Deskripsi Data Prinsip kerja sama dalam humor dialog cekakak-cekikik Jakarta Karya Abdul Chaer serta implikasinya terhadap pembelajaran bahasa Indonesia
a. R = Relevansi
b. HD = Humor Dialog
c. CCJ = Cekakak-Cekikik Jakarta
d. 29 = Nomor urut humor
e. 172 = Nomor urut halaman
Tabel 04
No. Nama
Maksim Nomor Data
Jum lah
Persen tase
4.
Maksim Cara
C=HDCCJ: 18169, C=HDCCJ: 25171, C=HDCCJ: 30173, C=HDCCJ: 40176,
C=HDCCJ: 52179, C=HDCCJ: 69185, C=HDCCJ: 93195, C=HDCCJ: 97197,
C=HDCCJ:123208, C=HDCCJ:124208, C=HDCCJ:128211
11
7,09
Keterangan : C=HDCCJ: 128211 a.
C = Cara
b. HD
= Humor Dialog c.
CCJ = Cekakak-Cekikik Jakarta
d. 128
= Nomor urut humor e.
211 = Nomor urut halaman
Tabel 05 Penyimpangan Prinsip Kerja Sama dalam Humor
Cekakak-Cekikik Jakarta karya Abdul Chaer
No. Nama
Maksim Nomor Data
Jum lah
Persen Tase
5. Penyimpa
ngan Maksim
Kuantitas
PKN=HDCCJ:13167, PKN=HDCCJ:27172, PKN=HDCCJ:55180, PKN=HDCCJ:57181,
PKN=HDCCJ:58181, PKN=HDCCJ:60181, PKN=HDCCJ:61182, PKN=HDCCJ:67184,
PKN=HDCCJ:76188, PKN=HDCCJ:77188, PKN=HDCCJ:121208,PKN=HDCCJ:129211,
PKN=HDCCJ:135213
13
8,38
Keterangan : PKN=HDCCJ: 13167
a. PKN
= Penyimpangan Kuantitas b.
HD = Humor Dialog
c. CCJ
= Cekakak-Cekikik Jakarta d.
13 = Nomor urut humor
e. 167
= Nomor urut halaman
Tabel 06
No. Nama
Maksim Nomor Data
Jum lah
Persen Tase
6.
Penyimpa ngan
Maksim Kualitas
PKL=HDCCJ: 21170, PKL=HDCCJ: 26171 PKL=HDCCJ: 35174, PKL=HDCCJ: 38175,
PKL=HDCCJ: 42176, PKL=HDCCJ: 46178, PKL=HDCCJ: 50179, PKL=HDCCJ: 56180,
PKL=HDCCJ: 59181, PKL=HDCCJ: 62182, PKL=HDCCJ: 63182, PKL=HDCCJ: 64183,
PKL=HDCCJ: 65183, PKL=HDCCJ: 71186, PKL=HDCCJ: 75187, PKL=HDCCJ: 80190,
PKL=HDCCJ: 83191, PKL=HDCCJ: 94196, PKL=HDCCJ: 95196, PKL=HDCCJ:104201,
PKL=HDCCJ:105202, PKL=HDCCJ:109203, PKL=HDCCJ:111204, PKL=HDCCJ:113205,
PKL=HDCCJ:115205, PKL=HDCCJ:134213, PKL=HDCCJ:140215, PKL=HDCCJ:143217,
PKL=HDCCJ:146218, PKL=HDCCJ:149219, PKL=HDCCJ:151220, PKL=HDCCJ:152223,
PKL=HDCCJ:154221. 33
21,29
Keterangan : PKL=HDCCJ: 154221
a. PKN
= Penyimpangan Kualitas b.
HD = Humor Dialog
c. CCJ
= Cekakak-Cekikik Jakarta d.
154 = Nomor urut humor
e. 221
= Nomor urut halaman
Tabel 07
No. Nama
Maksim Nomor Data
Jum lah
Persen Tase
7. Penyimpa
ngan Maksim
Relevansi
PR=HDCCJ: 4164, PR=HDCCJ: 6164, PR=HDCCJ: 12166, PR=HDCCJ: 41176,
PR=HDCCJ: 43177, PR=HDCCJ: 47178, PR=HDCCJ: 54180, PR=HDCCJ: 70186,
PR=HDCCJ: 78189, PR=HDCCJ: 89194, PR=HDCCJ: 91194, PR=HDCCJ:116206,
PR=HDCCJ:139215, PR=HDCCJ:150220. 14
9,03
Keterangan : PR=HDCCJ: 116206 a.
