Deskripsi Data Hasil Pengamatan

peningkatan minat belajar jelas terlihat dari perbandingan antara pertemuan I dengan pertemuan II yang dilakukan pada siklus I. Hanya saja pada saat penggunaan media visual berupa poster yang ditampilkan untuk menunjang proses pembelajaran tersebut ditempelkan di papan tulis, para siswa kurang konsentrasi dalam hal memperhatikan poster yang sedang diterangkan oleh guru. Hal ini disebabkan adanya beberapa siswa yang mengobrol dengan temannya membicarakan beberapa gambar yang ditampilkan didalam poster. Sehingga memecahkan konsentrasi beberapa siswa lainnya yang ada disekitarnya. Perhatian siswa terhadap materi yang disampaikan oleh guru sangatlah berpengaruh pada kemahiran siswa dalam menjawab soal yang diberikan. Siswa yang memperhatikan sepenuhnya materi yang disampaikan oleh guru dapat dengan baik menjawab soal-soal yang diberikan oleh guru, namun berbeda dengan siswa yang tidak memperhatikan materi yang disampaikan oleh guru, mereka kesulitan mengerjakan soal-soal yang diberikan dan cenderung untuk melihat jawaban dari temannya. Hal ini dikarenakan kebiasaan belajar terdahulu yang terbiasa bertanya pada teman tanpa berusaha secara maksimal jika tidak dapat mengerjakan soal yang diberikan guru. Berdasarkan wawancara pada beberapa siswa, semua siswa yang di wawancarai menyatakan senang dengan menggunakan media visual berupa poster pada saat proses pembelajaran di kelas. Menurut salah satu siswa “ Saya lebih senang belajar menggunakan media gambar-gambar Bu seru habisnya. Udah gitu gambarnya bagus-bagus Bu, jadi saya gampang buat memahami materinya, hehehe kalo bisa ma pake gambar-gambar ajah terus Bu biar belajarnya lebih seru kan jadi semangat, hehe “ Pada pertemuan kedua dilaksnakan tes akhir siklus I. hasil tes tersebut disajikan dalam tabel sebagai berikut : Tabel 4.5 Hasil Tes Siklus I INTERVAL F F RELATIF F RELATIF KUMULATIF 61-70 7 17.5 17.5 71-80 6 15 32.5 81-90 9 22.5 55 91-100 18 45 100 Jumlah 40 Keterangan : Rata-rata = 90,625 Nilai terendah = 70 Nilai tertinggi = 100 Standar deviasi = 4909,375 lihat lampiran Dari hasil tes pada siklus I maka dapat diketahui bahwa nilai terendah siswa adalah 70 dan nilai tertinggi yang diperoleh siswa adalah 100. Dengan rata-rata nilai 90,625 dan standar deviasi 4909,375 . lihat lampiran Hasil observasi terhadap guru yang mengajar oleh observer cukup baik hanya saja guru harus lebih mengarahkan siswa secara jelas dalam belajar dengan menggunakan media dan masih harus meningkatkan penguasaan ruang, teknik dan nada bicara pada saat mengajar. d. Tahap Refleksi Pada pertemuan pertama, terdapat kendala berupa kurangnya rasa perhatian siswa terhadap guru saat guru menerangkan materi. Sehingga masih ada beberapa siswa yang cenderung untuk mengobrol dengan temannya. Hal ini cukup menghambat proses pembelajaran, karena membuat siswa-siswa yang memperhatikan guru saat menerangkan materi menjadi terpecah kosentrasinya saat mendengar beberapa temannya mengobrol. Sehingga guru pun menegur beberapa siswa yang mengobrol saat proses pembelajaran. Dan hal ini harus diwaspadai untuk pertemuan berikutnya agar proses pembelajaranpun akan berjalan lebih baik Pada pertemuan kedua, ketika guru menyampaikan materi dengan menampilkan seluruh poster yang digunakan di tempel di papan tulis, membuat beberapa