Pengukuran Bobot Testis HASIL PENELITIAN

41 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Tabel 4.5 Rerata Diameter Tubulus Seminiferus No Kelompok Rerata Diameter Tubulus Seminiferus Tiap Kelompok μm ± SD 1. Kontrol Tween 80 2 153,798 ± 8,487 2. Dosis rendah 100 mgkg BB 143,547 ± 2,378 3. Dosis sedang 200 mgkg BB 131,412 ± 4,179 4. Dosis tinggi 400 mgkg BB 145,192 ± 4,408 Dari data di atas dapat dilihat bahwa terjadi perbedaan diameter tubulus seminiferus testis tikus disetiap kelompok. Hasil perhitungan diameter tubulus seminiferus testis tikus menunjukkan perbedaan yang terjadi tidak seiring dengan kenaikan dosis. Gambar 4.5 Grafik Diameter Tubulus Seminiferus Data hasil perhitungan diameter tubulus seminiferus diolah secara statistik menggunakan SPSS 16. Uji yang pertama dilakukan adalah uji normalitas dan homogenitas. Hasil uji normalitas Kolmogrov-Smirnov data diameter tubulus seminiferus seluruh kelompok dosis menunjukkan signifikan 0,985 p ≥ 0,05, artinya data diameter tubulus seminiferus seluruh kelompok terdistribusi normal. Setelah uji normalitas, dilanjutkan dengan uji homogenitas Levene. Hasil uji ini menunjukkan bahwa data 145,192 120 125 130 135 140 145 150 155 160 Kontrol 100 mgkg BB 200 mgkg BB 400 mgkg BB Dia m et er T ub ulu s Sem ini fer us μm Kelompok Dosis Grafik Diameter Tubulus Seminiferus 131,412 143,547 153,798 42 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta diameter tubulus seminiferus seluruh kelompok bervariasi homogen dengan siginfikannya 0,593 p ≥ 0,05. Selanjutnya dilakukan uji analisis varian menggunakan ANOVA untuk mengetahui ada atau tidaknya perbedaan data diameter tubulus seminiferus diseluruh kelompok dosis. Hasil uji ANOVA menunjukkan nilai signifikan 0,029 p ≤ 0,05, yang artinya data diameter tubulus seminiferus seluruh kelompok dosis berbeda secara bermakna. Dengan demikian, uji dilanjutkan untuk melihat kelompok mana yang mengalami perbedaan secara bermakna terhadap kontrol uji yaitu menggunkan LSD. Hasil uji menunjukkan bahwa kelompok dosis 200 mgkg BB yang mengalami perbedaan secara bermakna terhadap kelompok kontrol dengan nilai signifikannya 0,006 p ≤ 0,05, artinya ekstrak etanol 96 daun sambiloto dapat mempengaruhi tubulus seminiferus dengan terjadinya perbedaan diameter tubulus seminiferus antara kontrol dengan kelompok uji. Hasil analisis statistik dapat dilihat pada lampiran 10.

4.1.9 Pengujian Aktivitas Spermisidal

Hasil pengujian aktivitas spermisidal yang dilakukan dengan metode Sander dan Cramer dengan variasi dosis 160, 170, 180, 190, dan 200 mgmL. Hasil pengamatan dapat dilihat pada tabel 4.6. Table 4.6 Hasil Pengujian Aktivitas Spermisidal No Konsentrasi ekstrak daun sambiloto mgmL Motilitas MEC Minimum Effective Concentration Awal Setelah diberikan ekstrak setelah 20 detik 1. 160 76,105 6,796 200 mgmL 2. 170 83,774 4,301 3. 180 90,155 1,724 4. 190 90,155 0,833 5. 200 81,836 Dari hasil pengamatan dapat dilihat bahwa konsentrasi efektif minimum MEC ekstrak etanol 96 daun sambiloto untuk membunuh 100 sperma adalah 200 mgmL. 43 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Gambar 4.6 Grafik Aktivitas Ekstrak Etanol 96 Daun Sambiloto

