commit to user b
Pengambilan sampel secara random berarti setiap individu dalam populasi mempunyai kesempatan yang sama untuk menjadi anggota sampel.
Menurut Mohammad Nasir dalam Chandra Reva 2007 rumus yang digunakan untuk alokasi proporsional adalah sebagai berikut:
xn N
Ni ni
Keterangan:
n
i
= jumlah sampel yang di ambil untuk strata i
Ni
= jumlah populasi strata i
N
= jumlah populasi total
n
= sampel total yang diambil Berdasarkan rumus diatas maka proporsi jumlah sampel dari masing-masing
subpopulasi adalah sebagai berikut: Tabel 3. Distribusi Sampel Penelitian
No Program Studi
Jumlah Responden
Perhitungan Dapat digunakan 1
Ekonomi 74
74130x100 57
2 Sejarah
15 15130x100
12 3
Geografi 14
14130x100 10
4 PKn
17 17130x100
13 5
Sosiologi Antropologi 10
10130x100 8
Total 130
100
Sumber: Data primer yang diolah, 2010
C. Teknik Pcngumpulan Data
Agar memperoleh data yang obyektif atau data yang valid, maka perlu teknik pengumpulan data sehingga dapat diperlukan sebagai landasan pemecahan
masalah. Teknik pengumpulan data yang peneliti gunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Angket atau kuesioner
Pengumpulan data dengan angket dilakukan dengan cara mengedarkan formulir daftar pertanyaan, diajukan secara tertulis kepada seluruh subjek untuk
mendapatkan jawaban tanggapan, respons tertulis seperlunya. Hal tersebut seperti ditegaskan oleh Suharsimi Arikunto 2002:128 ba
hwa “Kuesioner adalah
commit to user sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari
responden dalam arti laporan tentang pribadinya, atau hal- hal yang ia ketahui”.
Jadi yang menjadi ciri khas teknik angket adalah pengumpulan data melalui daftar pertanyaan tertulis dan disebarkan untuk mendapatkan informasi dari sumber data
yang berupa orang. Suharsimi Arikunto 2002:124 membedakan angket menjadi beberapa
macam tergantung pada sudut pandangnya, yaitu: 1
Dipandang dari cara menjawab, maka ada: a
Kuesioner terbuka, yang memberi kesempatan kepada responden untuk menjawab pertanyaan dengan kalimatnya sendiri.
b Kuesioner tertutup, yang sudah disediakan jawabannya sehingga
responden tinggal memilih. 2
Dipandang dari jawaban yang diberikan, maka ada: a
Kuesioner langsung, yaitu responden menjawab tentang dirinya. b
Kuesioner tidak langsung, yaitu jika responden menjawab tentang orang lain.
3 Dipandang dari bentuknya, maka ada:
a Kuesioner pilihan ganda, yang dimaksud adalah sama dengan kuesioner
tertutup. b
Kuesioner isian, yang dimaksud adalah kuesioner terbuka. c
Check-list, sebuah daftar di mana responden memilih dengan m
embubuhkan tanda check √ pada kolom yang sesuai. d
Rating Scale skala bertingkat, yaitu sebuah pernyataan diikuti oleh kolom-kolom yang memunjukkan tingkatan, misalnya mulai dari sangat
setuju sampai dengan tidak setuju. Alasan peneliti mengunakan teknik pengumpulan data yang berupa angket
adalah sebagai berikut : 1 Dapat dibagikan secara serentak kepada para responden.
2 Dapat dijawab oleh responden menurut kecepatannya masing-masing dan waktu senggang responden.
3 Dapat dibuat anonim sehingga responden bebas jujur dan tidak malu-malu menjawab.
4 Dapat dibuat terstandar sehingga bagi semua responden dapat diberi pertanyaan yang benar-benar sama.
Dipandang dari cara menjawab dan bentuk angketnya, dalam penelitian ini menggunakan kuesioner tertutup dengan bentuk check-list sehingga responden
membubuhkan tanda check pada jawaban yang telah disediakan. Untuk
commit to user menentukan score atau nilai jawaban angket, digunakan skala Likert. Menurut
Riduwan 2003: 38 ”Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau sekelompok tentang kejadian atau gejala sosial”.
Seseorang dihadapkan pada pertanyaan yang mempunyai alternatif jawaban yang harus dipilih responden. Bentuk skala likert yang digunakan adalah sebagai
berikut : a
Sangat Setuju SS : bobot nilai 4
b Setuju S
: bobot nilai 3 c
Kurang Setuju KS : bobot nilai 2
d Tidak Setuju TS
: bobot nilai 1 Dalam penelitian ini peneliti menggunakan alternatif jawaban 4
tingkat. Menurut Nasution 2004 hal ini dimaksudkan untuk mencegah adanya kelompok yang netral atau tidak menunjukkan pendirian tertentu.