siswa menjadi terpecah konsentrasinya yang di karena kurang memperhatikan poster yang sedang dijelaskan oleh guru, tetapi memperhatikan beberapa poster lainnya yang terpampang di papan tulis. Hal inilah yang membuat proses pembelajaran yang dilakukan kurang maksimal. Pada siklus I ini, antusias siswa untuk belajar menggunakan media visual berupa gambar yang di bentuk menjadi poster sudah cukup baik, namun kemampuan siswa untuk menanggapi pertanyaan masih sangat kurang sehingga untuk pertemuan selanjutnya pada siklus II siswa harus lebih di motivasi untuk lebih aktif menjawab soal yang diberikan dan guru memberikan nilai tambah bagi siswa yang dapat mengerjakan soal dengan baik. Berdasarkan pengamatan selama kegiatan belajar siklus I terlihat bahwa siswa mempunyai minat yang cukup untuk belajar IPS dengan menggunakan media visual berupa gambar yang di bentuk menjadi poster tersebut, hal ini dapat dilihat dari hasil observasi, hasil wawancara dan juga catatan lapangan. Tetapi masih ada beberapa aspek minat yang belum meningkat, hal ini juga didukung dengan hasil tes akhir siklus I dari beberapa siswa yang masih di bawah nilai rata-rata. 2. Siklus II a. Tahap Perencanaan Tahap perencanaan siklus II ini dimulai dengan menyiapkan rencana pembelajaran, menyiapkan media dan materi ajar, menyiapkan soal latihan dan PR, menyiapkan soal tes akhir siklus II dan keperluan pembelajaran lainnya. Berdasarkan hasil refleksi dari siklus I, pada siklus II ini peroses pembelajaran di dalam kelas haruslah lebih diarahkan. Materi yang diberikan pada setiap pertemuan diatur waktunya agar siswa lebih terarah dan teratur dalam mempelajari materi yang diberikan. Beberapa siswa yang cenderung untuk mengobrol dengan temannya saat proses pembelajaran harus lebih diperhatikan saat proses pembelajaran agar tidak mengganggu konsentrasi beberapa teman lainnya. Kemudian untuk media pembelajaran yang digunakan pada siklus I adalah media visual berupa poster yang dianggap kurang efektif penggunaannya dalam memfokuskan siswa terhadap materi yang disampaikan, sehingga untuk siklus II ini peneliti menggunakan media visual berupa papan pembalik dengan tujuan agar siswa lebih dapat fokus terhadap materi yang disampaikan dan menjadi pembelajaran lebih maksimal. Materi yang diberikan pada siklus II diantaranya mengenai masalah pribadi dan masalah sosial yang terjadi di lingkungan sekitar kita. Target pada siklus II ini yakni minat belajar IPS siswa dengan menggunakan media visual berupa gambar haruslah lebih meningkat dibandingkan dengan minat belajar yang telah di dapat pada siklus I dan hal ini juga ditunjukkan dengan lebih tinggi hasil rata-rata tes keseluruhan siswa. b. Tahap Pelaksanaan Siklus II terdiri dari dua pertemuan dengan pokok-pokok pembahasan yaitu membedakan masalah pribadi dengan masalah sosial di lingkungan setempat dan juga beberapa masalah sosial seperti masalah kejahatan, masalah sampah, masalah pencemaran limbah dan juga masalah obat-obatan terlarang Pertemuan I. Dan pada pertemuan selanjunya akan di bahas mengenai masalah sosial di lingkungan setempat mengenai masalah kebakaran, masalah perilaku tidak disiplin dan masalah fasilitas umum Pertemuan II. Rencana pengajaran untuk siklus II dapat di lihat pada lampiran. Adapun uraian proses pembelajaran pada siklus II adalah sebagai