commit to user Fungsionalitas dapat menjadi usang jika penampilan dan kegunaannya tidak
didesain juga demi pertimbangan perasaan. 8
Dari Ubikuitas menuju Kehadiran Ubikuitas keberadaan yang sangat umum dapat dilihat. Kehadiran
emosional dapat dirasakan. 9
Dari Komunikasi menuju Dialog Komunikasi adalah memberitahu, dan dialog adalah berbagi.
Komunikasi dua arah membantu membangun kemitraan yang berharga antara konsumen dengan perusahaan.
10 Dari Pelayanan menuju Hubungan
Pelayanan adalah menjual. Hubungan adalah penghargaan. Hubungan berarti bahwa orang
–orang yang berada di balik merek tersebut sungguh
–sungguh berusaha untuk memahami dan menghargai konsumen mereka.
Sepuluh perintah dalam
Emotional Branding
tersebut menunjukkan elemen-elemen esensial yang diperlukan untuk menciptakan merek emosional
yang kuat. Melalui sepuluh perintah tersebut perusahaan dapat menggali kunci- kunci terpenting untuk membantu suatu kerangka kerja serta strategi yang akan
menghasilkan inspirasi dan cara praktis untuk menilai potensi
emotional
suatu merek dan mempertajamnya diwilayah-wilayah khusus dimana merek tersebut
lemah.
d. Sub Variabel
Emotional Branding
Dalam penelitiannya Akari Mutyalestari 2009 menggunakan enam sub variabel untuk mengukur
emotional branding
responden, yaitu: 1.
Technical Criteria
adalah kriteria teknis produk, yang meliputi: a Desain produk
Desain produk adalah konsep yang lebih besar daripada gaya dimana gaya hanya menggambarkan penampilan produk sedangkan desain produk lebih
kepada jantung produk, sehingga desain tidak hanya mempunyai andil dalam penampilan produk tetapi juga dalam manfaatnya.
commit to user b Kelengkapan produk dapat diartikan produk tersedia dan tersiapkan dengan
baik dan beragam 2.
Economic Sacrifice Criteria
adalah manfaat yang diterima dibandingkan pengeluaran dan pamakaian uang, yang meliputi:
a Harga produk merupakan sejumlah uang yang ditagihkan atas suatu produk. b Kualitas dan manfaat produk
Kualitas produk adalah salah satu sarana
positioning
bagi seorang pemasar karena kualitas berhubungan erat dengan penciptaan nilai dan kepuasan
pelanggan. c Keberatan dalam pemakaian uang dapat diartikan sebagai kesediaan untuk
membayarkan sejumlah uang untuk suatu produk. 3.
Legalistic Criteria
adalah pemenuhan produkjasa terhadap keinginan dan
permintaan konsumen, meliputi: a Harapan konsumen adalah segala sesuatu yang dinginkan konsumen
terhadap suatu produk. b Kualitas pelayanan.
c Kelengkapan fitur produk. Fitur merupakan sarana kompetitif untuk mendiferensiasikan produk
perusahaan dari produk pesaing, produsen yang mampu menciptakan tingkat model yang lebih tinggi dengan fitur yang lebih lengkap
merupakan salah satu cara paling efektif untuk bersaing. 4.
Integrative Criteria
adalah kepercayaan sosial, status, visi, fashion produk atau jasa dalam satu lingkungan, yang meliputi:
a Keamanan atau kepercayaan terhadap produk dimana suatu produk dinyatakan aman dan tidak membahayakan konsumen.
b Kesesuaian produk adalah kesesuaian antara maksud desain produk dengan penyampaian produk secara aktual guna memenuhi keinginan dan harapan
konsumen. c Konsep merek
Konsep merek adalah ekspresi tertulis dari positioning suatu produk, manfaat, alasan mengapa produk tersebut dibuat serta
unique selling
commit to user
proposition
. Konsep yang baik mampu mengungkapkan manfaat yang ada didalam merek maupun produk tersebut.
5.
Adaptive Criteria
adalah segala sesuatu yang meminimalisir risiko, meliputi:
a Jaminan penggunaan merek adalah adanya kepastian ketepatan kualitas produk yang ditawarkan.
b Kepastian pelayanan adalah adanya kepastian bahwa konsumen akan mendapatkan pelayanan yang baik dan memuaskan
c Penyesalan penggunaan produk dapat diartikan kecewa yang dirasakan oleh konsumen terhadap produk.
6.
Intrinsic Criteria
adalah suatu kriteria intrinsik produk yang dilihat dan dirasakan konsumen, meliputi:
a Bentuk Produk Bentuk produk merupakan salah satu hal yang dapat menarik minat
konsumen. Perusahaan harus selalu berinovasi pada bentuk produknya sesuai dengan keinginan dan kebutuhan konsumen dari waktu ke waktu.
b Perasaan yang menunjukkan pada apa yang dirasakan konsumen terhadap produk yang di konsumsi atau dipakai.
3. Perilaku Konsumen