31
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
persentase spermatozoa yang motil dengan cara spermatozoa yang bergerak ke depan dibandingkan dengan yang tidak bergerak atau
bergerak di tempat Nurcholidah et al., 2013.
3. Pengukuran Diameter Tubulus Seminiferus
Dilakukan dengan membuat preparat histologi testis tikus terlebih dahulu, menggunakan salah satu testis bagian kanan Jain, Sachin.,
et all. 2012. Setelah itu, preparat histologi diamati dibawah mikroskop dengan pembesaran 100x, 20 tubulus dipilih secara random
diukur menggunakan mikrometer okuler Malihezaman, Monsefi dan Pahlavan Sara. 2007. Tubulus seminiferus yang diukur diameternya
yaitu jarak antara dua titik yang berseberangan pada garis tengahnya, titik tersebut berada pada membran basalis tubulus seminiferus
Adriani, 2012.
4. Aktivitas Spermisidal
Preparasi sperma Tikus yang digunakan adalah tikus yang fertil. Tikus
kemudian dikorbankan untuk mengambil kauda epididimis kemudian semen dikumpulkan dan diinkubasi dengan normal
saline water untuk uji in vitro dari sperma tikus. Sperma yang digunakan mempunyai motilitas
≥50 Ashish Ranjan Singth, 2013.
Uji aktivitas spermisidal Aktivitas spermisidal ditentukan dengan menggunakan
versi modifikasi dari protokol asli Sander dan Metode Cramer yang mengukur konsentrasi minimum zat spermisida
yang dibutuhkan untuk membunuh 100 sperma dalam 20 detik.
Ekstrak etanol 96 daun sambiloto dengan berbagai konsentrasi dicampur dengan suspensi sperma. Campuran
diamati di bawah mikroskop selama 20 detik di perbesaran
32
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
40X dan diamati motilitas sperma. Konsentrasi dicatat jika ada sperma motil yang terlihat, lalu 250 μL buffer ditambahkan ke
semua campuran dan diinkubasi pada suhu 37°C selama minimal 60 menit. Larutan tersebut perlahan-lahan di vortex
dan diamati lagi setiap sperma yang motil. Konsentrasi dicatat sebagai hasil yang efektif jika kedua tes menunjukkan tidak
adanya sperma motil. Titik akhir adalah konsentrasi terendah dari ekstrak daun sambiloto yang menyebabkan imobilisasi
semua sperma dalam 20 detik pencampuran Ashish Ranjan Singth, 2013.
3.5. Analisis Data
Data percobaan dinyatakan sebagai mean ± SD. Data dianalisis untuk melihat penurunan aktivitas spermisidal pada kelompok yang diberi
perlakuan. Analisis data secara statistik menggunakan program SPSS 16 meliputi uji normalitas, uji homogenitas, uji parametrik one-way ANOVA
atau non parametrik Kruskal Wallis. Jika hasil dari uji ANOVA maupun Kruskal Wallis menunjukkan perbedaan yang nyata P ≤ 0,05 maka analisis
data dilanjutkan menggunakan uji Least Significant Difference LSD.