Implikasi terhadap Pembelajaran Bahasa Indonesia

2 Mengacu kepada RPP Sekolah Menengah Pertama SMP Standar Kompetensi : Mengungkapkan berbagai informasi melalui wawancara dan presentasi laporan. Kompetensi Dasar : Berwawancara dengan narasumber dari berbagai kalangan dengan memperhatikan etika berwawancara. Indikator Pembelajaran: 1. Mampu membuat daftar pokok-pokok pertanyaan untuk wawancara. 2. Mampu melakukan wawancara dengan narasumber dari berbagai kalangan dengan memperhatikan etika berwawancara. Tujuan pembelajaran: Siswa mampu melakukan wawancara dengan narasumber dari berbagai kalangan dengan memperhatikan etika berwawancara. 3 Mengacu kepada RPP Sekolah Menengah Atas SMA Standar Kompetensi : Memahami pendapat dan informasi dari berbagai sumber dalam diskusi atau seminar. Kompetensi Dasar : Mengomentari pendapat seseorang dalam suatu diskusi atau seminar. Indikator Pembelajaran: 1. Memahami pendapat yang disampaikan pembicara dalam suatu diskusi atau seminar 2. Mengajukan pertanyaan berkait dengan topik diskusi atau seminar 3. Mengomentari jalannya diskusi atau seminar yang telah berlangsung. Tujuan Pembelajaran: Siswa mampu mengomentari pendapat seseorang dalam suatu diskusi atau seminar. 89 BAB V PENUTUP

A. Simpulan

Penelitian ini menunjukkan bahwa prinsip kerjasama yang dilakukan dalam wacana humor dialog Cekakak-Cekikik Jakarta karya Abdul Chaer lebih besar daripada penyimpangan yang dilakukan. Pematuhan terhadap prinsip kerja sama banyak dilakukan dalam maksim kuantitas, sedangkan penyimpangan yang sering dilakukan terdapat dalam maksim kualitas. Pertuturan dianggap mematuhi maksim kuantitas karena peserta tutur memberikan informasi yang cukup, tidak berlebihan, dan sesuai dengan kebutuhan lawan tutur. Mematuhi maksim kualitas karena memberikan informasi yang benar, logis, tidak direkayasa, dan sesuai dengan fakta. Mematuhi maksim relevansi karena pertuturan relevan dengan topik pembicaraan, dan mematuhi maksim cara karena memberikan informasi yang jelas, tidak membigungkan, dan tidak ambigu. Penyimpangan dalam humor bisa diciptakan dengan teori ketidaksejajaran, pertentangan, dan pembebasan. Selain itu, dalam hubungannya dengan kode bahasa ditemukan tiga cara penciptaan humor, yakni penyimpangan makna, penyimpangan bunyi, dan pembentukan kata baru. Hal tersebut dilakukan melalui penyimpangan kaidah pragmatik berupa prinsip kerja sama. Penyimpangan bisa terjadi juga disebabkan kurangnya kaidah kognitif cognitive rule dengan konteks pembicaraan. Selain itu, penyimpangan sebagai sarana penciptaan humor bertujuan untuk menghibur, menyampaikan kritik sosial, dan membawa pembaca dari keadaan telis ke keadaan paratelis. Implikasi prinsip kerja sama terhadap pembelajaran bahasa Indonesia sangat penting untuk membantu guru menciptakan pembelajaran yang baik dan lancar, serta membantu meningkatkan keterampilan berbicara siswa di dalam berkomunikasi melalui telepon, wawancara, maupun diskusi.

