Ciri-ciri Siswa Yang Berminat Belajar

“Selain itu, dalam pembelajaran, menimbulkan rasa ingin tahu dapat di lakukan dengan memberikan pertanyaan-pertanyaan baru tetapi yang masih dapat di pecahkan oleh siswa. Pertanyaan tersebut dapat mendorong minat siswa untuk belajar lebih dalam mengenai suatu topik. ” 30 Dalam pemberian pertanyaan-pertanyaan terhadap siswa diharapkan guru lebih tahu bagaimana kemampuan siswa dalam memecahkan suatu pertanyaan, jangan sampai guru memberikan pertanyaan yang terlampau sulit yang malah berakibat terpecahnya minat belajar siswa itu sendiri, 5 Penelitian Tindakan Kelas Ada tiga kata yang membentuk pengertian penelitian tindakan kelas maka ada tiga pengertian yang akan diterangkan. a. Penelitian – menunjuk pada suatu kegiatan mencermati suatu obyek dengan menggunakan cara dan aturan metodologi tertentu untuk memperoleh data atau informasi yang bermanfaat dalam meningkatkan mutu suatu hal yang menarik minat dan penting bagi peneliti b. Tindakan – menunjuk pada suatu gerakan kegiatan yang sengaja dilakukan dengan tujuan tertentu. Dalam penelitian berbentuk rangkaian kegiatan siklus untuk siswa. c. Kelas – kelas adalah sekelompok siswa yang dalam waktu yang sama, menerima pelajaran yang sama dari guru yang sama pula. 31 Dengan menggabungkan batasan penelitian tiga kata tersebut segera dapat di simpulkan bahwa penelitian tindakan kelas merupakan suatu pencermatan terhadap kegiatan yang sengaja di munculkan dan dalam sebuah kelas. Rapoport 1970, dalam Hopkins, 1993 mengartikan “penelitian tindakan kelas untuk membantu seseorang dalam mengatasi secara praktis persoalan 30 Dina Mustafa, Memotivasi Mahasiswa Untuk Kuliah Dan Belajar Sepanjang Hayat Jakarta : PAU-PPAI-Universitas terbuka, 2001 hal. 16 31 Suharsimi Arikunto, penelitian tindakan kelas Jakarta : PT bumi aksara, 2007 hal 2 yang dihadapi dalam situasi darurat dan membantu tujuan pencapaian ilmu sosial dengan kerjasama dalam kerangka etika yang disepakati bersama. ” 32 Jadi penelitian tindakan kelas itu sendiri adalah suatu kegiatan yang dimunculkan didalam kelas guna mengatasi persoalan yang ada didalam proses belajar mengajar demi mencapai tujuan dari pembelajaran yang maksimal. Ada beberapa prinsip yang di kembangkan dalam penelitian tindakan kelas, yakni 1. Kegiatan nyata dalam situasi rutin 2. Adanya kesadaran diri untuk memperbaiki kinerja 3. SWOT sebagai dasar berpijak SWOT sendiri terdiri atas unsur S-Strength kekuatan, W- Weaknesses kelemahan, O-oppourtunity kesempatan dan T-Threat ancaman 4. Upaya empiris dan sistemik 5. Ikuti prinsip SMART dalam perencanaan Prinsip SMART itu sendiri memiliki arti dari setiap hurufnya S- Specific khusus, M-Managable dapat dikelola, A-Acceptable dapat diterima lingkungan, R-Realistic operasional dan T-Time bound terencana 33 Ada beberapa ahli yang mengemukakan : “Model penelitian tindakan dengan bagan yang berbeda, namun secara garis besar ada empat tahap yang lazim dilalui, yaitu 1 perencanaan, 2 pelaksanaan, 3 pengamatan, dan 4 refleksi. ” 34 Dalam tahap perencanaan, disini peneliti dapat menyusun rancangan tindakan yang akan dilakukan. Kemudian peneliti dapat melaksanakan ada yang telah direncanakan dalam tahap perencanaan dan juga melakukan observasi secara bersamaan didalam tahap pelaksanaan tindakan. Setelah 32 Rochiati Wiriaatmadja, Metode Penelitian Tindakan Kelas, Bandung : PT Remaja Rosdakarya, 2009 hal. 12 33 Suharsimi Arikunto, penelitian tindakan … hal 6 34 Suharsimi Arikunto, penelitian tindakan … hal 16 mengetahui hasil observasi, peneliti dan kolaborator dapat mendiskusikan hasil dari observasi itu sendiri yang dikembangkan menjadi suatu tindakan refleksi yang dapat digunakan untuk siklus selanjutnya.

