35
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
4.1.5 Uji Kualitatif Andrographolide dengan KLT Densitometri
Daun sambiloto merupakan tanaman yang banyak memiliki aktivitas famakologi diantaranya sebagai antidiabetes, antiinflamasi, antidiare,
antifertilitas dan lainnya. Komponen senyawa utama daun sambiloto adalah diterpen lakton. Terdapat tiga komponen utama diterpen lakton
yang teridentifikasi di dalam daun sambiloto yaitu andrographolide, neoandrographolide dan deoxyandrographolide. Dari ketiga komponen
aktif tersebut, senyawa andrographolide merupakan senyawa yang paling banyak terdapat pada daun sambiloto dan paling berperan dalam
pengobatan, serta dapat dijadikan sebagai senyawa penentu aktivitas Jadhao et al, 2014; Rais, 2014. Untuk mengetahui ada atau tidaknya
senyawa andrographolide dalam ekstrak etanol 96 daun sambiloto dilakukan pengujian dengan menggunakan KLT Densitometri.
Hasil pengujian senyawa andrographolide dapat dilihat pada gambar 4.1 dan gambar 4.2. Uji dilakukan secara kualitatif untuk mengetahui
keberadaan senyawa andrographolide dalam ekstrak etanol 96 daun sambiloto yang telah diekstraksi.
Pada Gambar 4.1 terlihat bahwa banyaknya spot yang muncul setelah dilakukan elusi menggunakan kloroform : metanol 9:1. Hasil elusi dilihat
dibawah UV
254
nm dan UV
366
nm. Pada UV
254
nm ada beberapa spot yang terlihat, tetapi spot yang terlihat dengan jelas dan tegas ada empat spot.
36
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Gambar 4.1. Kromatogram Lapis Tipis ekstrak etanol 96 daun sambiloto dengan fase
diam silika gel 60 F
254
dan fase gerak kloroform : metanol 9:1, a spot yang muncul setelah dielusi, b spot yang muncul dibawah UV
254
nm, c spot yang muncul dibawah UV
366
nm.
Pengamatan kualitatif dengan UV
254
nm dan UV
366
nm bertujuan untuk melihat bercak atau noda setelah dilakukannya elusi. Selanjutnya
dilakukan pengamatan dengan KLT Densitometri untuk memastikan spot mana yang merupakan senyawa andrographolide dengan melihat panjang
gelombang maksimum dan membandingkan dengan panjang gelombang maksimum standar andrographolide berdasarkan literatur. Menurut
beberapa literatur panjang gelombang maksimum andrographolide adalah 230 nm
– 235 nm dan 223 nm untuk 14-deoxyandrographolide serta 212 nm untuk neoandrographolide Awal P, 2011; Chamoli, 2013; Nugroho,
2014; Sule, 2011. Berdasarkan hasil pengujian yang dilakukan pada Rf 0,39 diduga merupakan andrographolide dari data hasil KLT Densitometri
kemudian dilanjutkan melihat panjang gelombang maksimumnya, sehingga diperoleh panjang gelombang maksimumnya pada panjang
gelombang 233 nm. Hasil pengujian dapat dilihat pada Gambar 4.2.
b c
a
Diduga andrographolide