sehingga tidak bisa dipergunakan penduduk setiap waktu implikasinya penduduk harus berjalan kaki atau menggunakan sepeda untuk melakukan aktivitas mereka,
sejak adanya Pesantren angkutan menuju Desa Lau Bekeri semakin lancar sehingga memudahkan penduduk dalam melaksanakan aktifitas mereka. Selain itu pimpinan
pesantren membuka kesempatan seluas-luasnya bagi anak-anak penduduk setempat yang beragama Islam untuk menuntut ilmu di Pesantren Darul Arafah dan mereka
sama sekali tidak dikenakan biaya. Selain kemajuan di atas ada lagi kemajuan yang dapat jelas terlihat yaitu dengan adanya pertambahan jumlah penduduk yang cukup
banyak. Selain dari santri yang belajar di pesantren dan para pegawai, jumlah penduduk ini juga berasal dari para penduduk yang mulai bermukim di desa Lau
Bekeri. Hal ini juga membangkitkan minat para investor real estate yaitu dengan pembangunan 2 dua perumahan pada tahun 1990 di lokasi yang tidak jauh dari
pesantren sehingga karena perubahan ini desa Lau Bekeri menjadi 9 sembilan dusun dimana tambahannya adalah Dusun Perumahan Bumi Tuntungan I dan dusun
Perumahan Bumi Tuntungan II.
3.4 Penerimaan Santri dari Tahun ke Tahun
Setelah berdirinya Pesantren Darul Arafah tanggal 8 Mei 1986 dibukalah pendaftaran santri pertama. Sebagai sebuah lembaga pendidikan yang baru berdiri
apalagi berada di tempat yang asing bagi masyarakat umum maka pimpinan pesantren yaitu Bapak H. Amrullah Naga Lubis melakukan promosi dalam rangka
mengenalkan pesantren yang baru didirikannya
7
. Promosi yang dipilih Pak Lubis berupa promosi dari mulut kemulut dimana kebetulan pada tahun yang sama Pak
7
Wawancara dengan Pak Lubis tanggal 24 Mei 2007
Universitas Sumatera Utara
Lubis menjadi salah satu pembina Ikatan Wali Murid Pondok Pesantren Gontor PP Gontor. Dalam wadah inilah Pak Lubis mempromosikan Pesantren Darul Arafah.
dimana dalam promosinya Pak Lubis mengatakan kepada orangtua dalam ikatan tersebut bahwa ia mendirikan pesantren yang tidak kalah bagusnya dengan Gontor
dimana guru-gurunya merupakan lulusan PP Gontor. PP Gontor sendiri mendukung promosi Pak Lubis ini sebab PP Gontor memiliki niat untuk mendirikan seribu
Gontor di seluruh wilayah Indonesia sehingga tidak heran pada awal berdirinya pesantren Darul Arafah dianggap Gontornya Medan. Dari uraian di atas dapat
diambil kesimpulan bahwa santri pertama berasal dari anak-anak yang orangtuanya merupakan anggota Ikatan Wali Murid PP Gontor dimana perlu digarisbawahi bahwa
santri yang diterima di pesantren Darul Arafah hanya santri putera saja. Hal ini berkaitan dengan jumlah lokal yang masih sedikit dan kemampuan dari Dewan
Pendiri Pesantren Darul Arafah yang belum merasa sanggup untuk mendidik Santridyah. Santri yang belajar di Pesantren Darul Arafah berasal dari beragam latar
belakang pendidikan. Pesantren Darul Arafah tidak mematokkan bahwa santri yang belajar di Pesantren Darul Arafah harus tamatan Madrasah. Namun bagi santri yang
ingin belajar di Pesantren Darul Arafah harus memenuhi persyaratan khusus dan persyaratan umum yang harus dipatuhi dan santri juga harus mengikuti pembekalan
sebelum resmi menjadi santri di Pesantren Darul Arafah. Syarat-syaratnya adalah sebagai berikut:
1. Persyaratan Khusus:
Tamatan SD, lama pendidikan selama 6 tahun
Tamatan SMPMTs,lama pendidikan 4 tahun
Sehat jasmani dan rohani
Universitas Sumatera Utara
Dapat membaca Al- Quran
2. Persyaratan umum Administrasi
Fotocopy STTB yang telah dilegalisir sebanyak 3 lembar
Fotocopy Nem yang telah dilegalisir sebanyak 3 lembar
Pasfhoto hitam putih 34 sebanyak 10 lembar : memakai kemeja putih dan peci
Surat keterangan sehat dari Dokter
3. Tata cara pendaftaran:
Calon santri diantar oleh orangtua atau wali ketempat pendaftaran
Mengikuti ujian masuk yang meliputi: Bacaan Al-Quran; Hapalan surat-surat pendek; Praktek sholat; Imla menulis
Arab
Mengisi formulir pendaftaran yang sudah disediakan
Melengkapi persyaratan administrasi
Masuk asrama sesuai dengan tanggal yang ditetapkan
Mengikuti pembekalan Santri Demikianlah persyaratan yang dilakukan oleh pesantren Darul Arafah.
Persyaratan ini bukanlah menjadi suatu seleksi yang membatasi jumlah santri di pesantren Darul Arafah akan tetapi untuk mengukur seberapa jauh ilmu dan
kemampuan santri-santri tersebut. Hal ini juga kelak diharapkan dapat lebih mengarahkan dalam membina dan membimbing santri-santri tersebut.
Universitas Sumatera Utara
3.5 Jumlah Santri