Rumusan Masalah Tujuan dan Manfaat Penelitian Tinjauan Pustaka

terus eksis dan menjadi salah satu pesantren yang besar di Sumatera Utara. Selain alasan di atas alasan lain adalah sepanjang penelusuran saya belum ada penelitian yang menulis tentang pesantren Darul Arafah kalaupun ada hanya ditulis oleh kalangan sendiri yaitu oleh Panitia Peringatan 1 Dasawarsa Pesantren Darul Arafah yang berjudul Satu Dasawarsa Pesantren Darul Arafah Refleksi Menyongsong Masa Depan, yang ditulis pada tahun 1996 untuk memperingati hari ulang tahun pesantren Darul Arafah yang ke-10, yang tentunya sangat kental subjektivitasnya. Dua alasan di atas maka penulis berkesimpulan bahwa penelitian ini penting untuk dilakukan. Penelitian ini dimulai dari tahun 1985, yaitu awal berdirinya pesantren Darul Arafah dan berakhir pada tahun 1990, dalam rentang waktu 5 lima tahun penelitian ini diharapkan dapat melihat kemajuan pesantren Darul Arafah dari tahun ke tahun dengan lebih jelas dan detail.

1.2 Rumusan Masalah

Penelitian ini dimaksudkan untuk menyoroti bagaimana latar belakang pendirian pesantren Darul Arafah serta usaha-usaha yang dilakukan pesantren Darul Arafah dalam mengembangkan dan menjadikan pesantren Darul Arafah sebagai pesantren modern dan menjadi salah satu pesantren yang besar di Sumatera Utara kurun waktu 1985-1990. Agar lebih memperjelas dan mengarahkan penelitian ini, maka perumusan masalah dijabarkan sebagai berikut: 1. Apa yang melatarbelakangi pendirian pesantren Darul Arafah? 2. Usaha-usaha apa yang telah dilakukan dalam pengembangan pesantren Darul Arafah? Universitas Sumatera Utara 3. Bagaimana pula reaksi masyarakat desa Lau Bekeri terhadap pendirian pesantren Darul Arafah? 4. Bagaimana akibat keberadaan pesantren Darul Arafah terhadap agama muslim dan masyarakat sekitarnya?

1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian

Adapun penelitian yang saya lakukan ini bertujuan untuk memberikan informasi mengenai pesantren Darularafah 1985-1990, antara lain: 1. Ingin memberikan gambaran bagaimana peran sebuah pesantren yang telah mengisi khasanah pendidikan dalam masyarakat Indonesia khususnya yang beragama Islam. 2. Ingin memperlihatkan bahwa salah satu sarana pendidikan berupa pesantren Darul Arafah pada hakikatnya tidak hanya berperan membangun agama Islam tetapi juga pada hakikatnya telah ikut membangun kecerdasan bangsa. Adapun manfaat yang dapat diambil dari penelitian ini antara lain: 1. Menambah pengetahuan dan wawasan bagaimana dan seperti apa pesantren Darul Arafah. 2. Menambah referensi pengetahuan bagi ilmu sejarah serta peminat sejarah lainnya khususnya tentang pendidikan pesantren.

1.4 Tinjauan Pustaka

Dalam penelitian ini saya menggunakan beberapa buku yang dapat dijadikan sebagai panduan dan bandingan dalam menyajikan informasi yang berkenaan dengan Universitas Sumatera Utara masalah pesantren pada umumnya dan pesantren Darul Arafah pada khususnya. Buku-buku utama yang penulis gunakan diantaranya adalah sebagai berikut: Buku pertama adalah buku Karel A. Steenbrink yang berjudul Pesantren Madrasah Sekolah, buku ini berisi tentang kehidupan pesantren pada abad 19, dalam buku ini dikatakan bahwa pesantren merupakan wujud dari perhatian masyarakat terhadap dunia pendidikan khususnya pendidikan agama Islam. Pada awal berdirinya seorang santri yang belajar di pesantren tidak membayar biaya mereka belajar, biasanya orangtua santri memberi hadiah seiklas hati dan semampu mereka kepada para kyai sehingga seringkali dijumpai kyai yang mengajar di pesantren harus mencari nafkah dengan cara berdagang atau bertani. Jadi dalam dunia pesantren materi bukan segalanya karena ilmu yang ditularkan kepada orang lain sangatlah besar pahalanya. Dalam bukunya, penulis ini juga memaparkan tentang sejarah mengapa bahasa Arab menjadi sangat penting kedudukannya dalam kehidupan pesantren sehingga bisa dikatakan bahwa santri yang tidak bisa berbahasa Arab tidak layak menjadi pelajar di pesantren. Buku kedua adalah tulisan Tim Panitia Peringatan 1 Dasawarsa Pesantren Darul Arafah dan Peresmian SMPSMU Galih Agung, yang berjudul Satu Dasawarsa Pesantren Darul Arafah Refleksi Menuju Masa Depan. Tulisan ini berisi tentang sejarah pendirian pesantren Darularafah dan hal-hal yang menyangkut pesantren tersebut. Tulisan ini menjadi referensi yang penting dimana tulisan ini menjadi pegangan bagi peneliti untuk mengembangkan lebih lanjut tentang sejarah perkembangan pesantren Darul Arafah selama kurun waktu 5 tahun. Buku ketiga adalah buku H. Abuddin Nata, yang berjudul Sejarah Pertumbuhan dan Perkembangan Lembaga-lembaga Pendidikan Islam di Indonesia. Universitas Sumatera Utara Buku berisi tentang lembaga pendidikan Islam yang pada awalnya dilakukan di surau, langgar ataupun mesjid yang kemudian berkembang menjadi sebuah lembaga pendidikan formal yang berbentuk pesantren.. Dari buku ini peneliti mendapat informasi tentang asal-usul dan perkembangan pesantren-pesantren di Indonesia. Bagaimana proses pesantren yang identik dengan ilmu agama menjadi lebih fleksibel mengikuti perkembangan jaman. Dari pemaparan-pemaparan di atas penulis menarik suatu kesimpulan bahwa sebuah pesantren sebagai lembaga pendidikan agama yang pada awalnya dianggap sebagian orang adalah lembaga untuk membentuk pribadi yang agamais bisa menata dirinya sedemikian rupa sehingga tamatannya tidak hanya bisa menjadi mubaliqh, pendakwah atau yang berhubungan dengan agama tapi juga bisa menjadi lebih luas lapangan pekerjaannya seperti tamatan dari sekolah umum lainnya. Buku keempat adalah buku karangan Mastuhu yang berjudul Dinamika Sistem Pendidikan Pesantren. Buku ini merupakan studi penelitian tentang 6 enam pesantren besar yang ada di Jawa yaitu pesantren Guluk-guluk, pesantren Sukorejo, pesantren Blok Agung, pesantren Tebu Ireng, pesantren Paciran dan pesantren Gontor. Penulis membandingkan keenam pesantren ini baik segi kepemimpinan, kurikulum, kehidupan para santri dan sebagainya. Dari pemaparan-pemaparannya penulis dapat membandingkan pesantren-pesantren tersebut di atas dengan pesantren Darul Arafah

1.5 Metode Penelitian