commit to user 3
Imajinasi Pendekatan imajinatif dalam desain produk, kemasan, toko ritel, iklan
dan situs website memungkinkan merek menembus batas atas harapan dan meraih hati konsumen dengan cara yang baru dan segar.
Upaya menghidupkan merek sebagai identitas emosional dapat diraih melalui desain panca indera yang mampu mengekspresikan suatu merek dan
menghidupkan inovasi-inovasi melalui desainnya, serta identitas sarat emosi yang menciptakan kepribadian merek yang tidak terlupakan melalui logo
sebagai simbol dari persepsi konsumen yang muncul. Dengan demikian upaya-upaya tersebut dapat membangun imajinasi konsumen terhadap suatu
merek dengan tepat. 4
Visi Adalah faktor utama kesuksesan merek dalam jangka panjang. Untuk
menciptakan dan memelihara keberadaanya dalam pasar saat ini, merek harus berada dalam kondisi keseimbangan sehingga bisa memperbarui dirinya
kembali secara terus-menerus. Visi merupakan suatu inspirasi untuk berubah. Visi merek yang kuat
membantu mengarahkan perusahaan agar berada dalam satu arah merek yang berfokus pada resonansi emosional bagi konsumen.
c. Sepuluh Perintah dalam
Emotional Branding
Gobe 2005 menyatakan sepuluh perintah
Emotional Branding
mengilustrasikan perbedaan antara konsep kepedulian merek yang tradisional dengan dimensi emosional yang dibutuhkan oleh merek untuk mengekpresikan
merek sehingga dapat disukai. Sepuluh perintah
Emotional Branding
tersebut adalah:
1 Dari Konsumen menuju Manusia
Konsumen membeli, manusia hidup. Konsumen sering dianggap sebagai
“musuh” yang harus diserang. Pertempuran ini berlangsung antara produsen melawan konsumen, tetapi mengapa harus menggunakan taktik ini
ketika ada cara yang lebih baik untuk menumbuhkan hasrat pelanggan secara
commit to user positif tanpa harus berlaku kasar. Hal ini bisa dicapai dengan pendekatan
kemitraan “win
-
win”yang didasari pada hubungan saling menghormati 2
Dari Produk menuju Pengalaman Produk memenuhi kebutuhan, pengalaman memenuhi hasrat sebuah
pengalaman berbelanja sehingga mempunyai nilai tambah dan akan bertahan lama dalam memori konsumen sebagai suatu keterkaitan yang dibuat pada
tingkatan Yang bukan sekedar memenuhi kebutuhan tetapi merupakan sebuah pengalaman.
3 Dari Kejujuran menuju Kepercayaan
Kejujuran diharapkan, sedangkan kepercayaan bersifat melekat dan intim. Dengan demikian untuk memperolehnya harus diperjuangkan.
Kepercayaan adalah salah satu nilai yang sangat penting dari suatu merek dan membutuhkan usaha yang sungguh
–sungguh dari perusahaan. Salah satu gerakan paling kuat dalam membangun kepercayaan konsum
en adalah”
no question asked
” konsumen dapat mengembalikan barang yang dibelinya tanpa syarat apapun
4 Dari Kualitas menuju Preferensi
Kualitas dengan harga yang tepat merupakan suatu hal yang sudah biasa saat ini, sedangkan preferensi menciptakan penjualan. Preferensi
terhadap merek mempunyai hubungan yang riil dengan kesuksesan. Setiap merek tidak dapat dihentikan ketika merek tersebut disukai
5 Dari Kemasyhuran menuju Aspirasi
Jika suatu merek ingin didambakan tidak hanya dikenal maka harus mengekspresikan sesuatu yang sesuai dengan aspirasi konsumen.
6 Dari Identitas menuju Kepribadian
Identitas merupakan suatu pengakuan, sedangkan kepribadian adalah mengenai karakter dan karisma. Merek mempunyai suatu karakter yang
karismatik yang mendorong suatu respon emosional. 7
Dari Fungsi menuju Perasaan Fungsionalitas dari suatu produk adalah hanya mengenai kegunaan
atau kualitas yang dangkal. Desain pengindraan adalah mengenai pengalaman.
commit to user Fungsionalitas dapat menjadi usang jika penampilan dan kegunaannya tidak
didesain juga demi pertimbangan perasaan. 8
Dari Ubikuitas menuju Kehadiran Ubikuitas keberadaan yang sangat umum dapat dilihat. Kehadiran
emosional dapat dirasakan. 9
Dari Komunikasi menuju Dialog Komunikasi adalah memberitahu, dan dialog adalah berbagi.
Komunikasi dua arah membantu membangun kemitraan yang berharga antara konsumen dengan perusahaan.
10 Dari Pelayanan menuju Hubungan
Pelayanan adalah menjual. Hubungan adalah penghargaan. Hubungan berarti bahwa orang
–orang yang berada di balik merek tersebut sungguh
–sungguh berusaha untuk memahami dan menghargai konsumen mereka.
Sepuluh perintah dalam
Emotional Branding
tersebut menunjukkan elemen-elemen esensial yang diperlukan untuk menciptakan merek emosional
yang kuat. Melalui sepuluh perintah tersebut perusahaan dapat menggali kunci- kunci terpenting untuk membantu suatu kerangka kerja serta strategi yang akan
menghasilkan inspirasi dan cara praktis untuk menilai potensi
emotional
suatu merek dan mempertajamnya diwilayah-wilayah khusus dimana merek tersebut
lemah.
d. Sub Variabel