B. Kerangka Berpikir

Menurut Moh. Uzer Usman, “Keterlibatan siswa dalam belajar mengajar erat kaitannya dengan sifat-sifat murid. Baik yang bersifat kognitif seperti kecerdasan dan bakat maupun yang bersifat afektif seperti motivasi, rasa percaya diri dan minat. ” 35 Dalam suatu kegiatan belajar mengajar yang baik haruslah di mulai dari keinginan para siswa untuk mengikuti kegiatan belajar mengajar yang diadakan maupun ketertarikannya akan materi yang akan disampaikannya dan hal ini berhubungan dengan minat. “Peranan minat dalam belajar itu sendiri yaitu sebagai motivating force yakni sebagi kekuatan yang akan mendorong siswa untuk belajar. ” 36 Oleh karena itu seorang siswa yang sudah memiliki minat dalam proses belajar mengajar yang akan dilakukan tentu ini akan menjadi suatu keberhasilan bagi tugas seorang guru selain mengajar, mendidik, dan melatih siswa. Minat adalah rasa suka dan perhatian seseorang terhadap sesuatu baik manusia, benda atau kegiatan yang membuat orang tersebut merasa terikat dan memberikan perhatian penuh terhadap suatu obyek yang disukainya tanpa adanya perintah atau paksaan dari luar. Berdasarkan pengertian minat, siswa yang memiliki minat dalam suatu pelajaran, maka sudah pasti ia akan memberikan perhatian yang penuh terhadap pelajaran tersebut, perasaan senang, perasaan tertarik, giat belajar, mengerjakan tugas dan menaati peraturan pada proses pelajaran tersebut agar proses belajarnya berjalan dengan baik dan tidak teganggu dengan apapun yang 35 Moh. Uzer Usman, Menjadi Guru Profesional Bandung : PT Remaja Rosdakarya, 2005 hal. 27 36 H.M. Alisuf Sabri, Psikologi Pendidikan Jakarta : Pedoman Ilmu Jaya, 1996 hal. 85 dapat merusak proses belajar. Minat dan belajar tidak dapat dipisahkan, karena keduanya adalah satu kesatuan. Balajar tanpa minat, maka proses tersebut tidak akan berjalan dengan baik. Minat juga memiliki andil yang besar dalam keberhasilan prestasi siswa di sekolah. Bukan hanya dalam bidang-bidang pelajaran tertentu saja minat ini di butuhkan, melainkan untuk semua bidang mata pelajaran. Menurut Pupuh Fathurrohman, “salah satu fungsi penggunaan media dalam proses pembelajaran adalah meningatkan motivasi siswa dalam mempelajari sesuatumenimbulkan kegairahan belajar. ” 37 Untuk memberikan minat yang tinggi terhadap siswa di sekolah diketahui guru dapat menggunakan berbagai media pembelajaran. Salah satunya adalah media visual. Media visual adalah media yang melibatkan media pengelihatan. Media visual dapat meningkatkan minat yang ada dalam diri siswanya, berupa hasrat dan dorongan untuk belajar. Sebagimana mestinya hasrat dan dorongan belajar siswa akan timbul jika media pembelajaran yang digunakan menyenangkan dan juga membuat adanya rasa ketertarikan siswa terhadap materi yang akan di ajarkannya. Siswa akan lebih mudah untuk mempelajari suatu materi ajar bila guru menggabungkannya dengan media visual yang berisikan dengan nama-nama, warna-warni gambar, dan situasi-situasi ini secara tidak langsung akan mempermudah siswa untuk mengingat serta menghafalnya dengan mudah. Akan tetapi hasil belajar akan lebih maksimal bilamana pada anak memiliki minat untuk mempelajari lebih dalam mengenai sesuatu yang dianggapnya penting bagi dirinya. Tentu kuatnya tekad minat tergantung pada macam-macam faktor, antara lain nilai tujuan pelajaran itu bagi anak dan cara penyampaiannya. Metode penelitian berupa penelitian tindakan kelas diharapkan lebih dapat memberikan kejelasan mengenai pokok-pokok permasalahan yang terjadi dalam 37 Pupuh Fathurrohman, Strategi Belajar Mengajar Bandung : PR Refika Aditama, 2007 hal. 67 proses pembelajaran. Penelitian tindakan kelas adalah suatu pencermatan terhadap kegiatan yang sengaja di munculkan dan dalam sebuah kelas. Dengan menggunakan media visual di dalam proses pembelajaran di harapkan dapat meningkatkan minat belajar IPS siswa dan dengan menggunakan metode penelitian tindakan kelas akan memberikan kejelasan mengenai tindakan yang di lakukan tersebut.