berikut : 1 Pertemuan pertama Senin, 23 Mei 2011 Proses pembelajaran dimulai dengan mengkondisikan kelas oleh guru agar pembelajaran berjalan dengan tertib dan efektif. Kemudian siswa diarahkan untuk mempelajari materi yang diberikan. Pada pembelajaran ini media visual yang digunakan adalah media visual berupa gambar yang di bentuk menjadi papan pembalik. Pada awal proses pembelajaran guru menjelaskan bagimana peta konsep yang telah di buat untuk lebih terarah dalam pencapaian materinya. Kemudian guru mulai menampilkan gambar- gambar yang ada pada papan pembalik tersebut agar penyampaian materi menjadi lebih menarik minat belajar siswa. Pada saat guru menggunakan media visual berupa papan pembalik konsentrasi siswa terhadap materi lebih terarah. Hal ini dikarenakan guru hanya menampilkan gambar yang sesuai dengan materi yang sedang diajarkan. Berbeda dengan penggunaan media visual berupa poster yang sedikit memecah konsentrasi beberapa siswa. 2 Pertemuan kedua Rabu, 25 Mei 2011 Pertemuan kali ini dimulai dengan siswa mengumpulkan PR yang telah diberikan pada pertemuan sebelumnya. Ada beberapa siswa yang tidak mengumpulkan PR dikarenakan mereka tidak memiliki bahan untuk mengerjakan tugas kliping yang diberikan oleh guru. Materi yang harus dikuasai siswa pada pertemuan ini adalah beberapa masalah sosial yakni masalah kebakaran, masalah fasilitas umum dan juga masalah perilaku tidak disiplin. Pada saat membahas masalah sosial berupa perilaku tidak disiplin ketidaktenangan siswa dalam mengikuti proses pembelajaran mulai terlihat. Hal ini dikarenakan beberapa siswa yang memberikan contoh mengenai perilaku tidak disiplin di dalam kelas dan mereka pun saling tuding untuk hal ini. Pada akhir dari pertemuan ini, dilaksanakan pula tes akhir siklus II untuk pokok pembahasan masalah pribadi dan masalah sosial di lingkungan setempat. Soal yang diberikan kepada siswa terdiri dari 10 nomor pilihan ganda dan juga 5 nomor soal isian yang disesuaikan dengan indikator pembelajaran yang ingin di capai untuk pokok pembehasan tersebut. Tes ini dilakukan untuk mengetahui tingkat penguasaan materi yang telah diajarkan dan untuk mengetahui apakah ada peningkatan hasil belajar antara siklus I dengan siklus II. c. Tahap Observasi Pembelajaran pada siklus II ini secara umum dapat dikatakan sudah baik, pada pertemuan pertama dan kedua pada siklus II proses pembelajaran berjalan dengan tertib dan lancar. Siswa tetap semangat belajar IPS dengan menggunakan media visual berupa gambar yang di bentuk menjadi papan pembalik, meskipun ada beberapa siswa yang menyatakan lebih senang menggunakan poster dalam proses pembelajaran dibandingkan dengan papan pembalik. Hasil pengamatan tentang aktivitas siswa melalui lembar observasi dapat di lihat pada tabel berikut ini : Tabel 4.6 Hasil Obesrvasi Siklus II No Aspek Yang Diamati Pertemuan I Pertemuan II 1 2 3 4 1 2 3 4 1 Media visual yang digunakan mudah dipahami oleh siswa 13 27 15 25 2 Media visual dapat dilihat dengan baik oleh siswa 10 30 8 32 3 Media visual mendukung 15 25 15 25  Catatan : Nilai yang diperoleh berdasarkan jumlah seluruh nilai observasi dari setiap siswa Ket : 1 = Buruk, 2 = Cukup, 3 = Baik, 4 = Sangat Baik Pada pertemuan kedua peneliti melakukan akhir dari siklus II dengan memberikan tes akhir siklus kepada siswa. Sebagian siswa tampak