commit to user
18
John Locke dengan konsepnya Tabularasa, mengibaratkan jiwa psyche seseorang bagaikan kertas putih yang tidak bertulis. Kertas putih ini
kemudian akan mendapatkan coretan atau tulisan dari luar. Terserah kepada unsur dari luar yang akan menulis, mau ditulisi merah atau hijau,
kertas itu akan bersifat reseptif. Konsep semacam ini kemudian ditansfer ke dalam dunia pendidikan. Siswa diibaratkan kertas putih, sedang unsur
dari luar yang menulisi adalah guru. Dalam hal ini terserah kepada guru, mau dibawa ke mana, mau diapakan siswa itu, karena guru adalah yang
memberi dan mengatur isinya. Dengan demikian aktivitas didominasi oleh guru, sedang anak didik bersifat pasif dan menerima begitu saja. Guru
menjadi seorang yang adikuasa di dalam kelas. 2
Menurut pandangan Ilmu Jiwa Modern Aliran ilmu jiwa yang tergolong modern akan menerjemahkan jiwa
manusia sebagai sesuatu yang dinamis, memiliki potensi dan energi sendiri. Oleh karena itu, secara alami anak didik itu juga bisa menjadi
aktif, karena adanya motivasi dan didorong oleh bermacam-macam kebutuhan. Anak didik dipandang sebagai organisme yang mempunyai
potensi untuk berkembang. Oleh sebab itu, tugas pendidik adalah membimbing dan menyediakan kondisi agar anak didik dapat
mengembangkan bakat dan potensinya. Dalam hal ini, anaklah yang beraktivitas, berbuat dan harus aktif sendiri.
Pendidik tugasnya menyediakan makanan dan minuman rohani anak, akan tetapi yang memakan serta meminumnya adalah anak didik itu sendiri.
Guru bertugas menyediakan bahan pelajaran, tetapi yang mengolah dan mencerna adalah para siswa sesuai dengan bakat, kemampuan dan latar
belakang masing-masing. Belajar adalah berbuat dan sekaligus merupakan proses yang membuat anak didik harus aktif.
b. Pengertian Aktivitas Siswa
Menurut Aceng Haetami dan Supriadi dalam penelitiannya 2008:4, aktivitas siswa dalam kelompok selama proses belajar mengajar adalah : 1
commit to user
19
mendengarkan atau memperhatikan penjelasan guru, 2 mengerjakan LKS dalam kelompok belajar, 3 berdiskusi dalam kelompok belajar, 4 mengajukan
pertanyaan atau menanggapi pertanyaan, 5 menghargai atau menerima pendapat,
6 mempresentasikan hasil kerja kelompok.
Aktivitas siswa sangat mempengaruhi kegiatan belajar mengajar di kelas dalam pembelajaran akuntansi. Melalui aktivitas siswa mampu meningkatkan
hasil belajar yang akan dicapai. Khususnya materi akuntansi mengenai jurnal pnyesuaian, untuk materi ini siswa harus benar benar aktif selama pembelajaran,
memperhatikan materi tersebut yang dijelaskan oleh guru, mengerjakan latihan- latihan soal dalam LKS. Aktivitas lain yang harus diterapkan adalah diskusi dalam
kelompok, hal ini dapat membantu siswa lain yang belum paham mengenai perusahaan jasa. Apabila belum jelas dapat ditanyakan langsung kepada guru,
dengan belajar kelompok akan tahu hasil diskusi diadakan presentasi kelompok. Untuk hasil belajar, juga akan terlihat setelah adanya tes individual yang diberikan
oleh guru. Sehingga untuk hasil belajar dianalisis secara deskriptif dengan menentukan rata- rata kelas.
Aktivitas yang dilakukan siswa tentunya cukup kompleks dan bervariasi. Paul B. Diedrich dalam Sadirman A. M, 2003:101 menyebutkan bahwa aktivitas
siswa dapat digolongkan sebagai berikut : 1 Visual activities : membaca, memperhatikan gambar demonstrasi,
percobaan, dan pekerjaan orang lain. 2 Oral activities : merumuskan, bertanya, memberi saran, mengeluarkan
pendapat, mengadakan wawancara, dan diskusi. 3 Listening activities : mendengarkan uraian, percakapan, musik dan
pidato. 4 Writing activities : menulis cerita, karangan laporan, angket, dan
menyalin. 5 Drawing activities : menggambar, membuat grafik, peta dan diagram.