PR = Penyimpangan Relevansi
b. HD
= Humor Dialog c.
CCJ = Cekakak-Cekikik Jakarta
d. 116
= Nomor urut humor e.
206 = Nomor urut halaman
Tabel 08
No. Nama
Maksim Nomor Data
Jum lah
Persen Tase
8. Penyimpa
ngan Maksim
Cara
PC=HDCCJ: 11166, PC=HDCCJ: 16168, PC=HDCCJ: 33172, PC=HDCCJ: 34174,
PC=HDCCJ: 51179, PC=HDCCJ: 82191, PC=HDCCJ: 92195, PC=HDCCJ:122208,
PC=HDCCJ:127211, PC=HDCCJ:130212, PC=HDCCJ:133212
11
7,09
Keterangan : PC=HDCCJ: 133212 a.
PC = Penyimpangan Cara
b. HD
= Humor Dialog c.
CCJ = Cekakak-Cekikik Jakarta
d. 133
= Nomor urut humor e.
212 = Nomor urut halaman
Data pematuhan prinsip kerja sama pada tabel 01 di atas menunjukkan
bahwa jumlah wacana humor dialog yang mematuhi prinsip kerja sama berupa maksim kuantitas ada 39 dari 155 wacana humor dengan
persentase 25,16. Pertuturan dalam wacana humor tersebut telah mematuhi maksim kuantitas karena antara peserta tutur saling memberikan
informasi yang cukup, relatif memadai, dan sesuai dengan kebutuhan
penutur. Tabel 02 menunjukkan bahwa jumlah humor dialog yang
mematuhi maksim kualitas ada 28 dari 155 wacana humor dengan persentase 18,06. Pertuturan telah mematuhi maksim kualitas
dikarenakan peserta tutur saling memberikan informasi yang benar, logis,
tidak direkayasa, dan sesuai dengan fakta. Tabel 03 menunjukkan jumlah
dialog yang mematuhi maksim relevansi ada enam dari 155 wacana humor dengan persentase 3,87. Pertuturan telah mematuhi maksim relevansi
dikarenakan peserta tutur saling memberikan informasi yang relevan
dengan topik pembicaraan. Tabel 04 menunjukkan jumlah wacana humor
yang mematuhi maksim cara ada 11 dari 155 wacana humor dialog dengan persentase 7,09. Pertuturan telah mematuhi maksim cara dikarenakan
peserta tutur saling memberikan informasi yang jelas, tidak ambigu, dan tidak membingungkan.
Adapun data penyimpangan yang dilakukan terhadap prinsip kerja
sama pada tabel 05 di atas menunjukkan bahwa jumlah wacana humor
dialog yang menyimpang dari maksim kuantitas ada 13 dari 155 wacana humor dengan persentase 8,38. Pertuturan telah menyimpang dari
maksim kuantitas dikarenakan masing-masing peserta tutur memberikan informasi yang berlebihan dan tidak sesuai dengan kebutuhan lawan
tuturnya. Tabel 06 menunjukkan jumlah dialog yang menyimpang dari
maksim kualitas ada 33 dari 155 wacana humor dengan persentase 21,29. Pertuturan telah menyimpang dari maksim kualitas dikarenakan
peserta tutur saling memberikan informasi yang salah, direkayasa, tidak
logis, dan tidak sesuai dengan fakta. Tabel 07 menunjukkan jumlah dialog
yang menyimpang dari maksim relevansi ada 14 dari 155 wacana humor dengan persentase 9,03, pertuturan telah menyimpang dari maksim
relevansi dikarenakan peserta tutur memberikan informasi yang tidak
relevan dengan topik pembicaraan. Tabel 08 menunjukkan jumlah dialog
yang menyimpang dari maksim cara ada 11 dari 155 wacana humor dengan persentase 7,09. Pertuturan telah menyimpang dari maksim cara
dikarenakan peserta tutur memberikan informasi yang tidak jelas, berbelit- belit, membingungkan, dan ambigu.
Jadi, dapat disimpulkan dari beberapa tabel di atas bahwa data pematuhan terhadap prinsip kerja sama lebih besar daripada data
penyimpangan. Jumlah data pematuhan ada 84 dari 155 wacana humor dialog dengan persentase 54,20, sedangkan data penyimpangan lebih
kecil dengan jumlah 71 dari 155 wacana humor dialog dengan persentase 45,80. Data pematuhan prinsip kerja sama yang paling banyak dilakukan
dalam wacana humor dialog adalah maksim kuantitas, sedangkan data penyimpangan terhadap prinsip kerja sama dalam wacana humor dialog
banyak terjadi dalam maksim kualitas.