tekun dalam mengerjakan soal-soal yang diberikan. Namun ketergantungan siswa terhadap temannya mulai berkurang dibandingakan dengan siklus I, yang masih terlihat beberapa siswa memiliki ketergantungan terhadap temannya. Dan siswa pun dapat menyelesaikan soal tes dengan waktu yang telah di tentukan. Berdasarkan pengamatan terhadap pelaksanaan pengajaran guru oleh observer menunjukkan guru melaksanakan pengajaran dengan baik, hasil observasi dapat di lihat pada lampiran. Hasil belajar siswa yang diperoleh dari tes akhir siklus II pada akhir pertemuan ke dua sebagai berikut : materi yang disampaikan oleh guru 4 Perasaan senang ketika menggunakan media visual dalam proses pembelajaran IPS 2 15 23 17 23 5 Siswa memperhatikan pelajaran dengan baik saat guru menggunakan media visual 2 19 19 10 30 6 Siswa aktif dalam proses pembelajaran dikelas 6 11 23 3 8 29 7 Siswa mengerjakan dan mengumpulkan tugas dengan tepat waktu 2 9 29 2 4 13 21 8 Siswa mematuhi peraturan yang berlaku saat proses pembelajaran IPS dimulai 1 14 25 10 30 Tabel 4.7 Hasil Tes Siklus II INTERVAL F F RELATIF F RELATIF KUMULATIF 61-70 1 2.5 2.5 71-80 3 7.5 10 81-90 21 52.5 62.5 91-100 15 37.5 100 Jumlah 40 Keterangan : Rata-rata = 94,875 Nilai terendah = 75 Nilai tertinggi = 100 Standar deviasi = 1224,375 lihat lampiran Pada hasil tes yang telah dilakukan di silkus II maka di dapatkan hasil yakni rata-rata nilai yang diperoleh oleh siswa mengalami peningkatan dari siklus I, pada siklus II ini siswa memperoleh nilai rata- rata 94,875 dengan nilai terendah adalah 75 dan nilai tertinggi adalah 100. Dan standar deviasi untuk tes akhir siklus II ini adalah 1224,375. lihat lampiran d. Tahap Refleksi Kemampuan siswa dalam memahami materi dengan menggunakan media visual berupa gambar sudah sangat baik, pengontrolan siswa yang lebih ekstra terhadap siswa yang kemampuannya masih lemah membuat proses pembelajaran yang dilakukan pada siklus II menjadi lebih baik di bandingkan dengan pembelajaran yang dilakukan pada sisklus I. Pada materi yang membahas mengenai masalah pribadi dan masalah sosial di lingkungan setempat siswa terlihat lebih tekun dan sungguh-sungguh dalam mempelajarinya. Media visual berupa gambar yang ditampilkan pun sangat menunjang proses pembelajaran yang dilakukan, selain dapat memperjelas materi, media visual pun memegang peranan yang cukup penting di dalam kemampuan siswa untuk megingat materi yang telah disampaikan. Penggunaan media visual berupa papan pembalik di rasa lebih efektif digunakan jika dibandingkan dengan penggunaan media visual berupa poster. Pada proses pembelajaran siswa lebih dapat memfokuskan perhatian dengan memperhatikan media pembelajaran yang digunakan dan juga materi yang disampaikan oleh guru. Guru hanya menampilkan gambar yang dianggap sesuai dengan materi yang sedang dijelaskan sehingga perhatian siswapun menjadi terfokuskan. Berdasarkan pengamatan melalui lembar observasi ternyata hasil belajar siswa yang memiliki minat belajar IPS sudah sangat baik dengan adanya penggunaan media visual dalam proses pembelajaran. Hasil belajar yang diperoleh dari siklus II sudahlah sangat baik dan di atas KKM yang telah ditentukan oleh sekolah. Serta rata-rata yang diperoleh untuk mata pelajaran IPS lebih meningkat jika di bandingkan dengan rata-rata yang diperoleh dari siklus I.

