Analisis Data METODE PENELITIAN
36
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Gambar 4.1. Kromatogram Lapis Tipis ekstrak etanol 96 daun sambiloto dengan fase
diam silika gel 60 F
254
dan fase gerak kloroform : metanol 9:1, a spot yang muncul setelah dielusi, b spot yang muncul dibawah UV
254
nm, c spot yang muncul dibawah UV
366
nm.
Pengamatan kualitatif dengan UV
254
nm dan UV
366
nm bertujuan untuk melihat bercak atau noda setelah dilakukannya elusi. Selanjutnya
dilakukan pengamatan dengan KLT Densitometri untuk memastikan spot mana yang merupakan senyawa andrographolide dengan melihat panjang
gelombang maksimum dan membandingkan dengan panjang gelombang maksimum standar andrographolide berdasarkan literatur. Menurut
beberapa literatur panjang gelombang maksimum andrographolide adalah 230 nm
– 235 nm dan 223 nm untuk 14-deoxyandrographolide serta 212 nm untuk neoandrographolide Awal P, 2011; Chamoli, 2013; Nugroho,
2014; Sule, 2011. Berdasarkan hasil pengujian yang dilakukan pada Rf 0,39 diduga merupakan andrographolide dari data hasil KLT Densitometri
kemudian dilanjutkan melihat panjang gelombang maksimumnya, sehingga diperoleh panjang gelombang maksimumnya pada panjang
gelombang 233 nm. Hasil pengujian dapat dilihat pada Gambar 4.2.
b c
a
Diduga andrographolide
37
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Gambar 4.2
Profil KLT Densitometri ekstrak etanol 96 daun sambiloto, dengan fase diam silika gel 60 F
254
dan fase gerak kloroform : metanol 9:1, a kromatogram sampel pada panjang gelombang 254 nm, b spektrum
panjang gelombang maksimum bercaknoda pada Rf 0,39