna
putih Bouchardat
+ Terbentuk endapan berwarna
coklat Dragendorf
+ Terbentuk endapan berwarna
jingga coklat Flavonoid
Alkaline ragent test +
Terjadi perubahan warna dari kuning intens menjadi tidak
berwarna
Diterpenoid Copper acetat test
+ Terbentuk
warna hijau
emerald Steroid
Reaksi Lieberman-
Bouchard +
Terbentuk warna hijau Saponin
Metode Forth -
Tidak terbentuk busabuih Tanin dan
Polifenol +
Terjadinya perubahan warna dari kuning menjadi warna
hijau kehitaman
4.1.4 Pengujian Parameter Ekstrak
Hasil pengujian parameter spesifik dan non spesifik ekstrak daun sambiloto Andrographis paniculata Burm.f. Nees dapat dilihat pada
tabel 4.2.
Tabel 4.2
Hasil Pengujian Parameter Spesifik dan Non Spesifik Ekstrak
Parameter Hasil
Spesifik
1. Identitas Ekstrak
a. Nama latin tumbuhan
b. Bagian tanaman yang digunakan
c. Nama Indonesia tumbuhan
Andrographis paniculata
Burm.f. Nees Daun
Sambiloto 2.
Organoleptik a.
Bentuk b.
Warna c.
Bau Kental
Hijau kehitaman Khas
Nonspesifik
Kadar abu Kadar air
Persentase rendemen 0,056
13,55 12,093
35
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
4.1.5 Uji Kualitatif Andrographolide dengan KLT Densitometri
Daun sambiloto merupakan tanaman yang banyak memiliki aktivitas famakologi diantaranya sebagai antidiabetes, antiinflamasi, antidiare,
antifertilitas dan lainnya. Komponen senyawa utama daun sambiloto adalah diterpen lakton. Terdapat tiga komponen utama diterpen lakton
yang teridentifikasi di dalam daun sambiloto yaitu andrographolide, neoandrographolide dan deoxyandrographolide. Dari ketiga komponen
aktif tersebut, senyawa andrographolide merupakan senyawa yang paling banyak terdapat pada daun sambiloto dan paling berperan dalam
pengobatan, serta dapat dijadikan sebagai senyawa penentu aktivitas Jadhao et al, 2014; Rais, 2014. Untuk mengetahui ada atau tidaknya
senyawa andrographolide dalam ekstrak etanol 96 daun sambiloto dilakukan pengujian dengan menggunakan KLT Densitometri.
Hasil pengujian senyawa andrographolide dapat dilihat pada gambar 4.1 dan gambar 4.2. Uji dilakukan secara kualitatif untuk mengetahui
keberadaan senyawa andrographolide dalam ekstrak etanol 96 daun sambiloto yang telah diekstraksi.
Pada Gambar 4.1 terlihat bahwa banyaknya spot yang muncul setelah dilakukan elusi menggunakan kloroform : metanol 9:1. Hasil elusi dilihat
dibawah UV
254
nm dan UV
366
nm. Pada UV
254
nm ada beberapa spot yang terlihat, tetapi spot yang terlihat dengan jelas dan tegas ada empat spot.