Sehingga di sini peneliti menggunakan media visual berupa poster dan juga papan pembalik sebagai media pembelajaran yang menunjang proses pembelajaran guna
meningkatkan minat belajar siswa dan mencapai KKM yang maksimal.
Dengan demikian, penerapan penggunaan media visual berupa gambar diharapkan dapat menumbuhkan minat belajar IPS, yang pada dasarnya siswa
sekolah dasar masih berada pada tahap konkrit. Dengan penggunaan media visual berupa gambar dapat memudahkan siswa sekolah dasar dalam mengkonkritkan
hal-hal yang dianggapnya membingungkan. Namun minat bukanlah akhir dari siklus pembelajaran, tetapi ia merupakan awal dari siklus pembelajaran
berikutnya. Starting point inilah yang melatarbelakangi untuk melakukan pengkajian dan penelitian secara lebih mendalam mengenai penggunaan media
visual dalam meningkatkan minat belajar siswa.
Dari hal-hal yang ditemukan di atas maka penulis tertarik untuk menyusun laporan penelitian ini dengan judul
“Penggunaan Media Visual Dalam Meningkatkan Minat Belajar IPS Siswa di SDN Pondok Pinang 012 Pagi
Jakarta ” .
B. Identifikasi Masalah
Dari latar belakang yang dikemukakan di atas dapat di identifikasikan
masalah sebagai berikut :
1. Rendahnya minat belajar IPS yang di miliki siswa terutama siswa sekolah
dasar karena umumnya mereka lebih senang melihat buku-buku bergambar di bandingkan dengan buku IPS yang hanya berisikan tulisan saja.
2. Kurangnya konsentrasi siswa pada saat proses pembelajaran
3. Siswa kesulitan mengingat materi yang disampaikan jika hanya menggunakan
proses pembelajaran yang menggunakan buku penunjang saja 4.
Kurangnya pemahaman siswa akan materi yang disampaikan 5.
Masih kurangnya penggunaan media visual pada proses pembelajaran IPS
C.
Pembatasan Masalah
Agar penelitian ini dapat terarah dan tidak keluar dari pokok permasalahan maka penulis membatasi permasalahannya, yaitu penggunaan media visual dalam
meningkatkan minat belajar IPS siswa di SDN Pondok Pinang 012 Pagi Jakarta.
D. Perumusan Masalah Penelitian
Adapun perumusan masalah penelitian ini adalah :
Apakah penggunaan media visual dalam pembelajaran IPS dapat
meningkatkan minat belajar IPS siswa di SDN Pondok Pinang 012 Pagi Jakarta ? E.
Tujuan Penelitian
Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan di atas, tujuan penulis melakukan penelitian ini adalah untuk mendapatkan gambaran mengenai
bagaimana penggunaan media visual dalam proses pembelajaran IPS dapat meningkatkan minat belajar IPS siswa.
F. Kegunaan Penelitian
Setiap penelitian pada umumnya, mengharapkan adanya manfaat dari penelitian yang dilakukannya. Oleh karena itu dalam penelitian ini diharapkan
memiliki manfaat penelitian sebagai berikut :
a. Secara Teoritis
Secara umum hasil yang diperoleh dari penelitian ini diharapkan dapat dijadikan bahan masukkan bagi program pendidikan IPS dan juga dapat
memberikan tambahan wawasan yang berkaitan dengan penggunaan media visual dalam pembelajaran IPS.
b. Secara Praktis
Bagi siswa : Pelaksanaan penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan
minat belajar IPS siswa. Bagi guru : Menjadi bahan masukkan guru dalam merencanakan media
pembelajaran yang baik sehingga tujuan pendidikan dapat tercapai, khususnya pada mata pelajaran IPS dan pada
semua mata pelajaran umumnya, agar proses belajar mengajar menjadi efektif.
Bagi sekolah : Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan informasi bagi kepala sekolah dalam menempatkan guru yang sesuai
dengan bidangnya. Bagi penulis : Dapat memahami lebih jauh tentang pemilihan media
pembelajaran yang tepat dalam pembelajaran IPS sebagai bekal dikemudian hari.
Bagi pembaca : Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan suatu kajian yang menarik yang perlu di teliti lebih lanjut dan mendalam.
BAB II LANDASAN TEORI DAN KERANGKA BERPIKIR
A. LANDASAN TEORI
1. Hakikat Media
a. Pengertian Media
Kata media berasal dari bahasa latin dan merupakan bentuk jamak dari kata medium, yang secara harfiah berarti perantara atau pengantar.