6 Motor activities : melakukan percobaan, membuat konstruksi, model, mereparasi, bermain, berkebun, dan beternak.
7 Mental activities : menganggap, mengingat, memecahkan soal, menganalisa, melihat hubungan, dan mengambil keputusan.
8 Emosional activities : menaruh minat, merasa bosan, gembira, bersemangat, bergairah, berani, tenang, dan gugup.
commit to user
20
Dalam penelitian ini aktivitas siswa yang dimaksud dibatasi pada bertanya,
diskusi, dan memecahkan soal. 5. Hakikat Akuntansi
Akuntansi menyangkut pembukuan, audit pemeriksaan kebenaran catatan akuntansi, analisis laporan keuangan, sistem akuntansi dan masih banyak lagi
bidang kajian akuntansi. Akuntansi sebagai ilmu pengetahuan diartikan sebagai pengetahuan yang sistematis dan dapat dipelajari tentang pengidentifikasian,
pencatatan, pengikhtisaran dan pelaporan informasi dari kegiatan yang dilakukan perusahaan yang dapat digunakan oleh pihak-pihak yang membutuhkan.
Akuntansi sebagai seni diartikan sebagai proses pengidentifikasian, pencatatan, pengikhtisaran, dan pelaporan informasi dari kegiatan yang dilakukan
perusahaan untuk digunakan oleh pihak-pihak yang membutuhkan, yang tidak memiliki aturan baku dan hanya mengedepankan sisi keindahan dan kemudahan
memahami isi informasi tersebut. Menurut kegiatan utama usahanya, jenis perusahaan dapat digolongkan
menjadi tiga bidang, yaitu : perusahaan jasa, perusahaan dagang dan perusahaan industri. Pada kelas XI semester genap ini mata pelajaran akuntansi perusahaan
jasa. Contohnya : jasa salon kecantikan, jasa konsultan keuangan, jasa transportasi, dan sebagainya. Proses akuntansi membentuk suatu siklus, yaitu:
a. Mempersiapkan dan mengumpulkan bukti transaksi b. Mencatat transaksi dalam buku harianjurnal
c. Memindahkan transaksi dari jurnal ke akun buku besar posting d. Membuat neraca saldo
e. Mempersiapkan data penyesuaian f. Membuat kertas kerja worksheet
g. Menyusun laporan keuangan h. Membuat ayat penutup dan menutup akun buku besar
i. Membuat neraca saldo setelah tutup buku
j. Membuat ayat jurnal pembalik
commit to user
21
B. Kerangka Berpikir
Saat ini model pembelajaran pada SMA N Colomadu masih menggunakan metode konvensional, akibatnya siswa XI IPS 2 kurang termotivasi dan kurang
semangat dalam proses belajar mengajar. Sehingga aktivitas siswa dan hasil nilai yang dicapai sedikit, ketika pengamatan oleh peneliti dilakukan. Pada proses
pembelajaran, jika aktivitas siswa mengalami kesulitan, maka perlu dicari solusi untuk mengatasi permasalahan tersebut.
Salah satu pemecahannya adalah menggunakan pembelajaran kooperatif. Dengan cara ini diharapkan kesulitan yang dialami siswa dapat didiskusikan
dengan teman-temannya dalam satu kelompok tetapi masih dalam bimbingan guru. Pengajar harus mampu menerapkan model pembelajaran yang tepat untuk
meningkatkan prestasi siswa. Misalnya dengan menggunakan model pembelajaran jigsaw, merupakan model pembelajaran yang dapat meningkatkan aktivitas
siswa. Hal ini dilakukan karena metode jigsaw ini menekankan pada aktivitas siswa dan hasil belajar siswa. Dalam pembelajaran jigsaw ini, dituntut kerjasama
kelompok untuk saling berdiskusi, membaca sumber informasi, mendengarkan apa yang diperintahkan guru, sehingga aktivitas siswa bisa memberikan hasil
belajar yang berkualitas. Berdasarkan hasil observasi awal bahwa kurangnya aktivitas siswa dapat
menurunkan hasil belajar pada siswa. Terbukti 50 belum mencapai batas ketuntasan yaitu sebanyak 18 siswa dari 40 siswa. Sehingga diharapkan dengan
metode jigsaw dapat menambah aktivitas siswa dan hasil belajar yang meningkat yaitu nilai siswa juga meningkat. Dari pemikiran di atas, dapat digambarkan
kerangka pemikiran sebagai berikut :