Kerangka Konseptual Intervensi Tindakan

ingin dicapai berdasarkan indikator keberhasilan kerja. Berikut ini deskripsi dari empat tahap kegiatan yang tersebut:

a. Perencanaan

Planning Setelah mengamati kondisi real pembelajaran yang terjadi di kelas, kemudian peneliti mengidentifikasi dan merumuskan masalah yang terjadi di kelas, kemudian peneliti mengidentifikasi dan merumuskan masalah yang terjadi. Selanjutnya peneliti merencanakan tindakan apa yang akan dikenakan terhadap subjek penelitian. Pada tahap perencanaan meliputi kegiatan Dalam tahap ini, peneliti menyiapkan rencana pembelajaran RPP dan instrumen penelitian. Instrumen penelitian yang digunakan adalah lembar observasi, lembar wawancara, jurnal harian dan tes akhir siklus.

b. Tindakan

Action Pada tahap pelaksanaan tindakan, rancangan strategi dan skenario penerapan pembelajaran akan diterapkan. Rincian tindakan itu menjelaskan langkah demi langkah kegiatan yang akan dilakukan, kegiatan yang seharusnya dilakukan guru, kegiatan yang diharapkan siswa dan jenis instrumen yang akan digunakan untuk pengumpulan data atau pengamatan.

c. Pengamatan

Observasi Pengamatan dilakukan bersamaan dengan pelaksanaan tindakan. Pada tahap ini peneliti bekerja sama dengan guru kolaborator atau observer. Guru kolaborator melakukan pengamatan dan mendokumentasikan semua proses yang terjadi dalam tindakan pembelajaran, baik kelemahan metode pembelajaran, kesesuaian antara tindakan dengan skenario pembelajaran, maupun respon subjek penelitian yang berbeda dengan yang diharapkan. Selain itu guru kolabolator memberikan penilaian terhadap instrumen penelitian.

d. Refleksi

Reflection Tahap ini merupakan tahap untuk mengemukakan kembali apa yang sudah dilakukan dan mengulas secara kritis tentang apa yang terjadi pada seluruh aspek pembelajaran, mulai dari siswa, suasana kelas, proses pembelajaran, dan hasil belajar. Hasil yang diperoleh dari pengamatan dikumpulkan dan dianalisis peneliti bersama observer, sehingga dapat diketahui apakah kegiatan yang telah dilaksanakan mencapai tujuan yang diharapkan atau masih perlu adanya perbaikan. Tahap ini dilaksanakan dengan tujuan untuk memperbaiki kegiatan penelitian sebelumnya, yang akan diterapkan pada siklus berikutnya.Secara umum prosedur atau desain penelitian tindakan kelas digambarkan sebagai berikut : Observasi Pendahuluan - Wawancara dengan guru dan siswa - Observasi pembelajaran siswa Gambar 3.1 Desain Penelitian Analisis Peyebab Masalah - Hasil belajar siswa rendah - Siwa sering lupa dengan materi yang telah dipelajari - Pembelajaran bepusat pada guru - Pemahaman konsep rendah - Pemanfaatan sumber belajar masih rendah - Model pembelajaran masih monoton SIKLUS II Pelaksanaan Tindakan Proses pembelajaran dengan Model TAPPS Pengamatan - Tes akhir siklus II - Analisis hasil skala aktivitas dan tes hasil siklus II Refleksi Peneliti bersama kolabolator mengetahui proses pemelajaran siklus II, hasil pembelajaran siklus II dibandingkan dengan indikator keberhasilan. Apabila belum tercapai maka penelitian dilanjutkan ke siklus berikutnya Perencanaan Persiapan instrumen penelitian SIKLUS I Pelaksanaan Tindakan Proses pembelajaran dengan Model TAPPS Pengamatan - Tes akhir siklus I - Analisis hasil skala aktivitas dan tes hasil siklus I Refleksi mengulas secara kritis tentang apa yang terjadi pada seluruh aspek pembelajaran, mulai dari siswa, suasana kelas, proses pembelajaran, dan hasil belajar . Apakah kegiatan yang telah dilaksanakan mencapai tujuan yang diharapkan atau masih perlu adanya perbaikan. Perbaikan dilakukan pada siklus II Perencanaan Persiapan instrumen penelitian

Dokumen yang terkait

PENGARUH METODE TAPPS TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIK SISWA

3 27 213

Pengaruh Metode Pembelajaran Thinking Aloud Pair Problem Solving (Tapps) Terhadap Kemampuan Penalaran Adaptif Matematik Siswa (Penelitian Quasi Eksperimen Di Kelas Xi Ipa Sma Muhammadiyah 25 Pamulang)

3 26 192

Pengaruh Metode Thinking Aloud Pair Problem Solving (Tapps) Terhadap Kemampuan Berpikir Analitis Matematis Berdasarkan Level Kognitif Siswa Di Mts Hidayatul Umam

2 14 203

PENGARUH METODE THINKING ALOUD PAIR PROBLEM SOLVING (TAPPS) DAN GENDER TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MATEMATIKA SISWA

34 139 204

Pengaruh metode Thinking Aloud Pair Problem Solving (TAPPS) dan gender terhadap kemampuan berpikir kritis matematika siswa

2 17 0

PENERAPAN STRATEGI THINK ALOUD PAIR PROBLEM SOLVING (TAPPS) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI Penerapan Strategi Think Aloud Pair Problem Solving (Tapps) Untuk Meningkatkan Kemampuan Komunikasi Matematis (PTK Bagi Siswa Kelas VIII Semester Ganjil S

0 2 18

PENERAPAN STRATEGI THINK ALOUD PAIR PROBLEM SOLVING (TAPPS) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI Penerapan Strategi Think Aloud Pair Problem Solving (Tapps) Untuk Meningkatkan Kemampuan Komunikasi Matematis (PTK Bagi Siswa Kelas VIII Semester Ganjil S

0 1 13

PENINGKATAN KEMAMPUAN REPRESENTASI DAN DISPOSISI MATEMATIS SISWA SMP MELALUI PENERAPAN THINKING ALOUD PAIR PROBLEM SOLVING DISERTAI HYPNOTEACHING (HYPNO-TAPPS.

7 24 42

STRATEGI THINKING ALOUD PAIR PROBLEM SOLVING (TAPPS) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KELANCARAN BERPROSEDUR DAN KOMPETENSI STRATEGIS MATEMATIS SISWA SMP.

2 8 62

PENGARUH STRATEGI THINKING ALOUD PAIR PROBLEM SOLVING (TAPPS) TERHDAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS DAN PRESTASI BELAJAR SISWA SMP.

6 17 132