Dengan demikian, media merupakan wahana penyalur informasi belajar atau penyalur pesan.
Bila media adalah sumber belajar, maka secara luas maka media dapat di artikan dengan manusia, benda, ataupun peristiwa yang
memungkinkan anak didik memperoleh pengetahuan dan keterampilan. Media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat
digunakan untuk menyalurkan pesan bahan pembelajaran, sehingga dapat merangsang perhatian, minat, pikiran, dan perasaan siswa dalam
kegiatan belajar untuk mencapai tujuan belajar. Proses pembelajaran mengandung lima komponen komunikasi, guru komunikator, bahan
pembelajaran, media pembelajaran, siswa komunikan, dan tujuan pembelajaran.
6
Dalam proses belajar mengajar kehadiran media mempunyai arti yang cukup penting. Karena dalam kegiatan tersebut ketidakjelasan bahan
yang disampaikan dapat dibantu dengan menghadirkan media sebagai perantara. Kerumitan bahan yang akan disampaikan kepada anak didik
dapat disederhanakan dengan bantuan media. Media dapat mewakili apa yang kurang mampu guru ucapkan melalui kata-kata atau kalimat tertentu.
Bahkan keabstrakan bahan dapat dikonkritkan dengan kehadiran media. Dengan demikian, anak didik lebih mudah mencerna bahan dari pada tanpa
bantuan media. Namun perlu di ingat, bahwa peranan media tidak akan terlihat
bila penggunaannya tidak sejalan dengan isi dari tujuan pengajaran yang telah dirumuskan. Karena itu, tujuan pengajaran haruslah
dijadikan pangkal acuan untuk menggunakan media. Manakala di abaikan, maka media bukan lagi sebagai alat pembantu pengajaran,
tetapi sebagai penghambat dalam pencapaian tujuan secara efektif dan efisien.
7
Oleh karena itu, pemilihan media pembelajaran juga tidak bias lepas dari bagaimana tujuan pembelajaran yang akan dicapai. Penggunaan
media pembelajaran haruslah sesuai dengan tujuan dari pembelajaran tersebut, bilamana ini tidak dilaksakan maka fungsi dari media
pembelajaran tidak akan tercapai dan akan menjadi penghambat dalam proses pembelajaran yang berlangsung.
6
I Wayan Santyasa, Landasan Konseptual Media Pembelajaran, http:file.upi.edudirektoria220fipjur.20pend.20luar20sekolah19470417197303220-
20muliati20purwasasmitamedia_pembelajaran.pdf . 28 Juli 2011
7
Syaiful Bahri Djamarah , Strategi Belajar Mengajar , Jakarta : Rineka cipta, 2002 hal. 136
b. Macam-macam Media
Menurut Syaiful Bahri Djamarah, media yang telah di kenal dewasa ini tidak hanya terdiri dari dua jenis, tetapi sudah lebih dari itu. Klasifikasi
dapat di lihat dari jenisnya, daya liputnya, dan dari bahan serta cara
pembuatannya.
1 Di lihat dari jenisnya, media di bagi ke dalam :
a Media Auditif
Media auditif adalah media yang hanya mengandalkan kemampuan suara saja, seperti radio. Media ini tidak cocok untuk
orang tuli atau orang yang mempunyai kelainan dalam pendengaran. b
Media Visual Media visual adalah media yang hanya mengandalkan media
pengelihatan. Media visual ini ada yang menampilkan gambar diam seperti rangkaian slide foto atau lukisan.
c Media Audiovisual
Media audiovisual adalah media yang mempunyai unsur suara dan unsur gambar. Jenis media ini mempunyai kemampuan yang lebih
baik. Karena meliputi dari kedua jenis media yang pertama dan yang kedua.
2 Di lihat dari daya liputnya, yaitu :
a Media dengan daya liput luas dan serentak
Penggunaan media ini tidak terbatas oleh tempat dan ruang serta dapat menjangkau jumlah anak didik yang banyak dalam waktu
yang sama. Contohnya adalah radio dan televisi. b
Media dengan daya liput yang terbatas oleh ruang dan tempat Media ini dalam penggunaannya membutuhkan ruang dan
tempat yang khusus seperti film, yang dalam penggunaan tempatnya harus pada tempat yang gelap dan tertutup.