terpecahkan, kedua siswa saling bertukar tugas. Sehingga semua siswa memiliki kesempatan untuk menjadi problem solver dan listener.
c. Keunggulan Metode TAPPS
Metode TAPPS adalah metode yang efektif dan efisien membangun kemampuan menjelaskan analitis siswa karena metode ini
melibatkan pertukaran konsepsi antar siswa, yang membantu mereka meningkatkan pembelajaran dan pemahaman mereka terhadap materi
pelajaran sehingga membantu mereka dalam memahami konsep dengan pemahaman yang lebih baik. Demikian juga dengan Slavin yang
mengatakan bahwa: “TAPPS permits students to rehearse the concepts, relate them to existing frameworks, and produce a deeper understanding
of the material”.
25
Metode ini melibatkan berpikir tingkat tinggi, metode ini juga dapat memonitor siswa sehingga siswa dapat mengetahui apa yang
dipahami dan apa yang yang belum dipahaminya. Proses ini cenderung membuat proses berpikir siswa lebih sistematik dan membantu mereka
menemukan kesalahan sebelum mereka melangkah lebih jauh ke arah yang salah sehingga membantu merek untuk menjadi pemikir yang lebh
baik. Metode TAPPS merupakan suatu metode pembelajaan yang
melibatkan dua orang siswa bekerja sama menyelesaikan suatu masalah. Satu siswa memecahkan masalah dengan memperdengarkannya dan yang
lain mendengar, akan mengingatkan vokalisasi dan akurasi serta kemampuan komunikasi lisan siswa. TAPPS membantu siswa mengamati
dan memahami proses berpikir mereka sendiri dan pasangannya. Barkley mengemukakan bahwa “TAPPS inproves analitycal skill by helping
student to formalize ideas, rehearse consepts, understand the sequence of step underlyng their thinking, and identify error in someone else’s
reasoning. Since it requires students to relate information to existing
25
Slaving, Thinking
Alound Pair
Problem Solving
TAPPS, 2011.
http:www.wcer.wisc.eduarchivec11cl1doingcltapps.htm .
conceptual frameworks and to apply existing information to new situations, it can also promote deeper understanding”.
26
TAPPS dapat meningkatkan kemampuan analitik dengan membantu siswa dalam
memformulasikan gagasan, melatih konsep, memahami langkah yang mendasari pemikiran mereka dan mengidentifikasi kesalahan dalam
penalaran orang lain. TAPPS juga dapat mendorong terbentuknya pemahaman yang lebih dalam dan lengkap.
Dari beberapa pendapat yang dikemukakan di atas maka dapat dikatakan bahwa metode TAPPS memiliki beberapa keunggulan, antara
lain: 1. Mengembangkan kemampuan siswa dalam memecahkan masalah.
2. Meningkatkan pemahaman konsep. 3. Mengurangi pemikiran impulsif.
4. Meningkatkan keahlian mendengarkan aktif. 5. Meningkatkan keahlian berkomunikasi.
6. Membangun rasa puas ketika memecahkan suatu masalah. 7. Membangun rasa percaya diri dalam memecahkan suatu masalah.
Melalui metode TAPPS siswa belajar untuk bertangggung jawab dam kegiatan belajar, tidak sekedar menjadi penerima informasi yang pasif,
namun harus aktif mencari informasi yang diperlukan sesuai dengan kapasitas yang dimiliki. Dalam metode TAPPS siswa dituntut bergerak
aktif untuk terampil bertanya dan mengemukakan pendapat, menemukan informasi yang relevan dari sumber yang tersembunyi, mencari berbagai
cara yang paling efektif untuk menyelesaikan masalah, sehingga dari hal- hal tersebut dapat terlihat jelas aktivitas yang dilakukan siswa dalam
memecahkan masalah yang dihadapai ketika proses pembelajaran berlangsung.