Kriteria penilaian tiap item pernyataan adalah sebagai berikut: a.
Item pernyataan positif Skor 4 untuk alternatif jawaban Sangat Setuju SS
Skor 3 untuk alternatif jawaban Setuju S Skor 2 untuk alternatif jawaban Tidak Setuju TS
Skor 1 untuk alternatif jawaban Sangat Tidak Setuju STS b.
Item pernyataan negatif Skor 1 untuk alternatif jawaban Sangat Setuju SS
Skor 2 untuk alternatif jawaban Setuju S Skor 3 untuk alternatif jawaban Tidak Setuju TS
Skor 4 untuk alternatif jawaban Sangat Tidak Setuju STS Adapun langkah-langkah dalam menyusun angket adalah sebagai berikut:
a. Menetapkan tujuan pembuatan angket
Tujuan penyusunan angket adalah untuk memperoleh data tentang
emotional branding
dan
brand switching
. b.
Menentukan aspek-aspek yang akan diukur
commit to user Aspek-aspek yang akan diukur disusun dalam matrik. Matrik ini digunakan
untuk memperjelas permasalahan yang akan dituangkan dalam angket.Isi matrik antara lain: Konsep dasar, variabel yang akan diukur, dan nomor item.
c. Menyusun pernyataan-pernyataan yang sesuai dengan variabel yang akan
diteliti. Pernyataan yang diajukan harus sesuai dengan aspek-aspek yang tertuang
dalam matriks. Pedoman penilaian jawaban masing-masing pernyataan yang diajukan dengan menggunakan skala Likert.
d. Mengadakan uji coba
try out
angket. Tujuan dilakukan uji coba angket adalah untuk mengetahui apakah angket
tersebut memenuhi syarat validitas dan reliabilitas sebagai alat ukur atau instrument. Selain itu mengetahui letak kelemahan angket serta hal-hal yang
mungkin dapat mempersulit responden untuk menjawab pertanyaan dalam angket.
1 Uji Validitas Angket
Suharsimi Arikunto 2002: 144 mengemukakan bahwa “Validitas adalah
suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan sesuatu instrument
”. Dari pengertian di atas dapat diartikan bahwa suatu instrument dikatakan
valid atau sahih apabila mempunyai validitas tinggi, atau sebaliknya dan mampu mengukur apa yang diinginkan dan dapat mengungkap data dari
variabel yang diteliti secara tepat. Teknik yang dipakai untuk mengetahui validitas angket menggunakan rumus korelasi Product Moment yang
dikemukakan oleh Pearson, yaitu: rxy
=
2 2
2 2
Y Y
N X
X N
Y X
XY N
Keterangan: rxy = Koefisien korelasi antara variabel x dan y
X = Skor masing-masing item Y
= Skor total
commit to user
XY =
Jumlah perkalian x dan y
2
X
= Jumlah kuadrat dari x
2
Y
= Jumlah kuadrat dari y Kesimpulan :
Jika perhitungan diperoleh angka, valid atau tidak maka harus dikonsultasikan dulu dengan r hitung. Angket dikatakan valid jika r
hitung
r
tabel
begitu juga sebaliknya. Suharsimi Arikunto, 2002: 159
2 Uji Reliabilitas Angket
Suharsimi Arikunto 2002: 163 berpendapat bahwa “Reliabilitas
menunjuk pada satu pengertian bahwa instrument cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data
”. Instrumen dikatakan reliabel apabila suatu instrument cukup dapat dipercaya untuk dapat
digunakan sebagai alat pengumpul data. Uji reliabilitas instrument dengan menggunakan rumus alpha sebagai berikut:
r
11 =
1
k k
2 2
1 t
b
Keterangan : r
11
= Reliabilitas Instrumen
K = Banyaknya butir pcrtanyaan atau banyaknya soal
2
b
=
Jumlah varians butir
2
t
= Varians total Kesimpulan:
Jika dari perhitungan diperoleh angka, untuk mengetahui instrument reliable atau tidak maka harus dikonsultasikan dulu dengan r
tabel
. Angket dikatakan reliable jika r
hitung
r
tabel
begitu juga sebaliknya. Suharsimi Arikunto, 2002: 171
Adapun langkah-langkah menggunakan rumus alpha adalah sebagai berikut:
commit to user a
Mencari varian tiap-tiap item. b
Mencari jumlah varian total. c
Mencari varian total. d
Memasukkan dalam rumus alpha. e
Mengkonsultasikan hasil perhitungan d dengan tabel Product Moment. e.
Revisi angket. f.
Memperbanyak angket sejumlah responden yang menjadi anggota sampel. g.
Menggunakan angket sebagai alat pengumpul data.
2. Observasi