B. Saran

1. Bagi pembaca, ketika melaksanakan aktivitas komunikasi penting memperhatikan kaidah-kaidah di dalam percakapan dan berusaha agar tuturan yang disampaikan tidak berlebihan, benar, relevan dengan konteks, tidak berbelit-belit, dan ambigu. 2. Bagi siswa dan guru, prinsip kerja sama bisa membantu tercapainya hasil proses belajar mengajar serta meningkatkan keterampilan siswa di dalam komunikasi yang baik dan lancar. DAFTAR PUSTAKA Ayusya. “Wacana NgupingJakarta: Tinjauan terhadap Prinsip Kerja Sama, Koherensi, Makrostruktur, dan Suprastruktur dalam Blog Humor.” Skripsi S1 Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya, Universitas Indonesia Depok, 2010. Ariel, Mira. Defining Pragmatics. Cambridge University Press: New York. 2010. Chaer, Abdul. Cekakak-Cekikik Jakarta. Jakarta: Rineka Cipta. 2011. Chaer, Abdul. Kesantunan Berbahasa. Jakarta: Rineka Cipta. 2010. Chaer, Abdul dan Leonie Agustina. Sosiolinguistik. Jakarta: PT Rineka Cipta. 2010. Chairunisa, Tyas. “Analisis Pelanggaran terhadap Prinsip Kerja Sama dan Prinsip Kesantunan pada Humor Singkat.” Skripsi S1 Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya, Universitas Indonesia Depok, 2011. Cummings, Louise. Pragmatik Sebuah Perspektif Multidisipliner. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. 2007. Darmansyah. Strategi Pembelajaran Menyenangkan dengan Humor. Jakarta: Bumi Aksara. 2010. Djajasudarma, Fatimah. Wacana Pragmatik. Bandung: Refika Aditama. 2012. Fauziah, Syifa. “Maksim Kerja Sama pada Dialog Tokoh Utama dalam Novel Ketika Cinta Bertasbih 1 dan Implikasinya bagi Pembelajaran Bahasa Indonesia di SMA”. Skripsi S1 Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Jakarta, 2011. Hindun. Pragmatik. Depok : Nufa Citra Mandiri. 2012. Huang, Yan. Pragmatics.New York: Oxford University Press. 2007. Kushartanti dkk. Pesona Bahasa: Langkah Awal Memahami Linguistik. Jakarta: Gramedia. 2009. Leech, Geoffrey. Prinsip-Prinsip Pragmatik. Jakarta: UI Press. 1993. Lubis, Hamid Hasan. Analisis Wacana Pragmatik. Bandung: Angkasa. 2011. Mahsun. Metode Penelitian Bahasa. Jakarta: Raja Grafindo Persada. 2007. Moleong, Lexy J. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. 2013. Muhammad. Metode Penelitian Bahasa. Jogjakarta: Ar-Ruzz Media. 2011. Mukhtar. Metode Praktis Penelitian Deskriptif Kualitatif. Jakarta: Referensi. 2013. Nadar, F.X. Pragmatik Penelitian Pragmatik.Yogyakarta: Graha Ilmu. 2009. Pangaribuan, Tagor. Paradigma Bahasa. Yogyakarta: Graha Ilmu. 2008. Purwo, Bambang Kaswanti. Pragmatik dan Pengajaran Bahasa.Yogyakarta: Kanisius. 2009. Purwo, Bambang Kaswanti. Bulir-Bulir Sastra Bahasa. Yogyakarta: Kanisius. 1991. Pusat Bahasa. Kamus Besar Bahasa Indonesia. PT Gramedia Pustaka Utama: Jakarta. 2008. Rahardi, Kunjana. Dimensi-Dimensi Kebahasaan. Jakarta: Erlangga. 2006.

Dokumen yang terkait

Pelanggaran Prinsip Kerja Sama dan Implikatur dalam Acara Debat TV One serta Implikasinya terhadap Pembelajaran Bahasa Indonesia di SMA

2 9 186

PRINSIP KERJA SAMA TUTURAN ANTARTOKOH DALAM NOVEL RANAH 3 WARNA KARYA AHMAD FUADI DAN IMPLIKASINYA TERHADAP PEMBELAJARAN BAHASA DI SMA

1 4 34

PELANGGARAN PRINSIP KERJA SAMA SEBAGAI PEMBENTUK WACANA HUMOR PADA TUTURAN DIALOG WAYANG KAMPUNG SEBELAH DI MNC TV Pelanggaran Prinsip Kerja Sama Sebagai Pembentuk Wacana Humor Pada Tuturan Dialog Wayang Kampung Sebelah Di MNC TV Dan Implikasi Pembentuk

0 7 14

PELANGGARAN PRINSIP KERJA SAMA SEBAGAI PEMBENTUK WACANA HUMOR PADA TUTURAN DIALOG WAYANG KAMPUNG SEBELAH DI Pelanggaran Prinsip Kerja Sama Sebagai Pembentuk Wacana Humor Pada Tuturan Dialog Wayang Kampung Sebelah Di MNC TV Dan Implikasi Pembentuk Teks A

0 5 12

PENYIMPANGAN PRINSIP KERJA SAMA DAN PRINSIP KESOPANAN PADA NOVEL HUMOR BUKAN 3 IDIOT KARYA BOIM LEBON Penyimpangan Prinsip Kerja Sama dan Prinsip Kesopanan pada Novel Humor Bukan 3 Idiot Karya Boim Lebon.

0 3 17

PENYIMPANGAN PRINSIP KERJA SAMA DAN PRINSIP KESOPANAN PADA NOVEL HUMOR BUKAN 3 IDIOT KARYA BOIM LEBON Penyimpangan Prinsip Kerja Sama dan Prinsip Kesopanan pada Novel Humor Bukan 3 Idiot Karya Boim Lebon.

0 2 14

PELANGGARAN PRINSIP KERJA SAMA DAN IMPLIKATUR WACANA HUMOR DALAM RUBRIK “MESEM” Pelanggaran Prinsip Kerja Sama Dan Implikatur Wacana Humor Dalam Rubrik “Mesem” Surat Kabar Harian Warta Jateng.

0 1 12

Pelanggaran Maksim Kerja Sama Dalam Dialog Humor Pada Laman www.humour.com.

0 0 5

View of IMPLIKATUR PERCAKAPAN DAN PELANGGARAN PRINSIP KERJA SAMA DALAM DIALOG HUMOR

0 0 8

PRINSIP KERJA SAMA DALAM DIALOG ANTARTOKOH PADA NOVEL “RANTAU 1 MUARA” KARYA AHMAD FUADI

0 1 9