Metode TAPPS mengharuskan siswa untuk mengartikulasikan pikiran mereka kepada seorang listener ketika mereka memecahkan
masalah yang diajukan. Dalam proses tersebut, siswa belajar untuk
26
Barkley loc. cit.
mengorganisasikan dan menilai kualitas pemikiran mereka sendiri. Sebagai listener, siswa belajar untuk menghargai berbagai cara logis yang
digunakan oleh problem solver dalam memecahkan suatu masalah.
d. Teori yang Mendukung TAPPS
Metode TAPPS ini mengacu pada dua teori yaitu teori Piaget dan teori Vyggotsky tentang perkembangan sosial. Dalam teorinya Piaget
menyebutkan “social-arbitrary knowledge—language, values, rules, morality, and symbol systems—can only be learned in interactions with
others. Peer interaction is also important in logical-mathematical thought in disequilibrating the child’s egocentric conceptualizations and in
provision of feedback to the child about the validity of logical constructions.”
27
Menurut Piaget Interaksi diantara siswa sangat diperlukan karena kegiatan ini akan menunjukan pandangan yang berbeda
dari yang lainnya agar dapat memperbaiki dan menigkatkan pemahaman siswa terhadap suatu konsep serta lebih mampu memecahkan masalah-
masalah kompleks dibanding dengan siswa yang belajar secara individu. Seperti halnya Piaget, Vygotsky mengemukakan “collaborative
activity among children promotes growth because children of similar ages are likely to be operating within one another’s proximal zones of
development, modeling in the collaborative group behaviors more advanced than those they could perform as individuals”
28
.
Menurut Vygotsky Kolaborasi
sesama siswa dapat membentukmeningkatkan
pengetahuan sebagai hasil dari pikiran dan kegiatan siswa sendiri melalui interaksi bahasa.
Menurut teori ini, guru dan siswa dituntut harus bekerja secara kolaboratif, bukan terfokus pada guru yang hanya memberikan materi
didepan kelas. Ruang kelas akan menjadi suatu komunitas pembelajaran jika siswa dan tempatduduknya dibagi dalam beberapa kelompok. Dari
27
R.E. Salvin. Research for The Future, Academic Press, inc 1996 h.48
28
Ibid h.49
dua teori ini siswa di tuntut untuk beajar sehingga dapat menemukan atau merekonstruksi kembali pengetahuannya, khususnya dalam memahami
konsep dan memecahkan masalah yang dihadapi.
e. Desain Metode Thinking Alound Pair Problem Solving TAPPS
dalam Proses Pembelajaran Matematika
Menerapkan metode TAPPS di kelas, yang perlu diperhatikan adalah prosedur pelaksanaan metode tersebut agar terlaksana dengan baik.
Yang patut dikembangkan dan diterapkan kepada siswa adalah bagaimana siswa belajar sama satu sama lain agar termotivasi untuk secara
berkelanjutan terlibat dalam tugas-tugas kompleks dan memperbanyak peluang untuk berbagai inkuiri dan dialog serta untuk mengembangkan
keterampilan sosial dan keterampilan berpikir dalam menyelesaikan masalah pada pembelajaran matematika.
Adapun langkah-langkah atau prosedur pembelajaran matematika dengan menggunakan etode TAPPS secara garis besar dapat digambarkan
sebagai berikut:
1 Pendahuluan
-
Guru dan siswa berdoa bersama.
-
Guru mengabsen siswa.
-
Guru menyampaikan standar kompetensi dan kompetensi dasar sebagai tujuan pembelajaran.
-
Guru menyampaikan apersepsi dan motivasi kepada siswa.
-
Menginformasikan kepada siswa bahwa metode yang akan digunakan pada setiap pertemuan yaitu metode TAPPS dan
menyampaikan prosedur pelaksanaannya.
2 Kegiatan Inti
Eksplorasi:
-
Guru memberikan lembar kerja kepada masing-masing siswa dan memberikan sedikit penjelasan mengenai lembar kerja
siswa LKS tersebut.