B. Pemerikasaan Keabsahan Data

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini diantaranya angket minat belajar IPS siswa. Sebelum instrumen minat belajar ini pakai maka dilakukan uji validitas dan reliabilitas. Peneliti memberikan angket di awal siklus dan di akhir siklus. Dari 40 pernyataan yang terdiri dari 20 pernyataan minat belajar dan 20 penggunaan media visual, pernyataan yang valid untuk minat belajar sebanyak 17 pernyataan dan 15 pernyataan valid untuk pernyataan media visual. Angket diberikan pertama kali pada tanggal 8 Mei 2011 dan kemudian diberikan kembali pada tanggal 25 Mei 2011 pada akhir penelitian berlangsung. Hal ini dilakukan untuk mengetahui apakah ada peningkatan skor minat belajar IPS setelah siswa diberi perlakuan berupa penggunaan media visual dalam pembelajaran IPS. Selain menggunakan angket untuk mengetahui peningkatan minat belajar siswa digunakan pula lembar observasi, wawancara dan catatan lapangan untuk mengetahui aktivitas siswa pada setiap pertemuan baik di siklus I maupun di siklus II. Untuk mengetahui apakah data yang diperoleh valid dan memiliki tingkat kepercayaan yang tinggi maka dilakukanlah member chek. Kegiatan ini meliputi memeriksa kembali keterangan atau informasi yang diperoleh selama observasi dari narasumber, memeriksa apakah informasi yang diperoleh itu tetap sifatnya atau tidak berubah-ubah sehingga dapat dipastikan keajegannya, dan memastikan kebenaran data. Selain melakukan member chek, untuk memperoleh data yang absah maka dilakukan juga teknik triangulasi melalui pengamatan terhadap aktivitas siswa, apakah menunjukkan peningkat minat belajar IPS dengan menggunakan media visual berupa gambar. Hal ini bertujuan untuk menggali data dari sumber yang sama dengan menggunakan cara yang berbeda. Diskusi dengan guru kolaborator tentang hasil observasi yang diperoleh, dibaca- baca ulang dan melakukan reduksi data, yaitu menghilangkan data yang relevan dengan fokus penelitian. Hal ini bertujuan agar data atau informasi yang diperoleh sesuai dengan keadaan yang sebenarnya. Untuk mengetahui apakah hasil wawancara dengan siswa tentang persepsi siswa terhadap media dan dampaknya bagi peningkatan motivasi siswa di dapat informasi yang sesuai dengan keadaan yang sebenarnya, wawancara di lakukan secara berulang di setiap akhir pertemuan. Siswa yang di pilih saat wawancara di ambil berdasarkan prestasi belajarnya yang rendah, sedang dan juga tinggi. Hal ini dilakukan agar informasi yang diperoleh dapat mewakili siswa-siswa dalam kelas secara keseluruhan. Wawancara juga dilakukan terhadap guru kolaborator untuk mengetahui seberapa efektif penggunaan media visual dalam meningkatkan minat belajar IPS siswa. Untuk mengetahui tingkat pemahaman siswa dilakukan dengan memeriksa hasil tes akhir siklus siswa. Soal yang dibuat disesuaikan dengan kurikulum sekolah mengenai kompetensi dasar dan indikator pembelajaran yang ingin dicapai. Soal tersebut sebelumnya di konsultasikan dengan guru mitra kolaborator yang merupakan guru mata pelajaran IPS di SDN Pondok Pinang 012 Pagi Jakarta. C. Analisis Data Tahap analisis dimulai dengan membaca keseluruhan data yang ada dari berbagai sumber. Data yang diperoleh dari