21
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Menjamin maturasi spermatozoa agar mampu mengadakan fertilisasi.
2. Gonadotropin
Testis dikontrol oleh dua hormon gonadotropik yang disekresikan oleh hipofisis anterior, Luteinuizing Hormon LH
Folikel Stimulating Hormone FSH Sherwood, 2001. Spermatogenesis dimulai pada saat pubertas karena adanya
peningkatan sekresi gonadotropin FSH dan LH dari hipofisis anterior.
FSH dianggap
hormon penting
untuk induksi
spermatogenesis dan merangsang secara langsung tubulus seminiferus,
karena spermatogenesis
lengkap pada
tikus hypophysectomized dipulihkan oleh perlakuan FSH dalam
kombinasi dengan LH atau testosteron. Di sisi lain, efek spermatogenesis dari LH, kadang-kadang disebut Interstisial-Cell-
Stimualating Hormon ICSH pada tikus jantan karena tindakan androgenik pada sel Leydig di interstitium, dianggap dimediasi
oleh androgen, setidaknya pada tikus. Dalam konteks ini, sekresi LH juga merangsang sintesis testosteron di sel Leydig pada testis
Krinke, 2000. Aksi FSH pada spermatogenesis mungkin dimediasi oleh sel
Sertoli, karena hormon peptida tidak dapat secara langsung mencapai spermatosit dan spermatid melintasi sawar darah testis,
yang terbentuk selama 16-19 hari post partum setelah kelahiran. Sebaliknya, testosteron dapat dengan mudah melewati sawar darah
testis dengan difusi dan mungkin juga oleh beberapa sistem transportasi. Telah dilaporkan bahwa tingkat testosteron di dalam
cairan interstitial lebih dari 50 ngml pada tikus dewasa jauh lebih tinggi dibandingkan pada testis sekitar 30 ngml atau cairan vena
perifer kurang dari 10 ngml, menunjukkan aksi parakrin atau autokrin dari testosteron pada spermatogenesis di tesis Krinke,
2000.
22
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Salah satu peran sel Sertoli adalah produksi androgen yang mengikat protein, yang dirangsang oleh FSH dan testosteron. Hal
ini juga telah menunjukkan bahwa terdapat beberapa faktor yang tidak diketahui dikeluarkan dari sel Sertoli, sebagai respon untuk
merangsang FSH dan testosteron, mungkin berkaitan dengan spermatogenesis Krinke, 2000.