11
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Jika kadar sari larut etanol dan air tinggi, hal ini menunjukkan bahan aktif yang terkandung dalam simplisia tidak banyak yang hilang selama
proses pengeringan. Secara umum daun herba dan bunga dapat dikeringkan antara suhu 20
o
C – 40
o
C, sedangkan untuk kulit batang dan akar pada suhu 30
o
C – 65
o
CC Manoi, 2006.
2.3. Ekstrak Dan Ekstraksi
2.3.1. Ekstrak
Ekstrak adalah sediaan pekat yang diperoleh dengan mengekstraksi zat aktif dari simplisia nabati atau simplisia hewani menggunakan pelarut
yang sesuai, kemudian semua atau hampir semua pelarut diuapkan dan massa atau serbuk yang tersisa diperlakukan sedemikian sehingga
memenuhi baku yang telah ditetapkan. Sebagaian besar ekstrak dibuat dengan mengekstraksi bahan baku obat secara perkolasi. Seluruh perkolat
biasanya dipekatkan dengan cara destilasi dengan pengurangan tekanan, agar bahan utama obat sesedikit mungkin terkena panas Depkes RI,
1995.
2.3.2. Ekstraksi
Ekstraksi adalah suatu proses pemisahan kandungan senyawa kimia dari jaringan tumbuhan maupun hewan. Sebelum ekstraksi dilakukan
biasanya bahan-bahan dikeringkan terlebih dahulu kemudian dihaluskan pada derajat kehalusan tertentu Sinaga, 2009.
Menurut Departemen Keshatan RI 2000, Ekstraksi adalah kegiatan penarikan kandungan kimia yang dapat larut sehingga terpisah dari bahan
yang tidak dapat larut dengan pelarut cair. Ekstraksi juga merupakan penarikan zat pokok yang diinginkan dari bahan mentah obat dengan
menggunakan pelarut yang dipilih dimana zat yang diinginkan larut. Adapun beberapa metode ekstraksi dengan menggunakan pelarut yaitu :
1. Ekstraksi Cara Dingin
a Maserasi
Maserasi adalah proses penyarian simplisia dengan cara perendaman menggunakan pelarut dengan sesekali pengadukan
12
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
pada temperatur kamar. Maserasi yang dilakukan pengadukan secara terus menerus disebut maserasi kinetik, sedangkan yang
dilakukan pengulangan penambahan pelarut setelah dilakukan penyaringan terhadap maserat pertama dan seterusnya disebut
remaserasi.
b Perkolasi
Perkolasi adalah proses penyarian simplisia dengan pelarut yang selalu baru sampai terjadinya penyarian sempurna yang
umumnya dilakukan pada temperatur kamar. Proses perkolasi terdiri dari tahap pelembaban bahan, tahap perendaman antara,
tahap perkolasi sebenarnya penetesanpenampungan ekstrak terus menerus sampai diperoleh perkolat yang jumlahnya 1
– 5 kali bahan.
2. Ekstraksi Cara Panas
a Refluks
Refluks adalah proses penyarian simplisia dengan menggunakan alat pada temperatur titik didihnya, selama waktu
tertentu dan jumlah pelarut terbatas yang relatif konstan dengan adanya pendingin balik.
b Digesti
Digesti adalah proses penyarian dengan pengadukan kontinu pada temperatur lebih tinggi dari temperatur ruangan,
yaitu secara umum dilakukan pada temperatur 40-50
o
C. c
Sokletasi Sokletasi adalah proses penyarian dengan menggunakan
pelarut yang selalu baru, dilakukan menggunakan alat soklet sehingga terjadi ekstraksi kontinu dengan pelarut relatif konstan
dengan adanya pendingin balik.