kalimat-kalimat bermakna dan alamiah. Untuk data hasil angket minat belajar IPS dan juga angket persepsi siswa terhadap media visual serta hasil tes akhir siklus di buat dengan menggunakan analisis statistik deskriptif. Hasil pengamatan siklus I diperoleh data bahwa siswa cukup senang dan semangat belajar menggunakan media visual. Namun aktivitas siswa dalam menanggapi pertanyaan, kesungguhan dalam menjawab soal, memperhatikan penjelasan guru belum mengalami perubahan dibandingkan dengan penelitian pendahulu. Pada siklus I pembelajaran tidak dapat berjalan dengan maksimal karena kurangnya konsentrasi beberapa siswa yang cenderung untuk mengobrol dengan teman dan juga terpecahnya konsentrasi siswa yang dikarenakan tampilan keseluruahan poster yang ada di papan tulis. Padahal konsentrasi penuh siswa sangatlah diperlukan untuk mendukung proses pembelajaran yang efektif. Setelah mewawncarai guru kolaborator hal ini dikarenakan belum terbiasanya siswa dengan pengajar baru dan juga kurangnya penguasaan kelas yang dilakukan oleh guru sehingga menimbulkan hal yang demikian. Salah satu hal yang menarik bagi siswa dalam penggunaan media visual berupa poster adalah gambar-gambar yang menarik. Sehingga siswa lebih dapat memahami materi dengan dukungan gambar-gambar pada poster. Jadi unsur gambar yang ada pada poster juga sangat mendukung keberhasilan penyampaian materi oleh guru. Selain itu tampilan poster yang penuh dengan animasi dan warna-warna yang menarik menjadi daya tarik tersendiri bagi para siswa untuk mempelajari pelajaran IPS dengan menggunakan media visual. Pada siklus II, dari aktivitas siswa yang diamati terlihat bahwa minat belajar siswa mengalami peningkatan yang cukup baik jika dibandingkan dengan siklus I. Proses pembelajaran yang dilakukan pun berjalan dengan baik dan tertib. Kondisi kelas yang siap dan peralatan yang lengkap sangatlah membantu proses pembelajaran menjadi lebih efektif dibandingkan dengan pertemuan-pertemuan sebelumnya. Kemampuan siswa dalam menjelaskan media visual yang digunakan sudah sangat baik, sangat berpengaruh terhadap kemampuan siswa dalam memahami materi yang diberikan. Berdasarkan pengamatan, sebagian siswa sudah memiliki minat belajar yang cukup baik dengan menggunakan media visual. Siswa datang tepat waktu, semangat belajar, aktif dan tidak putus asa dalam menjawab soal serta dapat menanggapi pertanyaan dengan baik. Berdasarkan wawancara terhadap beberapa siswa, mereka berpendapat bahwa belajar dengan menggunakan media visual membuat mereka terdorong untuk lebih siap dalam belajar, agar dapat mengerjakan soal latihan dengan baik yang diberikan guru. Analisis untuk data hasil angket minat belajar IPS dan juga angket mengenai persepsi siswa terhadap media visual dilakukan dengan menghitung presentasi dari masing-masing skor yang diperoleh. Rata-rata hasil skor minat belajar IPS awal dan akhir memiliki perbedaan yang cukup besar, skor minat belajar IPS awal yakni 2107 dan skor minat belajar akhir yakni 2318. Sedangkan untuk angket persepsi awal siswa terhadap media visual yakni 2052 dan skor akhir yang dihasilkan yakni 2122. Di lihat dari total skor yang diperoleh menunjukkan bahwa indikator keberhasilan sudah di capai.

