Kegiatan Formal Dan Informal di Pesantren Darul Arafah Keberhasilan dan Kelemahan Manajemen Pesantren Darul Arafah

Gontor selain mengadopsi kurikullum dan kegiatan yang dilaksanakan di Gontor. Dalam badan organisasi PP Gontor pun pesantren Darul Arafah masuk dalam jajaran Ikatan Keluarga Modern Pondok Pesantren Gontor. Lihat tabel lampiran.

4.5. Kegiatan Formal Dan Informal di Pesantren Darul Arafah

Kegiatan dalam Pesantren Darul Arafah dapat dibagi atas dua yaitu Formal dan Informal. Kegiatan formal adalah kegiatan dalam pesantren yang dilaksanakan pada jam pelajaran terjadwal yang penjatahan waktunya ditentukan dalam struktur program pengajaran. Sedangkan kegiatan informal dalam pesantren diluar kegiatan formal. Kegiatan informal terbagi atas dua yaitu Kurikuler dan Ekstrakurikuler. Kurikuller adalah kegiatan yang dilakukan di luar jam pelajaran terjadwal dan dilaksanakan secara teratur yang bertujuan agar santri lebih mendalami apa yang dipelajari dalam kegiatan Formal, cakupannya antara lain Praktek terjadwal di laboratorium seperti bahasa Arab, Inggris, Komputer dan Mengetik. Sedangkan Ektrakurikuler adalah kegiatan yang dilaksanakan di luar jam pelajaran terjadwal serta dilakukan pada waktu-waktu tertentu di pesantren seperti latihan pidato dalam bahasan Arab, Inggris dan bahasa Indonesia, Pramuka, Olahraga, Kesenian, Organisasi pelajar dsb.

4.6 Keberhasilan dan Kelemahan Manajemen Pesantren Darul Arafah

Dalam sebuah lembaga termasuk juga lembaga pendidikan pastinya memerlukan managemen yang mengelola lembaga tersebut sehingga dapat berjalan dengan baik baik dan sesuai dengan yang diinginkan. Menurut ilmu managemen, unsur-unsur managemen adalan sebagai berikut: Universitas Sumatera Utara 1. Menentukan tujuan apa yang hendak dicapai 2. Kegiatan-kegiatan yang harus dilaksanakan untuk mencapai tujuan 3. Mempersiapkan orang-orang yang akan melaksanakan kegiatan tersebut 4. Menjalin dan mempersatukan orang-orang yang melakukan kegiatan yang sama atau yang hampir sama. 5. Memberikan orang tersebut dengan kekuasaan untuk melakukan pekerjaannya. Dari unsur-unsur di atas dapat diambil suatu kesimpulan bahwa managemen yang baik adalah managemen yang tau apa tujuan yang hendak dicapai, memiliki kemauan untuk mewujudkan keinginan tersebut dan melaksanakan tugas dan kewajiban masing-masing. Sebagai lembaga pendidikan yang masih “merah”, sebenarnya pesantren Darul Arafah belumlah biasa dikatakan berhasil sebagai sebuah institusi pendidikan. Namun sebagai lembaga yang perduli akan dunia pendidikan walaupun belum bisa dikatakan sebagai suatu keberhasilan, pesantren Darul Arafah berupaya melakukan hal-hal terbaik yang bisa dilakukan. Hal-hal yang telah dilakukan pesantren Darul Arafah antara lain: 1. Ikut serta dalam program kerja pemerintah dalam usaha mencerdaskan bangsa khususnya dalam bidang pendidikan. 2. Membantu anak-anak warga sekitar Desa Lau Bekeri, anak-anak yatim piatu dan fakir miskin dengan cara memberikan beasiswa kepada mereka untuk belajar di pesantren Darul Arafah. Jadi bantuan yang diberikan pesantren bukan sekedar uang namun pendidikan yang dipercaya akan berguna untuk masa depan mereka. 3. Mengembangkan agrobisnis, pertanian, dan beberapa bentuk usaha lain yang dapat menunjang kelanjutan pesantren Darul Arafah. Universitas Sumatera Utara 4. Mengadakan kegiatan-kegiatan sosial dan kegiatan yang berhubungan dengan dunia pendidikan seperti lomba pidato dalam bahasa Inggris, Arab dan Indonesia. 5. Membina hubungan dengan beberapa Universitas dan Institut di Luar negeri sehingga akan memudahkan alumni-alumni pesantren Darul Arafah untuk melanjutkan pendidikan mereka disana. 6. Merintis pesantren yang membina Santridyah dilingkungan pesantren Darul Arafah. Selain dari kelebihan yang dimiliki pesantren Darul Arafah secara jujur harus diakui bahwa masih banyak kelemahan-kelemahan disana sini yang semestinya harus dibenahi oleh pesantren Darul Arafah. Tak ada gading yang tak retak begitu juga dengan pesantren Darul Arafah. Kelemahan yang paling menonjol adalah sistem managemen yang masih bersifat familiar yang bahkan hal tersebut terjadi sampai sekarang. Rasulullah dalam hadist riwayat Bukhari bersabda: “Apabila diserahkan urusan kepada yang bukan ahlinya tunggulah saat kehancurannya”. Menurut penulis sudah saatnya pesantren Darul Arafah memiliki seorang Direktur seperti yang diterapkan oleh pesantren Ngruki Surakarta, dimana Direktur ini dibantu oleh beberapa Pembantu Direktur. Direktur inilah yang akan memanage segala kegiatan pendidikan di pesantren Darul Arafah dan yang terpenting adalah bahwa Direktur ini merupakan orang dari luar keluarga Bapak H. Amrullah Naga Lubis. Dengan perubahan ini akan kita lihat bagaimana perubahan yang akan terjadi pada pesantren Darul Arafah dimana perubahan ini diharapkan merupakan yang terbaik buat pesantren Darul Arafah. Selain itu guru-guru yang mengajar bisa dikatakan belum professional, penulis mengatakan demikian karena belum ada peningkatan yang Universitas Sumatera Utara dilakukan oleh para guru mengenai kemampuan berbahasa Inggris walaupun pengurus pesantren sudah berani mengatakan bahwa bahasa pengantar di pesantren Darul Arafah adalah bahasa Inggris dan Arab. Managemen pesantren Darul Arafah harus memiliki penyusunan data yang baik. Hal ini perlu dibenahi mengingat data-data dan arsip mengenai pesantren Darul Arafah merupakan hal yang penting sehingga jika sewaktu-waktu dibutuhkan akan memudahkan pencarian data tersebut. Universitas Sumatera Utara BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan