commit to user
1
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Perkembangan dan perubahan yang terjadi dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara di Indonesia tidak terlepas dari pengaruh perubahan
global, perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta seni dan budaya. Perkembangan dan perubahan secara terus menerus ini menuntut perlunya
peningkatan mutu pendidikan untuk mewujudkan masyarakat yang mampu bersaing dan menyesuaikan diri dengan perubahan zaman. Salah satu upaya yang
ditempuh untuk meningkatkan mutu pendidikan adalah melalui peningkatan mutu pendidikan di sekolah. Sekolah adalah bagian dari masyarakat yang merupakan
tempat bagi pembinaan SDM yang sesuai dengan perkembangan sains dan teknologi. Berbicara tentang pembelajaran di sekolah, khususnya pembelajaran
akuntansi, tidak akan terlepas dari masalah-masalah yang terdapat di dalam pembelajaran akuntansi tersebut.
Aktivitas siswa sangat mempengaruhi pada hasil belajar siswa. Ketika dilakukan pengamatan di kelas XI IPS 2 SMA N Colomadu, terdapat aktivitas
siswa yang masih kurang, terdapat siswa yang masih malu-malu untuk bertanya, selanjutnya siswa tidak mau berpendapat karena dianggap tidak penting,
kemudian siswa diberikan waktu untuk diskusi cenderung digunakan untuk bersendau gurau, ketika memecahkan soal banyak siswa yang mengalami
kesulitan. Berdasarkan pengamatan di kelas, khususnya materi pokok akuntansi, masih terdapat nilai-nilai yang belum tuntas dalam mengerjakan ulangan pada
tahun ajaran 20092010, sehingga hasil belajar yang diberikan sangat kurang dari KKM sekolah yaitu dengan skor nilai 65.
commit to user
2
Tabel 1. Nilai-nilai siswa sebelum dilaksanakan siklus I dibawah ini.
Skor nilai Jumlah Siswa
81-90
6 siswa
71-80 13 siswa
61-70 3 siswa
51-60
13 siswa
41-50 5 siswa
31-40 1 siswa
Disamping itu guru masih memberikan metode ceramah, memberikan tugas kemudian memberikan tes akhir, begitulah aktivitas ini berjalan terus. Rutinitas
model pembelajaran seperti itu yang kemudian menimbulkan rasa bosan dan sungkan untuk memperhatikan guru yang sedang mengajar. Untuk pemilihan
metode dan pendekatan yang digunakan seorang guru harus memperhatikan tujuan pengajaran. Selain itu, guru dalam memilih metode harus juga
memperhatikan jenis atau sifat bahan pengajaran. Fasilitas pengajaran lengkap, siap dipakai, dan sesuai dengan mata pelajaran akan memberikan dorongan serta
peluang kepada guru untuk memilih suatu strategi pengajaran dalam rangka mengoptimalkan proses dan hasil belajar yang dicapai.
Model pembelajaran yang dapat dipilih dan digunakan untuk XI IPS 2 adalah kooperatif jigsaw, karena jigsaw dapat meningkatkan rasa solidaritas bagi
teman satu kelas di XI IPS 2 ini. Cara ini dipilih dengan pertimbangan karena dengan metode jigsaw siswa dapat saling berdiskusi, berpikir, mengemukakan
pendapat, menganalisis pendapat teman, sehingga aktivitas siswa akan meningkat terus menerus. Menurut Doantara Yasa 2008 dalam Indah Kusharyati 2009:16
mengatakan keunggulan metode jigsaw adalah: 1. Memacu siswa untuk berpikir kritis
2. Memaksa siswa untuk membuat kata-kata yang tepat agar dapat menjelaskan kepada teman yang lain
3. Diskusi yang terjadi tidak didominasi oleh siswa-siswa tertentu tapi semua siswa dituntut menjadi aktif
commit to user
3
4. Jigsaw dapat digunakan bersama strategi belajar yang lain 5. Jigsaw mudah dilakukan
Jigsaw merupakan salah satu model pembelajaran kooperatif yang mendorong siswa aktif dan saling membantu dalam menguasai pelajaran untuk
mencapai prestasi yang maksimal. Dalam metode belajar ini terdapat tahap-tahap dalam penyelenggaraanya. Tahap pertama siswa dikelompokkan dalam bentuk
kelompok-kelompok kecil. Pembentukan kelompok-kelompok siswa tersebut dapat dilakukan guru berdasarkan pertimbangan tertentu.
Dari uraian di atas, penulis bermaksud untuk mengadakan penelitian dengan judul : “Penerapan pendekatan pembelajaran kooperatif metode jigsaw untuk
meningkatkan aktivitas siswa pada pembelajaran akuntansi kelas XI IPS SMA N Colomadu tahun ajaran 20102011”.
B. Identifikasi Masalah