4.2 PEMBAHASAN

Pada penelitian ini, aktivitas antifertilitas didasarkan pada pengaruh ekstrak terhadap penurunan bobot testis tikus, motilitas spermatozoa, diameter tubulus seminiferus dan aktivitas spermisidal. Ekstrak yang digunakan berasal dari tanaman sambiloto. Tanaman ini merupakan salah satu tanaman yang berpotensi sebagai antifertilitas. Bagian yang digunakan adalah daun sambiloto, karena menurut Widyawati 2007, zat aktif yang berperan sebagai antifertilitas banyak terdapat dibagian daun. Daun sambiloto diperoleh dari Balai Penelitian Tanaman Obat dan Aromatik BALITRO dalam bentuk serbuk. Sebelum digunakan dalam penelitian, dilakukan determinasi di Pusat Konservasi Tumbuhan Kebun Raya Bogor-LIPI, untuk memastikan kebeneran jenis tanaman. Hasil determinasi menunjukan benar adanya bahwa daun sambiloto yang digunakan adalah Andrographis paniculata Burm.f. Nees suku Acanthaceae. Senyawa yang diduga berpotensi terhadap antifertilitas adalah andrographolide. Senyawa ini merupakan komponen utama dalam tanaman sambiloto yang rentan terhadap pemanasan dengan suhu tinggi Nurasiah, 2010. Dengan demikian, metode ekstraksi yang digunakan adalah maserasi. Maserasi dipilih karena prosedur dan peralatannya 200; 0 1 2 3 4 5 6 7 8 50 100 150 200 250 M ot il itas se te lah 20 d etik p em b er ian e k str ak Konsentrasi mgmL Grafik Aktivitas Spermisidal Motilitas setelah 20 etik pemberian ekstrak

Dokumen yang terkait

Uji Aktivitas Ekstrak Etanol 70% Daun Pacing (Costus spiralis) terhadap Diameter Tubulus Seminiferus, Motilitas, dan Spermisidal pada Tikus Jantan Strain Sprague-Dawley

0 10 95

Uji Aktivitas Ekstrak Etil Asetat Lumut Hati Mastigophora diclados (Bird. Ex Web.) Nees Terhadap Kualitas Sperma dan Densitas Sel Spermatogenik pada Tikus (Rattus norvegicus) Jantan Galur Sprague Dawley Secara in Vivo

0 18 72

Uji Aktivitas Ekstrak Etanol 70% Herba Kemangi (Ocimum americanum L.) terhadap Kualitas Sperma Dan Densitas Sel Spermatogenik Tikus Sprague-Dawley Jantan secara In Vivo

2 24 100

Uji Aktivitas Ekstrak Air Herba Kemangi (Ocimum Americanum L.) terhadap Kualitas Sperma Dan Densitas Sel Spermatogenesis Tikus Sprague-Dawley Jantan secara In Vivo

4 13 96

Uji Aktivitas Ekstrak Etanol 70% Herba Kemangi (Ocimum americanum L.) terhadap Kualitas Sperma Dan Densitas Sel Spermatogenik Tikus Sprague-Dawley Jantan secara In Vivo

1 12 100

Aktivitas antifertilitas ekstrak etanol 70% daun pacing (costus spiralis) pada tikus sprague-dawley jantan secara in vivo

1 32 0

Uji Aktivitas Antifertilitas Ekstrak Etanol 96% Daun Sambiloto (Andrographis paniculata Nees.) Pada Tikus Jantan Galur Sprague-Dawley Secara In Vivo

1 16 121

Inhibisi ekstrak air dan etanol sambiloto (Andrographis paniculata [Burm.f.] Nees) terhadap aktivitas tirosin kinase

0 7 31

Uji Aktivitas Ekstrak Etanol 90% Daun Kelor (Moringa Oleifera Lam) Terhadap Konsentrasi Spermatozoa, Morfologi Spermatozoa, Dan Diameter Tubulus Seminiferus Pada Tikus Jantan Galur Sprague-Dawley

4 34 116

Efek Antimikroba Ekstrak Etanol Daun Sambiloto (Andrographis paniculata) terhadap Streptococcus mutans Secara In Vitro.

2 7 19