Validitas logis adalah validitas alat evaluasi yang dilakukan berdasarkan pertimbangan judgetment para pakar.
3
Agar hasil pertimbangan tersebut memadai maka pertimbangan alat evaluasi dilakukan oleh para ahli atau yang
dianggap ahli untuk itu. Orang yang dianggap ahli dalam validitas instrumen penelitian ini adalah dosen pembimbing. Berdasarkan hasil pertimbangan dari
dosen yang ditinjau dari validitas isi conten validity dan validitas muka face validity, maka instrumen dianggap layak untuk digunakan.
Teknik pemeriksaan kepercayaan yang digunakan terhadap data aktivitas belajar matematika siswa ini adalah dengan menggunakan metode triangulasi.
Triangulasi merupakan proses memastikan sesuatu dari berbagai sudut pandang. Triangulasi berfungsi untuk meningkatkan ketajaman hasil pengamatan melalui
berbagai cara dalam pengumpulan data. Metode triangulasi data terhadap data aktivitas belajar matematika siswa diperoleh dari data yang dihasilkan dari
instrument pemahaman konsep matematika siswa, lembar observasi siswa, dan hasil wawancara terhadap subjek penelitian. Sehingga hasil dari ketiga data
tersebut semuanya mengarah dan memperkuat data pemahaman konsep matematika siswa.
L. Analisis Data dan Interpretasi Hasil Analisis
Setelah data penelitian terkumpul, peneliti memeriksa kembali kelengkapan dan keabsahan data tersebut. Tahap selanjutnya adalah menganalisis data tersebut.
1. Data kuantitatif
Data kuantitatif berupa tes pemahaman konsep tiap akhir siklus, lembar observasi siswa dan jurnal harian. Data-data tersebut penulis sajikan dalam bentuk
tabel, diagram batang grafik, serta mengelompokkannya ke dalam tabel distribusi frekuensi. Untuk lembar observasi siswa dan jurnal harian data
dianalisis dengan menggunakan nilai persentase. Sedangkan hasil tes pemahaman konsep siswa dianalisis menggunakan statistik deskriptif berupa nilai persentase,
rata-rata, nilai tertinggi, nilai terendah, dan standar deviasi. Statistik deskriptif
3
Resume Erman Suherman, dalam validitas toritik logika, 2014, p.1 http:ruciramath.wordpress.com.
merupakan statistik yang berkenaan dengan pengumpulan, pengolahan, penganalisisan, dan penyajian sebagian atau seluruh data pengamatan tanpa
pengambilan kesimpulan.
4
Sedangkan hasil tes formatif siswa dianalisis menggunakan statistik deskriptif berupa nilai persentase, rata-rata, nilai tertinggi, nilai terendah, dan
standar deviasi. Statistik deskriptif merupakan statistik yang berkenaan dengan pengumpulan, pengolahan, penganalisisan, dan penyajian sebagian atau seluruh
data pengamatan tanpa pengambilan kesimpulan.
5
Rumus persentase yang digunakan adalah:
6
Keterangan: = Angka persentase
= Frekuensi yang akan dicari persentasenya = Number of Cases Jumlah frekuensiBanyaknya individu
Menganalisis data dengan standar deviasi bertujuan untuk mengukur sejauh mana variabilitas atau sebaranpenyebaran data-data tersebut. Jika semakin besar
nilai standar deviasi maka kualitas data semakin tidak baik. Sebaliknya semakin kecil nilai standar deviasi maka kualitas semakin baik pula.
Rumus standar deviasi yang digunakan adalah:
7
Keterangan: = Standar deviasi
= Data ke-i
4
Kadir, Statistika untuk Penelitian Ilmu-ilmu Sosial Dilengkapi dengan Output Program SPSS, Jakarta: Rosemata Sempurna, 2010, h. 4.
5
ibid
6
Anas Sudjiono, Pengantar Statistik Pendidikan, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2003, h. 40.
7
Kadir Op cit. h. 43
=
∑
. ²
− ∑
. =
× 100
= Frekuensi = Banyaknya individu
Setelah menganalisis data-data, selanjutnya adalah memberikan interpretasi terhadap nilai persentase, rata-rata, dan standar deviasi sehingga diperoleh suatu
kesimpulan yang tepat. 2.
Data kualitatif Data kualitatif berupa hasil wawancara peneliti terhadap subjek penelitian
dianalisis secara kualitatif dengan proses koding untuk mengorganisasi data, selanjutnya membuat interpretasi data dan mendeskripsikannya secara jelas atas
dasar data sehingga menjadi suatu kesimpulan.
M. Tindak LanjutPengembangan Perencanaan Tindakan
Setelah tindakan pertama siklus I selesai dilakukan dan hasil yang
diharapkan belum mencapai kriteria keberhasilan yaitu meningkatnya pemahaman
konsep matematika siswa, maka akan ditindak lanjuti sebagai rencana perbaikan pembelajaran. Siklus ini terdiri dari perencanaan tindakan, pelaksanakan tindakan,
observasi, serta analisis dan refleksi. Apabila setelah melakukan analisis dan refleksi pada siklus I, indikator keberhasilan belum tercapai maka penelitian akan
dilanjutkan dengan siklus II. Penelitian ini berakhir, apabila peneliti menyadari bahwa penelitian ini telah berhasil menguji penerapan metode pembelajaran
TAPPS dalam meningkatkan pemahaman konsep matematika siswa. Atau dengan kata lain, hasil penilaian pemahaman konsep matematika siswa meningkat
dari pembelajaran sebelumnya atau sebelum diberi tindakan. Terdapat beberapa indikator pemahaman konsep matematika yang dapat
dilatih dalam proses pembelajaran matematika. Oleh karena itu, penulis berharap adanya penelitian lebih lanjut yang dapat mengemukakan faktor ataupun
menggunakan kegiatan lain yang dapat meningkatkan pemahaman konsep matematika siswa dengan tujuan untuk mengetahui sejauh mana pengaruhnya
hasil pemahaman konsep matematika siswa dalam proses pembelajaran matematika.