Analisis Data dan Interpretasi Hasil Analisis

48

BAB IV DESKRIPSI, ANALISIS DATA, PEMBAHASAN

A. Deskripsi Data

Data penelitian ini diperoleh dari hasil penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan di kelas VIII MTs Asy-Syariah Waluran. Data-data hasil intervensi dikumpulkan dan dianalisis. Temuan-temuan diinterpretasikan untuk mengetahui perkembangan penelitian yang dilaksanakan. Subjek penelitian pada penelitian ini adalah siswa kelas VIII, MTs Asy- Syari’ah Waluran, tahun pelajaran 20132014 pada semester ganjil yang berjumlah 32 orang siswa. Alasan memilih kelas VIII sebagai subjek penelitian adalah karena berdasarkan observasi dan wawancara pada prapenelitian dengan peneliti matematika kelas VIII bahwa ditemukan berbagai masalah dalam proses pembelajaran dikelas yang menimbulkan kemampuan pemahaman konsep siswa rendah. 1. Pelaksanaan Pembelajaran Pada Siklus I Siklus I terdiri dari beberapa tahap, yaitu tahap perencanaan, tahap pelaksanaan tindakan dan pengamatan, tahap observasi dan analisis, dan tahap refleksi. Tahapan tersebut dideskripsikan sebagai berikut :

a. Tahap Perencanaan

Pada tahap perencanaan peneliti menyusun indikator kemudian membuat rencana pelaksanaan pembelajaran RPP dengan model pembelajaran TAPPS. Untuk menunjang pembelajaran peneliti membuat LKS yang merisi materi ajar yang akan digunakan pada saat tindakan berlangsung. Selain itu, peneliti juga menyusun berbagai instrumen penelitian dan tes akhir siklus. Bersama guru kolabolator, peneliti mendiskusikan pelaksanaan RPP yang akan dilaksanakan, dan mendiskusikan cara penilaian observasi aktivitas belajar siswa di dalam kelas.

b. Tahap Pelaksanaan

Tahap pelaksanaan siklus I terdiri dari empat pertemuan ditambah satu pertemuan untuk tes akhir siklus. Pelaksanaan dimulai pada hari senin tanggal 30 September 2013 sampai 08 Oktober 2013. Uraian singkat proses pelaksanaan tindakan pada siklus I adalah sebagai berikut : 1 Pertemuan pertama Senin, 30 September 2013 Pada pertemuan pertama pembelajaran pada hari senin di mulai pukul 10.50 s.d 12.10 WIB. Guru kolabolator hadir sebagai observer untuk mengamati aktivitas siswa dalam pembelajaran TAPPS yang dicatat pada lembar observasi siswa. Sedangkan pengamatan terhadap proses belajar mengajar dicatat pada lembar observasi Guru. Hal ini dilakukan untuk mendapatkan informasi dari pembelajaran yang sedang berlangsung sebagai pertimbangan perbaikan pada pertemuan selanjutnya. Peneliti menyampaikan salam pembuka dan mempersilahkan ketua kelas memimpin do’a kemudian mengabsen siswa. Selanjutnya peneliti menyampaikan standar kompetensi dan kompetensi dasar sebagai tujuan pembelajaran. menyampaikan apersepsi dan motivasi kepada siswa mengenai pembelajaran dengan cara menyampaikan manfaat mempelajari relasi. Setelah itu peneliti menginformasikan kepada siswa bahwa metode yang akan digunakan pada setiap pertemuan yaitu metode TAPPS dan menyampaikan prosedur pelaksanaannya. Materi pada pertemuan pertama yaitu tentang pengertian relasi. Peneliti membagikan lembar kerja kepada masing-masing siswa. Siswa diberi kesempatan membaca LKS sambil memberikan sedikit penjelasan mengenai lembar kerja siswa LKS tersebut oleh peneliti. Memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya jika masih ada kesulitan dalam menggali pengeahuan awal tentang materi relasi. Setelah dianggap cukup mempelajari dari LKS peneliti membuat dan membahas contoh relasi di depan kelas. Peneliti membagi siswa secara berpasangan menjadi kelompok- kelompok kecil dan siswa duduk sesuai dengan kelompok yang telah ditentukan. Siswa Mengerjakan soal-soal yang terdapat di dalam lembar kerja siswa LKS dan kemudian siswa yang bertindak sebagai problem solver mempresentasikan jawabannya dalam lembar kerja kepada listener, dimulai dari membacakan soal sampai kepada penyelesaian dan kesimpulannya sementara itu siswa yang bertindak sebagai listener bertugas mendengarkan dan mengikuti serta memahami setiap langkah yang dilakukan problem solver dalam memecahkan serta menyelesaikan masalah Siswa yang bertindak sebagai listener berhak mengajukan pertanyaan dan menginterupsi problem solver, jika telah terjadi kesalahan pada penjelasan problem solver namun tidak diperbolehkan memecahkan masalahsoal problem solver. Peneliti membimbing kelompok siswa dalam melakukan keterampilan metode TAPPS dan memberikan bantuan kepada siswa yang kurang terampil dalam melakukan perannya, terutama untuk peran seorang listener dan mengarahkan setiap pemasangan untuk secara bergantian menjadi problem solver dan listener dengan membahas soal yang berbeda. Peneliti meminta siswa untuk membuat pertanyaan jika ada kesulitan ketika mengerjakan soal yang sesuai dengan materi yang sedang dipelajari. Kemudian memberikan evaluasi akhir dengan meminta siswa secara individu mengerjakan sebuah soal. setelah itu peneliti bersama siswa membuat rangkuman dan memberikan kesimpulan mengenai materi yang telah dipelajari. Di akhir pertemuan peneliti Memberi tugas untuk pertemuan selanjutnya, yaitu setiap siswa harus membaca materi selanjutnya yang akan dipelajari dan kemudian mengakhiri pelajaran dengan alhamdulillah lalu menutup pelajaran dengan salam. Pada pertemuan pertama ini respon siswa terhadap pembelajaran TAPPS terlihat cukup baik walaupun masih ada siswa yang masih terlihat kebingungan dalam menjalankan perannya sebagai problem solver ataupun listener. 2 Pertemuan kedua Selasa, 1 Oktober 2013 Pada pertemuan ke-2 materi yang dipelajari adalah pengertian fungsi pemetaan dan menentukan domain, kodomain dan range. Siswa diharapkan

