85
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan pembelajaran dengan model TAPPS dapat meningkatkan kemampuan pemahaman konsep matematika
siswa. Hal ini terlihat dari : 1. Penerapan model pembelajaran Thingking Aloud Pair Problem Solving
TAPPS dapat meningkatkan kemampuan pemahaman matematika siswa. Peningkatan dapat terlihat dari rata-rata hasil tes kemampuan pemahaman
konsep dari siklus I ke siklus II. Kemampuan pemahaman konsep yang meningkat dengan model pembelajaran TAPPS meliputi instrumental dan
relasional. Kemampuan instrumental pada siswa meningkat melalui model pembelajaran TAPPS. Hal ini terlihat dari kenaikan persentase indikator
kemampuan pemahaman instrumental siswa dari kategori cukup pada siklus I menjadi baik pada siklus II. Peningkatan kemampuan pemahaman
relasional pada siswa diketahui pada saat siswa mampu mengaitkan konsep tepat dalam menyelesaikan soal. Hal ini didukung oleh
peningkatan kategori cukup pada siklus I menjadi baik pada siklus II. 2. Penggunaan metode TAPPS dalam proses pembelajaran matematika dapat
meningkatkan aktivitas siswa. Rata-rata aktivitas siswa pada siklus I sebesar 63,33 meningkat 87,78 pada siklus II. Hal tersebut dapat
dilihat berdasarkan lembar observasi siswa selama proses pembelajaran Dan telah mencapai indikator keberhasilan penelitian yaitu aktivitas siswa
mencapai 70. Aspek aktivitas yang diamati meliputi Siswa siap menerima pelajaran dan memperhatikan penjelasan dari guru, Menggali
pengetahuan awal melalui lembar kerja siswa LKS, Antusias mengerjakan tugas individu, Siswa menuliskan dan menjelaskan
identifikasi masalah mengenai yang diketahui dan yang ditanyakan di dalam soal, Siswa menuliskan dan menjelaskan konsep, cara atau rumus
yang digunakan untuk menyelesaikan masalah, Siswa menuliskan dan menjelaskan cara perhitungan dalam menyelesaikan soal, Siswa
menuliskan dan menjelaskan kembali jawaban hasil pemeriksaan terkait penyelesaian masalahsoal, Siswa menggambarkan ilustrasi masalah pada
lembar kerja siswa LKS, Siswa Mendengarkan dan memberi tanggapan kepada temanya. Pada setiap aspek yang diamati aktivitas siswa terlihat
meningkat. 3. Respon siswa terhadap pembelajaran matematika menggunakan model
pembelajaran TAPPS sangatlah positif. Hal ini terlihat dari rata-rata hasil respon positif siswa pada jurnal harian siswa yang meningkat dari siklus I
ke siklus II. Selain itu terlihat juga dari aktivitas siswa yang meningkat berdasarkan pengamatan hasil observasi. Aktivitas siswa pada siklus I
termasuk dalam kategori cukup, pada siklus II termasuk dalam kategori sangat baik. Sehingga respon siswa selama pembelajaran terlihat positif.
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian yang telah diperoleh, peneliti dapat memberikan saran-saran sebagai berikut:
1. Bagi sekolah dan pihak guru pada khususnya, hendaknya menggunakan model pembelajaran TAPPS sebagai alternatif dalam proses pembelajaran
terutama dalam meningkatkan kemampuan pemahaman konsep. 2. Pada penelitian ini, kemampuan pemahaman konsep yang diteliti hanya
dibatasi pada indikator pemahaman konsep skemp. Bagi peneliti selanjutnya, hendaknya dapat mengembangkan indikator pemahaman
konsep lainnya. 3. Pada penelitian ini, model pembelajaran TAPPS diteliti untuk
meningkatkan kemampuan pemahaman konsep. Bagi peneliti selanjutnya, hendaknya dapat meneliti apakah model pembelajaran TAPPS dapat
meningkatkan kemampuan matematika lainnya, tidak terbatas hanya pada kempuan pemahaman matematika siswa.
87
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara. 2007. City Colege of Chicago. Adult Education Program ABEGED Curriculum
Instructional Strategies 2009 Erman Suherman, Strategi Pembelajaran Matematika Kontemporer. Bandung:
JICA-UPI. 2001. Erna Suwangsih dan Tiurlina, Model Pembelajaran Matematika. Bandung: UPI
Press, 2006 Fadjar
Shadiq, Untuk
Apa Belajar
Matematika?, 2008,
[http:fadjarp3g.files.wordpress.com] [04042013] Gunstone, R.F. Structured Cognitive Discussion Senior Hiigh School Physics:
Student and Teacher Perseption. Australia. 2002. Hamalik, Oemar. Perencanaan Pengajaran Berdasarkan Pendekatan Sistem.
Jakarta : Bumi Aksara. 2008. Hamzah B uno dan Masri Kuadrat, Mengelola Kecerdasan dalam Pembelajaran,
Ed.1,Cet. 1.Jakarta : Bumi Aksara, 2009. Jacobsen, David A, dkk. Methods For Teaching. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.
2009. Pate, Michael L, at.al. Effects of Thingking Aloud Pair Problem Solving on The
Troubleshooting Performance of Undergraduate Agriculture Student in a POWER Technologi Coursejournal. Journal of Agricultural Education
Volume 45, 2004 David H, Jonassen, Learning to Solve Problem An Intructional Design Guide, San
Francisco:Pfeiffer, 2004
Kyungmoon, Jeon, The Effects of Thinking Alound Pair Problem Solving on High School Students’ Chemistry Problem-Solving Performance and Verbal
Interactions, Journal of Chemical Education Research, vol. 82, 2005. Kadir. Statistika untuk Penelitian Ilmu-ilmu Sosial. Jakarta: Rosemata Sampurna.
2010. Kilpatrick, Jeremy, dkk. Adding It Up: Helping Children Learn Mathematics
Washington DC: National Academy Press. 2001. Kurniawati, Lia, ”Pembelajaran dengan Pendekatan Pemecahan Masalah untuk
Meningkatkan Kemampuan Pemahaman Dan Kemampuan Komunikasi Matematik Siswa SMP”, dalam ALGORITMA, Vol. 1, No. 1, Tahun 2006.
Kurikulum 2004 dalam Fuji Mulia, “Pengertian Matematika Menurut Para Ahli”. [http:www.trigonalworld.com][552013]
Lie. A. Cooperative Learnig. Jakarta : PT.Grasindo. 2007. McKittrick, B Pam Mulhal. 2007. “TAPPS Guide” [Online]. Tersedia
http:www.education.monash.edu.auresearchgroupssmteprojectsTAPP STAPPS-guide.pdf [20 Mei 2011]
Mulyono, Abdurrahman. Pendidikan bagi anak yang berkesulitan belajar, Jakarta: Departemen Pendidikan Dan Kebudayaan Dan Rhineka Cipta,
2003, Napitulu, Ester L. “prestasi Sains dan matematika indonesia Menurun” Kompas
.com [http:edukasi.kompas.com] [0102013] Nuharini, Dewi dan Tri Wahyuni, Matematika Konsep dan Aplikasinya untuk
Kelas VIII SMPMTs, Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional, 2007.