D. Interpretasi Hasil Analisis

Hasil pengamatan pada penelitian ini menunjukkan bahwa siswa menyenangi proses pembelajaran IPS dengan menggunakan media visual berupa poster dan juga papan pembalik. Perasaan senang yang mereka miliki pada suatu pembelajaran akan di tunjukkan dari sikapnya selama proses pembelajaran, yang akhirnya akan meningkatkan minat belajar siswa dalam pembelajaran IPS. Peningkatan minat belajar IPS siswa dapat di lihat dari minat belajar IPS siswa sebelum tindakan dengan minat belajar IPS siswa setelah tindakan yang di ungkapkannya dalam wawancara yang dilakukan pada penelitian. Pada awal penelitian memang sudah terlihat sebagian siswa yang mempunyai minat besar terhadap mata pelajaran IPS, namun masih ada sebagian siswa yang kurang berminat terhadap mata pelajaran IPS itu sendiri. Tetapi setelah menggunakan media visual berupa poster mulai terjadi perubahan positif pada diri siswa. Siswa mulai menyenangi mata pelajaran IPS, hal ini dikarenakan penggunaan media visual berupa gambar yang telah dikemas dalam bentuk poster lebih mudah di pahami oleh siswa, siswa dalam proses pembelajaran dapat mendengarkan penjelasan dari guru dan juga melihat bagaimana penjelasan yang guru sampaikan ada di dalam media visual yang digunakan. Kemudian pada siklus II terjadi lagi peningkatan minat belajar IPS di mana sebagian besar siswa merasakan adanya perubahan bahkan siswapun merasa perubahan pada diri siswa lainnya. Salah satu perubahan tersebut adalah suasana kelas yang menyenangkan saat belajar IPS dan siswapun menjadi aktif dalam proses pembelajaran di kelas. Pada siklus II ini, konsentrasi siswa lebih dapat terarah jika dibandingkan dengan siklus I hal ini di karenakan penggunaan media visual berupa papan pembalik yang lebih tepat digunakan di bandingkan dengan media visual berupa poser pada siklus sebelumnya. Pada siklus I masih banyak terdapat kekurangan dalam proses pembelajaran sehingga hasil yang diinginkan belum tercapai secara maksimal. Misalnya pada siklus I masih ada beberapa siswa yang mengobrol dengan teman sebangkunya sehingga membuat suasana kelas menjadi kurang kondusif. Oleh karena itu pembelajaran harus terus dilakukan dengan perbaikan-perbaikan yang ada. Pada siklus II dilakukan tindakan-tindakan perbaikan sehingga secara keseluruhan hasil minat belajar dan juga prestasi yang dihasilkan siswa mengalami peningkatan. Berdasarkan hasil pengamatan yang telah dilakukan, baik berupa wawancara, lembar observasi dan juga angket yang disebar keseluruh siswa dapat disimpulkan bahwa penggunaan media visual berupa poster dan juga papan pembalik dapat meningkatkan minat belajar IPS siswa. E. Pembahasan Temuan Penelitian “Abd. Rachman Abror mengatakan bahwa tidak semua siswa memulai bidang studi karena faktor minatnya sendiri. Ada siswa yang mengembangkan minatnya terhadap pelajaran tersebut karena pengaruh dari gurunya, teman sekelasnya ataupun orang tuanya. ” 41 Dan seperti yang dikatakan oleh Oemar Hamalik, menurutnya media pendidikan membangkitkan keinginan dan minat-minat yang baru. Melalui alatmedia para siswa akan memperoleh pengalaman lebih luas dan lebih kaya. Dengan demikian persepsi akan menjadi lebih tajam dan pengertiannya akan menjadi lebih tepat. Dan akan menumbuhkan keinginan-keinginan dan minat belajar yang baru. 42 Dari kedua pernyataan di atas guru haruslah bisa menumbuhkan minat belajar siswa salah satunya dengan penggunaan media visual yang dapat meningkatkan minat belajar siswa. Penggunaan media visual dalam kegiatan belajar mengajar pada pokok pembahasan alat transportasi dan juga masalah- 41 Abd Rachman Abror, Psikologi Pendidikan Yogyakarta : PT Tiara Wacana Yogya, 1993 cet 4 hal. 112 42 Oemar Hamalik, Media Pendidikan Bandung : PT Citra Aditya Bakti, 1994 hal. 18