Dokumen yang terkait

PENGARUH METODE TAPPS TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIK SISWA

3 27 213

Pengaruh Metode Pembelajaran Thinking Aloud Pair Problem Solving (Tapps) Terhadap Kemampuan Penalaran Adaptif Matematik Siswa (Penelitian Quasi Eksperimen Di Kelas Xi Ipa Sma Muhammadiyah 25 Pamulang)

3 26 192

Pengaruh Metode Thinking Aloud Pair Problem Solving (Tapps) Terhadap Kemampuan Berpikir Analitis Matematis Berdasarkan Level Kognitif Siswa Di Mts Hidayatul Umam

2 14 203

PENGARUH METODE THINKING ALOUD PAIR PROBLEM SOLVING (TAPPS) DAN GENDER TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MATEMATIKA SISWA

34 139 204

Pengaruh metode Thinking Aloud Pair Problem Solving (TAPPS) dan gender terhadap kemampuan berpikir kritis matematika siswa

2 17 0

PENERAPAN STRATEGI THINK ALOUD PAIR PROBLEM SOLVING (TAPPS) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI Penerapan Strategi Think Aloud Pair Problem Solving (Tapps) Untuk Meningkatkan Kemampuan Komunikasi Matematis (PTK Bagi Siswa Kelas VIII Semester Ganjil S

0 2 18

PENERAPAN STRATEGI THINK ALOUD PAIR PROBLEM SOLVING (TAPPS) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI Penerapan Strategi Think Aloud Pair Problem Solving (Tapps) Untuk Meningkatkan Kemampuan Komunikasi Matematis (PTK Bagi Siswa Kelas VIII Semester Ganjil S

0 1 13

PENINGKATAN KEMAMPUAN REPRESENTASI DAN DISPOSISI MATEMATIS SISWA SMP MELALUI PENERAPAN THINKING ALOUD PAIR PROBLEM SOLVING DISERTAI HYPNOTEACHING (HYPNO-TAPPS.

7 24 42

STRATEGI THINKING ALOUD PAIR PROBLEM SOLVING (TAPPS) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KELANCARAN BERPROSEDUR DAN KOMPETENSI STRATEGIS MATEMATIS SISWA SMP.

2 8 62

PENGARUH STRATEGI THINKING ALOUD PAIR PROBLEM SOLVING (TAPPS) TERHDAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS DAN PRESTASI BELAJAR SISWA SMP.

6 17 132